Tepis Hoax, Eks FPI Sulsel: Kami Tak Pernah Baiat Ke ISIS, Haji Munarman Juga Tak Terkait ISIS!

 




Kamis, 4 Februari 2021

Faktakini.info, Jakarta -  Mantan Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Ustadz Agus Salim Syam membantah keras tudingan ormas yang pernah diikutinya berbaiat ke ISIS. Dia menegaskan isu tersebut sudah dibantah pada 2015.

"FPI tidak pernah berbaiat terhadap ISIS. Coba nanti, itu kan ada penolakan dari kami terhadap ISIS itu, tahun 2015 yang dilakukan DPP terkait ISIS," ujar Agus saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (4/2/2021).

Agus membantah klaim salah seorang teroris, Ahmad Aulia, yang menyebut eks Sekum FPI Haji Munarman menghadiri pembaiatan terhadap ISIS di Makassar pada 2015. 

Agus menuturkan Haji Munarman hadir di acara tersebut sebagai narasumber, tidak ada kaitannya dengan peristiwa pembaiatan setia kepada ISIS yang saat itu berlangsung.

"Oh bukan, itu salah. Beliau hadir sebagai narasumber untuk memberikan bahan-bahan, kemudian secara berimbang, masalah waktu itu masalah lagi ribut-ributnya masalah Daulah Islamiah," ucapnya.

"Jadi beliau hadir sebagai narasumber, bukan untuk berbait dan segala macam. Justru berita ini yang perlu kita luruskan. Beliau hadir sebagai narsum diundang," tegas Agus.

Adapun pembahasan yang dibawa Haji Munarman kala itu soal kondisi global. Agus memastikan Haji Munarman sama sekali tidak menyinggung masalah ISIS.

"Beliau ada acara diskusi waktu itu. Beliau diundang sebagai narasumber untuk kemudian beliau menjelaskan tentang kondisi global dunia pada saat ini. Artinya beliau menjelaskan tentang bagaimana kondisi global dunia pada saat itu. Itu aja yang beliau jelaskan. Tanpa menyinggung-menyinggung masalah-masalah ISIS dan segala macam. Itu hoaks," pungkasnya.

Sementara itu, Haji Munarman juga menepis tudingan bahwa dia hadir dalam pembaiatan FPI kepada ISIS di Makassar pada 2015.

"Suka-suka merekalah bikin cerita," kata Haji Munarman saat dihubungi secara terpisah.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap sejumlah terduga teroris di Makassar beberapa waktu lalu. Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam menuding beberapa terduga teroris yang ditangkap adalah simpatisan FPI.

Anggota Polri sendiri ternyata juga ada yang bergabung dengan ISIS. 

Kapolri (saat itu) Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, anggota Polri yang disebut bergabung dengan ISIS, Brigadir Syahputra pergi ke Malaysia.

Menurut Badrodin, Syahputra meninggalkan tugasnya sebagai anggota Polri sejak Februari (2015) lalu.

“Dia pamit kepada istrinya bahwa dia akan ke Medan, karena orang tuanya ada di wilayah Binjai," kata Badrodin di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (1/7/2015). 

Bukan hanya pamit, Syahputra juga membuat surat wasiat yang menyerahkan seluruh harta untuk anaknya. Ia juga menurut Badrodin menceraikan isterinya. 

Polisi yang mencari anggotanya tersebut lantas meminta keterangan orang tua Syahputra di Binjai. Orang tua Syahputra mengatakan, anaknya pergi ke Malaysia.

Media online Azzammedia menyebut Brigadir Syahputra pergi ke Suriah untuk bergabung dengan tentara ISIS pada Maret 2015 lalu. Di sana ia mengganti namanya menjadi Abu Azzayn Al Indunisiy.

"Abu Azzayn al Indunisiy -taqobbalahullah-, nama hijrah dari seorang lelaki asal Medan, Syahputra, mantan Brigadir Kepolisian Indonesia di Polres Batanghari, Jambi," demikian tertulis di situs tersebut. 

Dalam tulisan tersebut, Syahputra sempat menyatakan, ia meminta waktu sepekan untuk keluarganya. Setelah itu, ia akan menghabiskan sisa hidupnya di medan jihad.

Turut disertakan pula foto Brigadir Syahputra saat mengenakan seragam polisi dengan menenteng senapan laras panjang. Ditampilkan pula foto Brigadir Syahputra ketika sudah di Suriah dengan mengenakan baju loreng coklat muda dan kain penutup warna hitam.

