Kredibilitas Komnas HAM Makin Diragukan, Kini Didesak Buka Bukti Kasus Penembakan 6 Laskar FPI

 




Senin, 18 Januari 2021

Faktakini.info, Jakarta - Kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Cikampek oleh polisi, masih belum menemui titik terang. Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) sebagai lembaga satu satunya yang dipercaya menangani kasus tersebut mulai diragukan kredibilitasnya.

Warganet pun mendesak Komnas HAM menunjukan hasil investigasi yang telah dilakukannya lantaran pernyataan Komnas HAM tentang hasil kesimpulan kerap berubah-ubah. 

Misalnya saja awal pernyataan menyatakan ada pelanggaran HAM atas peristiwa penembakan kilometer 50. Namun, setelah bertemu Presiden Joko Widodo, Komnas HAM menyatakan pelanggaran tidak berat.

Bahkan, Komnas HAM menyebut ada bukti laskar FPI tertawa saat sebelum penembakan terjadi. Menurut Komnas HAM, mereka menikmati peristiwa itu.

"Cb diputar lg rekaman voice note nya apakah para Laskar ada bilang kata polisi atau petugas? Apakah ada instruksi utk tembak? Atau saat itu kt tubruk oleh Komnas HAM diartikan tembak? Lalu org tertawa dihadiahi tembak mati.. Kesimpulan komnas HAM koq seperti sedang melawak ya..," tulis akun @jojo8890475283 yang dikutip Senin (18/1/2021).

"Mungkin ada salah satu rekaman yg menunjukkan klo para laskar bersyukur bisa mengalihkan perhatian pengejar yg kemungkinan besar sasaran utamanya adalah bukan mereka. Berlarut2nya waktu, bukan jadi makin melengkapi data penyelidikan malah masuk angin dan bocor halus," sambung akun @RudiyanaAbie

Akun lainnya @musniumar yang merupakan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta mengaku sudah ragu dari awal kinerja Komnas HAM dalam menginvestigasi kasus laskar FPI. 

"Sejak awal saya meragukan Komnas HAM dlm menangani kasus pembunuhan 6 laskar FPI. Keraguan saya didasari hasil berbagai konferensi pers Komnas HAM yg tidak pernah memberi kejelasan ttg kasus yg diinvestigasi," ungkapnya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyampaikan enam anggota Front Pembela Islam (FPI) ditembak mati di Tol Jakarta Cikampek kilometer 50, pada Senin (7/12/2020).

Fadil mengatakan  penembakan tersebut terjadi setelah, anggota dari Polda Metro Jaya melakukan pendataan guna menindaklanjuti pemanggilan kedua Habib Rizieq Shihab (HRS) yang direncanakan pada Senin 7 Desember 2020.

Foto: Profesor Musni Umar

Sumber: okezone.com