Kritik Kerumunan NTT, PA 212: Jokowi Tunjukkan Hukum Suka-Suka
Rabu, 24 Februari 2021
Faktakini.info, Jakarta - Beredar video Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga melakukan pelanggaran protokol kesehatan saat melakukan kunjungan ke Nusa Tenggara Timur (NTT), hari ini Selasa (23/2/2021).
Jokowi yang menggunakan mobil disambut kerumunan warga NTT di Maumere. Dan yang dilakukan oleh Jokowi yang dikawal oleh aparat itu bukannya membubarkan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19 ini, tapi dengan santai malah memberikan suvenir berupa buku, kaos, dan masker kepada masyarakat. Jadi Jokowi ikut dan terlibat dalam kerumunan itu.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, KH Slamet Ma'arif pun meminta keadilan pemerintah dan aparat penegak hukum dalam kasus kerumunan saat kunjungan Jokowi itu.
Ustadz Slamet menyarankan agar Jokowi segera menyerahkan diri ke aparat kepolisian sebab telah memicu kerumunan. Ia juga mendesak agar Presiden memecat gubernur, bupati, dan kapolda sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kerumunan tersebut.
"Maka saya sarankan kepada yang mulia Pak Jokowi agar rakyat melihat keadilan di negeri ini dan hukum berlaku sama untuk semua," kata Slamet kepada CNNIndonesia.com, Rabu (24/2).
Ustadz Slamet menyebut bahwa pernyataannya sekaligus memenuhi permintaan Jokowi soal kritik beberapa waktu lalu. Jokowi diketahui sempat meminta masyarakat menyampaikan kritik apapun kepada pemerintah. Menurut dia, kejadian di NTT sangat memprihatinkan.
Ustadz Slamet menilai Jokowi tak bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Dia juga menyebut Jokowi tengah memperlihatkan hukum bekerja dengan semaunya sendiri di negara ini. "Anda sedang mempertontonkan hukum suka suka di negeri ini," katanya.
Ustadz Slamet menantang Jokowi untuk membuktikan perkataannya, berlaku adil dan bertindak tegas atas kerumunan yang ia timbulkan.
Atau sebagai opsi, ia meminta kasus kerumunan segera dihentikan dengan membebaskan Habib Rizieq Shihab dan beberapa orang lain yang ditahan karena kasus kerumunan.
"Jika tidak dilakukan maka rakyat akan mengingat Anda sebagai pemimpin yang mempermainkan hukum di negeri ini," ucap Ustadz Slamet.
Berikut ini pernyataan Ustadz Slamet selengkapnya yang diterima Faktakini.info, Rabu (24/2/2021) pukul 17.40 WIB.
"Sesuai permintaan pak Jokowi yang minta dikritik maka saya sampaikan kepada bapak bahwa apa yang terjadi di NTT sungguh sangat memprihatinkan, anda sebagai seorang pemimpin tidak mampu memberi contoh kepada rakyat bahkan terkesan menjilat ludahnya sendiri".
"Anda sedang mempertontonkan hukum suka suka di negeri ini. Maka saya sarankan kepada yang mulia pak Jokowi agar rakyat melihat keadilan di negeri ini dan hukum berlaku sama untuk semua WNI maka sebaiknya anda menyerahkan diri ke pihak kepolisian untuk ditahan, memecat gubernur, bupati dan Kapolda atau pilihan berikutnya segera bebaskan dan hentikan proses hukumnya terhadap HRS serta ulama lain yg terkait kasus kerumunan.
Jika tidak dilakukan maka rakyat akan mengingat anda sebagai pemimpin yg mempermainkan hukum di negeri ini.".
Kunjungan Jokowi ke Maumere, NTT menuai sorotan usai aksinya melambaikan tangan dan bagi-bagi hadiah ke kerumunan warga yang menantikannya.
Kejadian itu berlangsung saat Jokowi hendak meresmikan Bendungan Napun Gete. Saat rombongan kepresidenan datang, warga berebut mendekat.
"Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan. Saat rangkaian melambat, masyarakat maju ke tengah jalan. Sehingga, membuat iring-iringan berhenti," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Selasa (23/2).
Foto: KH Slamet Maarif
Sumber: cnnindonesia.com dan lainnya