Jelang 16 Besar Liga Champions, Skuat PSG Diteror Suporter Barcelona
Selasa, 16 Februari 2021
Faktakini.info, Jakarta - Sambutan tak menyenangkan diperoleh Paris Saint-Germain (PSG) begitu tiba di Barcelona untuk menjalani laga leg I babak 16 besar Liga Champions. Skuat Les Parisiens diteror oleh suporter tuan rumah.
Pada malam hari, sejumlah suporter Barcelona membuat kegaduhan di depan hotel yang diinapi skuat PSG. Mereka menyalakan kembang api dan petasan yang membuat suasana gaduh dan tak nyaman untuk beristirahat. Kegaduhan itu berlangsung sejak sekitar pukul 10 malam waktu setempat.
Teror itu bukan tanpa sebab. Sejumlah suporter Barcelona antara lain terusik oleh wacana sang megabintang, Lionel Messi, akan direkrut Les Parisiens. Pada siang hari, mereka terang-terangan menunjukkan hal itu di depan Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi.
Sejumlah suporter Barcelona melontarkan teriakan-teriakan ke arah Al-Khelaifi. Ada juga yang melontarkan umpatan bernada hinaan. Di antara teriakan itu adalah “Jangan ganggu Lionel Messi, Pencuri!” dan “Beri kami sejuta euro!”
Wacana perekrutan Messi oleh Les Parisiens memang membuat kubu El Barca kebakaran jenggot. Bukan hanya para suporter, pelatih Ronald Koeman dan calon presiden Joan Laporta juga menunjukkan reaksi keras. Mereka menilai raksasa Prancis itu tak menghormati Barcelona.
Teror dari suporter Barcelona itu menambah berat misi PSG dalam laga leg I 16 besar Liga Champions. Sepanjang sejarah, Les Parisiens belum mampu menuai kemenangan di Camp Nou. Dalam lima lawatan terdahulu, mereka menuai 3 kekalahan dan 2 kali imbang.
Tiga lawatan terakhir Les Parisiens ke Camp Nou selalu berbuah kekalahan. Kekalahan pada lawatan terakhir, 8 Maret 2017, malah sangat pedih. Mereka dibantai 1-6 dan harus tersingkir pada babak 16 besar Liga Champions. Kekalahan telak itu membuat kemenangan 4-0 pada leg I di Parc des Princes sia-sia.
Memori remontada itu jadi topik yang terus bergema jelang laga Barcelona vs PSG, Rabu (17/2/2021) dini hari WIB. Kubu Les Parisiens coba tak terusik. Gelandang Rafinha Alcantara menyebut lawatan kali ini justru jadi kesempatan mengubur memori buruk itu. Adapun pelatih Mauricio Pochettino mengatakan, mereka fokus pada masa depan karena masa lalu tak dapat diubah.
Sumber: Football Time