Kerumunan Jokowi Bisa Kena Pasal 160 Menghasut Masyarakat, Karena Bagikan Hadiah Ke Warga

 


Rabu, 24 Februari 2021

Faktakini.info, Jakarta - Pendiri Front Persaudaraan Islam atau FPI baru Haji Munarman mengatakan kerumunan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Maumere, NTT, bisa dikenakan Pasal 160 KUHP tentang menghasut masyarakat.

Pasal tersebut juga dikenakan ke Rizieq Shihab karena menimbulkan kerumunan. 

Indikasi muncul karena dalam acara tersebut Jokowi membagi-bagikan bingkisan kepada warga yang berkerumun. 

"Jangan lupa ada pemberian hadiah dalam kegiatan tersebut yang merupakan unsur penghasutan untuk massa hadir dalam kerumunan yang adalah pelanggaran prokes," ujar Ustadz Munarman saat dihubungi Tempo, Rabu, 24 Februari 2021. 

Meskipun menduga ada pelanggaran protokol kesehatan di kerumunan Jokowi itu, Ustadz Munarman mengatakan pihaknya tak bisa melakukan laporan ke polisi. Sebab, kerumunan tersebut masuk dalam delik umum, bukan aduan. 

Sehingga, pengusutan kerumunan itu harus menunggu inisiatif aparat kepolisian. 

"Silahkan aparat penegak hukum saatnya berlaku sama dengan apa yang terjadi pada HRS (Habib Rizieq Shihab), monggo. Rakyat Indonesia menunggu keadilan tersebut," ujar Ustadz Munarman

Dalam video 30 detik yang viral itu, nampak Presiden ada di dalam mobil dan kerumunan warga di sekitarnya. Sementara masyarakat mengerubungi mobil berkelir hitam itu, 

Jokowi terlihat mengenakan masker hitam menjulurkan badannya lewat sunroof mobil dan melambaikan tangan kepada massa.

Presiden yang mengenakan kemeja putih itu bahkan sempat melemparkan bungkusan ke arah kerumunan masyarakat. 

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan kejadian ini terjadi di Maumere, NTT.

"Itu di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete," ujar Bey saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 23 Februari 2021.

Saat dalam perjalanan, klaim Bey, masyarakat sudah menunggu rangkaian presiden di pinggir jalan. "Saat rangkaian melambat, masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," ujar Bey.

Bey mengklaim, hal tersebut merupakan bentuk spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi. 

"Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," tuturnya.

Dalam video itu, Jokowi yang mengenakan masker hitam. Ia juga tampak menunjuk-nunjuk hidung mengingatkan kerumunan warga untuk memakai masker. 

Sumber: tempo.co