FPI Menolak ISIS Sejak Dulu, Ini Perbedaan Besar Ideologi FPI Vs ISIS



Jum'at, 19 Februari 2021

Faktakini.info, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) sejak lama telah menolak ISIS dan menolak berbaiat dengan mereka. Jadi adalah sebuah fitnah keji bila FPI dikatakan sebagai pendukung ISIS. Justru FPI adalah musuh ISIS.

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dengan tegas menyatakan:

"Jadi, soal ISIS sikap FPI sejak tahun 2014 sudah tegas dan jelas, bahwa siapa pun, termasuk ISIS, yang suka mengkafirkan dan menumpahkan darah sesama muslim tanpa hak adalah musuh FPI".

Habib Rizieq juga menyatakan, "Kita harus lebih peduli kepada rakyat Palestina, dan FPI mendukung perjuangan Palestina. Akan tetapi FPI tidak mendukung Perjuangan ISIS di Suriah dan Irak, karena disana terjadi peperangan antar sesama umat Islam hanya karena perbedaan Mazhab. Tidak ada Khalifah yang menghancurkan umat Islam gara-gara hanya perbedaan Mazhab".

FPI juga telah mengeluarkan “Maklumat FPI tentang ISIS” yang dirilis hari Ahad (10/8/2014) yang isinya menolak ISIS. 

Namun beberapa pihak yang membenci FPI ada yang berusaha mengkait-kaitkan FPI ke arah Terorisme atau ISIS, walaupun sejauh ini upaya mereka gagal total karena secara ideologi saja antara FPI dengan ISIS sangat bertolak belakang. 

Sebagai berikut Komparasi IDEOLOGI FPI & ISIS :

1. FPI beraqidah Asy'ari, sedang ISIS beraqidah Takfiri.

2. FPI adalah Aswaja yg tidak mengkafirkan sesama muslim, apalagi menghalalkan darah muslim, sedang ISIS mengkafirkan umat Islam Non ISIS & menghalalkan Darah sesama muslim.

3. FPI memiliki Amaliyah Maulid, Tawassul, Tabarruk & Ziarah Kubur, sedang ISIS mengharamkan & membid'ahkan bahkan mengkafirkan semua Amaliyah tsb.

4. FPI menghormati Makam Para Nabi & Auliya, sedang ISIS justru menghancurkan & membom Makam Para Nabi & Auliya.

5. Di Awal munculnya ISIS tatkala terjadi Euforia Dukung ISIS dimana-mana, justru FPI tetap objektif, ternyata dengan berjalannya waktu terbukti bahwa ISIS tidak benar bahkan ngawur, maka FPI nyatakan menolak & menentang ISIS.