Banjir Di Kudus Sudah 2 Pekan Lebih Belum Surut, Air Kembali Meninggi

 




Jumat, 19 Februari 2021

Faktakini.info, Jakarta - Banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sudah terjadi selama dua pekan lebih. Ketinggian banjir justru mengalami kenaikan karena intensitas curah hujan tinggi belakangan ini.

"(Ketinggian banjir) Malah naik karena hujan kembali lebat lagi. Untuk pintu air (ke Sungai Wulan) belum bisa dibuka," kata Sekdes Jati Wetan, Muhammad Yakub, saat ditemui di Balai Desa Jati Wetan, Jumat (19/2/2021).

Yakub menuturkan intensitas hujan kembali lebat pada dua hari terakhir. Kondisi itu membuat ketinggian banjir di wilayahnya ikut naik. Menurutnya debit Sungai Wulan juga masih tinggi, sehingga air banjir juga tidak bisa dialirkan ke sungai.

"Dari BPBD ketinggian genangan saat ini 10 sentimeter sampai ada 95 sentimeter. Debit Wulan naik lagi, padahal kemarin ketinggian banjir sempat turun di angka 60 sentimeter. Ini tambah lagi," ungkapnya.

"Sudah ada bantuan pompa air tapi juga belum maksimal," sambung Yakub.

Menurutnya sampai ini masih ada 336 jiwa bertahan di posko pengungsian yang berada di Balai Desa Jati Wetan. Mereka sudah bertahan di pengungsian selama 16 hari.

"Sampai saat ini ada 106 KK 336 jiwa masih bertahan di pengungsian. Logistik sembako masih ada, cuman lauk pauk kesulitan," ujar dia.

Diwawancara terpisah, Kepala BPBD Kudus, Budi Waluyo, mengatakan sampai hari ini masih ada 10 desa di tiga kecamatan di Kudus yang terdampak banjir. Tiga kecamatan itu meliputi Jati, Undaan, dan Mejobo.

"Jati ada tiga desa, Jati Wetan, Jetis Kapuan, dan Tanjung Karang. Undaan ada empat desa, Ngemplak, Karangrowo, Wates, dan Undaan Lor, dan di Mejobo ada Desa Kirig, Payaman dan Gulang," terang Budi dalam keterangan tertulis.

Foto: Banjir di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kudus, Jumat (19/2/2021). Banjir di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kudus, Jumat (19/2/2021). (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)

Sumber: detik.com