Polisi Tuding FPI "Teroris", Aziz: FPI Sudah Bubar Pun Masih Saja Dibikin Repot Dan Ribet!
Kamis, 4 Januari 2021
Faktakini.info, Jakarta - Polisi mengamankan 19 terduga teroris di Makassar, dan mereka menuding itu merupakan simpatisan Front Pembela Islam (FPI).
Mantan Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Ustadz Agus Salim Syam sudah membantah keras tudingan ormas yang pernah diikutinya berbaiat ke ISIS. Dia menegaskan isu tersebut sudah dibantah pada 2015.
"FPI tidak pernah berbaiat terhadap ISIS. Coba nanti, itu kan ada penolakan dari kami terhadap ISIS itu, tahun 2015 yang dilakukan DPP terkait ISIS," ujar Agus saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (4/2/2021).
Agus membantah klaim salah seorang teroris, Ahmad Aulia, yang menyebut eks Sekum FPI Haji Munarman menghadiri pembaiatan terhadap ISIS di Makassar pada 2015.
Kuasa hukum FPI, Aziz Yanuar pun mengaku bingung atas penangkapan itu lantaran FPI sudah dibubarkan.
"Saya juga bingung. Sudah bubar masih saja dibawa repot dan ribet," kata Aziz Yanuar kepada wartawan, Kamis (4/2/2021).
Aziz Yanuar kemudian menyindir organisasi yang terdapat banyak koruptor namun organisasi itu 'aman sentosa'.
"Yang masih eksis organisasinya dan banyak koruptor dihasilkan bahwa sampai-sampai terkait bantuan kemanusiaan (bansos) juga digarong tapi aman sentosa saja tuh, tidak dibubarkan, tidak diblokir sekelilingnya dan diteror. Aman deh pokoknya he-he-he...," jelasnya sambil tertawa terkekeh-kekeh.
Aziz Yanuar mengatakan kasus korupsi harus menjadi fokus. Sebab, efek yang dihasilkan dari korupsi tampak nyata.
"Padahal korupsi ini nyata dan efek yang dihasilkan juga nyata. Merusak dari semua lini kerusakannya dan akut kerusakannya. Ini harusnya jadi fokus," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 19 orang terduga terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang ditangkap beberapa waktu lalu dibawa ke Jakarta. Polisi menyebut mereka sebagai anggota FPI dari wilayah Kota Makassar.
"Semuanya itu adalah anggota FPI," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Zulfan saat dimintai konfirmasi, Kamis (4/2/2021).
Dia menyebutkan ke-19 terduga teroris itu telah dikirim ke Jakarta hari ini, dengan rincian 16 orang laki-laki dan 3 perempuan. "Mereka semua adalah anggota FPI Makassar," tegasnya.
Zulfan menambahkan mereka semua telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian dengan sangkaan melanggar Undang-Undang Terorisme.
"Ini ancaman hukuman mereka seumur hidup. Sudah diterbangkan semua ke Mabes Polri," ucapnya.
Anggota Polri sendiri ternyata juga ada yang bergabung dengan ISIS.
Kapolri (saat itu) Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, anggota Polri yang disebut bergabung dengan ISIS, Brigadir Syahputra pergi ke Malaysia.
Menurut Badrodin, Syahputra meninggalkan tugasnya sebagai anggota Polri sejak Februari (2015) lalu.
“Dia pamit kepada istrinya bahwa dia akan ke Medan, karena orang tuanya ada di wilayah Binjai," kata Badrodin di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (1/7/2015).
Imam Besar FPI sendiri Habib Rizieq Shihab sejak tahun 2014 menegaskan menolak ISIS dan menolak berbaiat dengan mereka. Beliau dengan tegas menyatakan:
"Jadi, soal ISIS sikap FPI sejak tahun 2014 sudah tegas dan jelas, bahwa siapa pun, termasuk ISIS, yang suka mengkafirkan dan menumpahkan darah sesama muslim tanpa hak adalah musuh FPI".
Habib Rizieq juga menyatakan, "Kita harus lebih peduli kepada rakyat Palestina, dan FPI mendukung perjuangan Palestina. Akan tetapi FPI tidak mendukung Perjuangan ISIS di Suriah dan Irak, karena disana terjadi peperangan antar sesama umat Islam hanya karena perbedaan Mazhab. Tidak ada Khalifah yang menghancurkan umat Islam gara-gara hanya perbedaan Mazhab".
FPI juga telah mengeluarkan “Maklumat FPI tentang ISIS” yang dirilis hari Ahad (10/08/2014) yang isinya mendukung perjuangan Palestina dan lainnya, namun menolak kekerasan sektarian antar sesama muslim.
Foto: Aziz Yanuar SH
Sumber: detik.com dan lainnya