Merindukan Imam Mahdi Tapi Menolak Khilafah, Dikiranya Imam Mahdi Itu Presiden?

 





Senin, 15 Februari 2021

Faktakini.info

MERINDUKAN IMAM MAHDI, TAPI MENOLAK KHILAFAH. DIKIRANYA IMAM MAHDI ITU PRESIDEN ?*

Oleh : *Ahmad Khozinudin*

Sastrawan Politik

Mau dibilang bebal, khawatir dianggap kasar. Disebut dungu, dikira menjiplak istilah yang dipopulerkan Rocky Gerung. Tapi, orang yang yakin akan kedatangan imam Mahdi, dan merindukan dunia dipimpin imam Mahdi, tapi pada saat yang sama menolak, membenci bahkan menghalangi perjuangan Khilafah, sangat tepat disebut BEBAL DAN DUNGU. Kenapa ?

Imam Mahdi itu seorang Khalifah. Salah satu Khalifah diantara Khalifah sebelumnya, yang telah tegak dalam sistem Khilafah. Imam Mahdi bukanlah pemimpin yang dipilih melalui Pemilu, Pilpres atau Pilkada. Jadi, aneh merindukan imam Mahdi tapi menolak Khilafah, dan terus taklid buta pada sistem demokrasi.

Imam Mahdi itu pemimpin kaum muslimin yang menerapkan Islam, yang menerapkan hukum Al Qur'an dan as Sunnah. Gelarnya Khalifah, atau Amirul Mukminin. Bukan Presiden. Lalu, apa alasannya menolak Khilafah, sibuk mengkampanyekan demokrasi, padahal imam  Mahdi tak akan lahir dari rahim demokrasi.

Okelah, mereka akhirnya percaya khilafah. Tapi enggan memperjuangkannya. Mereka anggap, Khilafah itu durian yang runtuh dari langit.

Begini, saya ajarkan Anda bagaimana meyakini kabar dari Rasulullah dan beramal mengikuti generasi pendahulu kita yang telah ditunjuki jalan kebenaran.

Saat Rasulullah Saw mengabarkan konstantinopel akan ditaklukkan, semua generasi Islam berusaha mewujudkannya dengan berjuang. Bukan dengan berpangku tangan, berdiam diri sambil menunggu durian runtuh dari langit.

Sampai sahabat Abu Ayub Al Anshori dikubur dekat perbatasan konstantinopel. Dan akhirnya, mampu ditaklukkan olehnya Muhammad Al Fatih, 700 tahun sejak sabda Nabi Muhammad Saw.

Apakah Al Fatih menaklukkan konstantinopel hanya dengan berpangku tangan ? Tentu tidak. Lantas, apa alasan anda meyakini Khilafah akan tegak kembali, namun enggan berjuang ?

Saya ingin tegaskan, bahwa Khilafah pasti tegak kembali atas pertolongan dan izin Allah SWT. Namun bukan berarti, kita boleh berpangku tangan. Justru, kita wajib berlomba-lomba dalam mewujudkan Bisyaroh (kabar gembira) akan tegaknya Khilafah.

Apalagi, menjadi penghalang. Jelas tak akan bisa menghalangi, tapi hanya mengumpulkan catatan amal buruk yang kelak akan menjadi sesalan, baik dunia dan akhirat.

Saya sarankan, kalau tidak tahu, cari tahu. Atau setidaknya diam, jangan menghalangi proyek agung tegaknya Khilafah. Dengan atau tanpa dukungan Anda, khilafah tetap akan tegak. Dukungan anda tidak mempercepat tegaknya Khilafah, sebagaimana pembangkangan anda pada kewajiban khilafah tidak akan memundurkan waktu tegaknya. Kabeh Ono Wayahe. [].