GAR ITB Bukan ITB, GAR Gerakan Liar?
Ahad, 13 Februari 2021
Faktakini.info
*GAR ITB BUKAN ITB, GAR GERAKAN LIAR ?*
Oleh : *Ahmad Khozinudin*
Sastrawan Politik
Kepala Biro Humas dan Komunikasi ITB Naomi Sianturi mengatakan Gerakan Anti Radikalisme (GAR) bukan bagian dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurutnya, GAR itu di luar organisasi ITB.
Masih menurut Naomi, GAR merupakan organisasi yang mengatasnamakan alumni ITB. Bila sudah terkait alumni, maka organisasi tersebut di luar wewenang internal ITB. (13/2).
Sebelumnya, sekelompok orang yang mengklaim sebagai Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) melaporkan Prof Din Syamsuddin terkait dugaan radikalisme ke KASN. Prof Din dilaporkan karena dianggap melakukan pelanggaran terhadap kode etik ASN dengan tuduhan radikalisme.
Laporan itu tertuang dalam surat nomor 05/Lap/GAR-ITB/X/2020 tanggal 28 Oktober 2020 soal laporan pelanggaran disiplin PNS atas nama terlapor Prof. Dr.. H.M. Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D, dan surat nomor 10/Srt/GAR-ITB/I/2021 tanggal 28 Januari 2021, perihal hukuman disiplin PNS a/n Prof. Dr. H.M. Sirajuddin Syamsuddin, M.A. Ph.D.
Pasca klarifikasi resmi dari ITB, juru bicara GAR ITB Shinta Madesari, baru menegaskan kelompoknya tidak berada di bawah institusi ITB maupun Ikatan Alumni ITB. (14/2/2021).
Dia mengemukakan, GAR berisikan alumni ITB yang menekankan pentingnya bersuara dalam masalah-masalah etika, moral dan nilai. Namun, sayangnya segala langkah yang ditempuh GAR tak mengindahkan norma, etika dan moral dalam berbangsa, diantaranya tidak melakukan klarifikasi dan langsung mengumumkan tudingan kepada khalayak dan akhirnya menimbulkan kegaduhan.
Setelah terdesak oleh opini publik, barulah GAR menyatakan bukan bagian dari ITB. Jika demikian, siapa gerangan GAR ini ? Apakah, bagian dari gerombolan liar yang tugasnya membikin gaduh publik negeri ini ?
Tidak hanya terhadap Prof Din Syamsuddin, GAR juga membikin gaduh dengan memperkarakan Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB Prof. Brian Yuliarto juga diseret dalam sebuah laporan GAR ITB ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Dalam surat yang diterbitkan pada Jumat 12 Februari 2021, GAR ITB menuding Prof. Brian Yuliarto masih bergabung dalam salah satu partai politik nasional ketika sudah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di ITB.
Ternyata Anggota GAR ITB Nelson Napitupulu mengatakan Jubir Presiden Jokowi saat ini, Fadjroel Rachman, masih aktif di GAR ITB hingga saat ini. Fadjroel disebut ikut diskusi awal pembentukan GAR.
Wow, jika di GAR ini ada Jubir Presiden, apakah GAR ini bagian organisasi fungsional diluar pemerintahan yang menjalankan 'misi Presiden ?' apakah, mandat yang diberikan kepada GAR dari Presiden adalah menyerang setiap tokoh dan kelompok yang kontra rezim Jokowi ?
Apakah, GAR memang didesain menjadi organisasi liar yang memanfaatkan nama besar ITB untuk membikin gaduh publik di negeri ini ? Jika GAR punya komitmen untuk bangsa, kenapa yang dilaporkan hanya yang kontra rezim Jokowi ?
GAR harus diajari agar tidak menjadi liar. GAR tak boleh, berteriak lantang ditengah publik dan bicara masalah etika dan norma, tanpa berkaca pada diri sendiri. Emang GAR itu siapa ? Apa sumbangsihnya untuk negeri ini selain membikin gaduh ? [].