Kini Dituding 'Radikal', Din Syamsuddin Pernah Difitnah Sebagai 'Teroris' Tahun 2014 Lalu
Sabtu, 13 Februari 2021
Faktakini.info, Jakarta - Tudingan ngawur yang menyebut Din Syamsuddin "radikal" telah ditepis mentah-mentah oleh pimpinan dua ormas Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah. Tuduhan tersebut dinilai tak berdasar dan tak mempunyai bukti konkret.
Sebagaimana diketahui, Din Syamsuddin memang belakangan bergabung dalam KAMI yang dianggap berseberangan dengan penguasa, sehingga ia kerap diserang oleh buzzer dan kelompok pendukung penguasa.
Isu Din Syamsuddin radikal ini diembuskan oleh sejumlah alumni Institusi Teknologi Bandung (ITB) yang menamakan kelompoknya Gerakan Anti Radikalisme (GAR). Mereka bahkan mendesak KASN untuk memberi sanksi kepada Din Syamsuddin.
Mereka menyampaikan laporan ke KASN pada Oktober 2020 lalu. Tak kunjung mendapat kabar, GAR ITB kembali mendesak KASN untuk menyatakan sikap.
Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Mu'ti menilai tuduhan Din radikal salah alamat.
"Tuduhan itu jelas tidak berdasar dan salah alamat. Saya mengenal dekat Pak Din sebagai seorang yang sangat aktif mendorong moderasi beragama dan kerukunan intern dan antarumat beragama, baik di dalam maupun luar negeri. Pak Din adalah tokoh yang menggagas konsep 'Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah' di PP Muhammadiyah sampai akhirnya menjadi keputusan resmi Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar," kata Mu'ti dalam keterangan tertulis, Jumat (12/2/2021).
Tanggapan juga datang dari Ketua PBNU, Marsudi Syuhud. Marsudi mengaku belum bisa menemukan contoh konkret Din Syamsuddin termasuk seorang yang radikal.
"Tuduhan radikalisme terhadap tokoh Din Syamsuddin oleh pihak tertentu sampai detik ini saya belum bisa menemukan contoh konkret yang menggambarkan beliau adalah seorang yang radikal dalam bahasa lain 'tathoruf' sebagaimana gambaran pikiran kita ketika diarahkan kepada sebuah kelompok yang 'distempel' radikal pada umumnya," kata Marsudi dalam keterangannya, Jumat (12/2/2021).
Ternyata tudingan, fitnah dan upaya pembusukan terhadap Din sudah berlangsung cukup lama dan sistematis.
Sebuah media online berbahasa Arab, Almashhad-Alyemeni pada tahun 2014 lalu merilis daftar teroris dan tokoh-tokoh yang mereka tuding terkait erat dengan gerakan Islamic State Iraq and Syiria (ISIS). Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin juga dimasukkan dalam daftar itu.
Dari 119 nama, Din berada di peringkat 101. Menurut klaim situs yang diduga abal-abal tersebut, data itu diperoleh dari Kementerian Luar Negeri AS tapi hingga saat ini, tidak ada konfirmasi resmi dari AS.
Selain nama Din Syamsuddin, ada lima lainnya yang dituding berkewarganegaraan ataupun berdomisili di Indonesia.
Mereka adalah Nahdi Saleh Zaki (pengkhotbah), Brigadir Kesabaran (Ketua Dewan Ulama Indonesia), Shahura Mohammed (pengkhotbah), Mohammed Zaitun (Presiden Persatuan Masyarakat Islam) dan Salim Sagaf Jaffery yang kemudian diidentifikasi sebagai Habib Salim Jufri Assegaf. Sejauh ini, belum ada rincian mengenai identitas sosok selain Din dan Habib Salim Assegaf.
Din Syamsuddin sendiri mengaku tidak kaget dengan daftar tersebut.
"Tidak ada respon, saya juga tidak kaget. Itu berita lucu, iseng, ngawur dan gila," kata Din Syamsuddin, di Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Kesimpulan yang bisa ditarik dari hal ini adalah upaya pembusukan dan fitnah terhadap Din sudah berlangsung sejak lama.
Foto: Din Syamsuddin
Sumber: jpnn.com, tempo.co