Nah Lho! Anies Perintahkan Cek "Tuna Wisma" Yang Ditemui Risma di Sudirman - Thamrin

 




Kamis, 7 Januari 2021

Faktakini.info, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menyatakan, Pemprov DKI Jakarta, menyambut baik blusukan yang dilakukan Risma dengan cara menemui tunawisma di Jakarta. Untuk menindaklanjuti hal itu, Ariza mengaku dia bersama Gubernur Anies Baswedan memerintahkan Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta mengecek sosok tunawisma yang ditemui Risma di Sudirman-Thamrin mengingat wilayah tersebut tidak terletak di pinggiran kota.

"Kami, saya, Pak Gubernur memerintahkan langsung Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ. Setahu kami, jalan ke Jalan Sudirman-Thamrin itu cukup jauh. Kalau ada di pinggiran-pinggiran, ada betul. Kalau ada di kolong jembatan, betul masih ada," ujar Ariza, Rabu (6/1/2021).

Menurut Ariza, dirinya baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin.

"Terkait dengan adanya tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin, memang saya sendiri hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin," ujar Ariza.

Ariza menambahkan, adanya tunawisma itu, tidak hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh provinsi di Indonesia dengan permasalahan perkotaannya masing-masing.

"Di seluruh Indonesia di kota, ada orang yang belum memiliki rumah mencari tempat berteduh, tinggal di tempat yang paling baik dan paling enak, di antaranya tempat yang paling enak bagi tunawisma adalah di kolong jembatan, kalau kita ke kota-kota di seluruh Indonesia bahkan di negara lain juga ada tunawisma yang memang tinggal berteduh di kolong kolong jembatan," Riza menambahkan.

Seperti diketahui, setelah dilantik sebagai Mensos, Risma kerap melakukan blusukan. Seperti pada Senin lalu, Risma menemui gelandangan dan pemulung di kawasan Sudirman-Thamrin dan Pasar Baru, Jakarta Pusat. 

Risma blusukan menyusuri jalur pedestrian Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, kemudian mantan Wali Kota Surabaya itu bertemu dengan tiga gelandangan, guna mengajak tinggal di tempat penampungan. Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kemensos Herman Kuswara mengungkapkan alasan Mensos Tri Rismaharini rajin blusukan di Jakarta, karena ingin melakukan pemetaan permasalahan sosial.

"Yang pertama ingin melakukan pemetaan permasalahan-permasalahan sosial yang aktual dan faktual. Sehingga Ibu, istilahnya dengan blusukan, melihat beberapa titik itu sebetulnya ingin memotret sejauh mana permasalahan-permasalahan sosial yang ada dan berkembang saat ini, yang memiliki urgensi untuk segera ditangani kan itu," ungkap Herman Kuswara saat dihubungi.

Saat menjadi walikota Surabaya, Risma ternyata tak pernah mendatangi 175 kepala keluarga di kolong Jalan Tol Waru-Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Mereka menegaskan tidak pernah dikunjungi Risma saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode.

Dikutip dari jatimnow.com, kolong Jalan Tol Waru-Tanjung Perak dekat Kampung 1001 Malam yang dijadikan tempat tinggal oleh 175 KK tunawisma itu masuk dalam kawasan Lasem Baru, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan.

Sejumlah keluarga yang tinggal di kolong jalan tol itu terbagi dua, dipisahkan sungai, sehingga untuk menuju ke sana harus menggunakan perahu tambang. Warga menempati kolong jalan tol dan Kampung 1001 Malam itu sejak Tahun 1999.

''Di sini ya akses jalannya begini mas. Apalagi kalau malam. Gelap,'' kata Sigit Santoso alias Mamik, Pengurus Kampung 1001 Malam mengawali ceritanya, Senin (4/1/2021).

Pria berusia 37 tahun itu menegaskan bahwa perkampungan di bawah jalan tol dan Kampung 1001 Malam berbeda. Namun sama-sama berdiri sejak 1999. Dulu, wilayah tersebut hanya dataran dipenuhi ilalang seperti sawah atau orang jawa menyebut tegalan. Tak banyak yang tinggal dan hanya para pemulung. Suasananya juga seram.

''Dulu itu nama kampungnya Tegal. Terus ada salah satu orang yang membantu warga di sini, kemudian dikasih nama Kampung 1001 Malam. Akhirnya terkenal sampai sekarang dengan nama itu,'' jelasnya.

Mamik juga mengatakan bahwa pemukiman ini menjadi satu lahan dengan perkampungan sekitaran Dupak Bandarejo. Namun kondisi tersebut 'pecah' karena dilintasi akses jalan tol.

''Harapan warga di sini ya dapat perhatian dari pemkot. Tapi apa mas, dari dulu sejak puluhan tahun lalu sampai sekarang ndak ada sama sekali. Apalagi bantuan, ndak ada sama sekali,'' tutur Mamik.

"'Pembenahan kampung di sini ya dari warga sendiri. Akses jalan masuk, tempat pembuangan sampah. Semuanya mas,'' tambahnya.

Lantas, apakah Tri Rismaharini (Risma) pernah ke pemukiman warga di bawah kolong tol yang berdampingan dengan Kampung 1001 Malam itu selama menjadi Wali Kota Surabaya, Mamik mengaku belum pernah sama sekali.

Namun dia menyebut yang pernah berkunjung adalah Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana (WS) yang kini menjabat Plt Wali Kota Surabaya, menggantikan Risma yang saat ini menjadi Mensos.

''Yang sering itu Pak Wisnu. Hampir tiap tahun. Kegiatannya itu sahur bareng. Tapi sekitar tiga tahun ini ndak ke sini,'' paparnya.

Sementara Khusnul, warga yang menghuni kolong Jalan Tol Waru-Tanjung Perak mengakui hal sama. Katanya, selama hidup puluhan tahun di sana, belum pernah tersentuh pemerintah kota.

''Gak onok mas. Kok ngarepno bantuan. Lak gak nggolek rosokan yo gak mangan (Nggak ada mas. Kok mengharapkan bantuan. Kalau nggak cari rongsokan ya nggak makan),'' ujarnya sambil beranjak pergi.***

Sumber: republika.co.id, jatimnow.com dan lainnya