Brigadir Syahputra disebutkan sudah tewas di Suriah saat bertempur dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. Ia tewas di wilayah Tal Tamr, wilayah al Barakah. 

Imam Besar FPI sendiri Habib Rizieq Shihab sejak tahun 2014 menegaskan menolak ISIS dan menolak berbaiat dengan mereka. Beliau dengan tegas menyatakan:

"Jadi, soal ISIS sikap FPI sejak tahun 2014 sudah tegas dan jelas, bahwa siapa pun, termasuk ISIS, yang suka mengkafirkan dan menumpahkan darah sesama muslim tanpa hak adalah musuh FPI".

Habib Rizieq juga menyatakan, "Kita harus lebih peduli kepada rakyat Palestina, dan FPI mendukung perjuangan Palestina. Akan tetapi FPI tidak mendukung Perjuangan ISIS di Suriah dan Irak, karena disana terjadi peperangan antar sesama umat Islam hanya karena perbedaan Mazhab. Tidak ada Khalifah yang menghancurkan umat Islam gara-gara hanya perbedaan Mazhab".

FPI juga telah mengeluarkan “Maklumat FPI tentang ISIS” yang dirilis hari Ahad (10/08/2014) yang isinya sebagai berikut.

MAKLUMAT FPI TENTANG ISIS

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Sehubungan dengan polemik tentang ISIS (Islamic State of Iraq and Sham) yang telah mendeklarasikan KHILAFAH  ISLAMIYYAH dan telah menimbulkan pro kontra di seluruh belahan dunia, tak terkecuali Indonesia, maka Dewan Pimpinan Pusat – Front Pembela Islam di Jakarta telah melakukan Kajian Komprehensif terhadap semua Data Primer dan Sekunder terkait ISIS, baik data yang positif maupun negatif, agar bisa mengambil kesimpulan yang objektif, jujur dan adil.

Demi mencari Ridho Allah SWT dan untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam, serta memelihara keutuhan NKRI, maka FPI menyerukan seluruh komponen bangsa, khususnya MPR RI dan DPR RI serta DPD RI, teristimewanya Pemerintah RI dan segenap jajaran penegak hukumnya, Sipil dan TNI / POLRI, agar cerdas, cermat dan teliti, serta waspada dan hati-hati, dalam menyerap dan menyikapi setiap issue TERORISME dan TERORISASI, serta propaganda ANTI ISLAM yang dilancarkan oleh Media Global mau pun Lokal, sehingga tidak terjebak ataupun terperangkap permainan intelejen internasional dalam politik adu domba yang menyebabkan DISINTEGRASI bangsa.

Karenanya, mengacu kepada VISI MISI FPI sejak didirikan pada 17 Agustus 1998, yaitu Penerapan Syariah Islam dan Penegakan Khilafah Islamiyah melalui jalan Da’wah, Hisbah dan Jihad sesuai Manhaj Nubuwwah, maka dengan ini FPI menyatakan sikap sebagai berikut:

1. FPI tetap ISTIQOMAH dalam perjuangan Penerapan Syariat Islam secara Kaaffah di NKRI melalui koridor syar’i dan konstitusi.

2. FPI tetap SETIA mendukung Gerakan Jihad Islam di seluruh dunia dalam melawan segala bentuk KEZALIMAN Hegemony Global (NEW IMPERIALISME) untuk menuju terbentuknya Khilafah Islamiyah ‘Alamiyyah sesuai manhaj Nubuwwah.

3. FPI menolak keras segala bentuk peperangan dan kekerasan SEKTARIAN antar sesama muslim yang disebabkan karena perbedaan madzhab yang tidak berakar pada masalah USHULUDDIN dengan mengatas-namakan JIHAD.

4. FPI menyerukan SELURUH Gerakan Jihad Islam agar bersatu dan bahu membahu dalam melaksanakan JIHAD yang SYAR’I tanpa membunuh atau menganiaya WARGA SIPIL yang tidak terlibat dalam peperangan, apapun madzhab dan agamanya.

5. FPI mendukung SERUAN dan NASIHAT Pimpinan Al-Qaidah Syeikh Aiman Az-Zhowahiri bahwa seluruh komponen Jihad Al-Qaidah baik Pasukan Syeikh Muhammad Al-Jaulani di Syria maupun Pasukan Syeikh Abu Bakar Al-Baghdadi di Iraq, serta komponen Jihad Al-Qaidah lainnya agar bersatu dan bersaudara dengan segenap Mujahidin Islam di seluruh Dunia untuk melanjutkan Jihad di Syria, Iraq, Palestina, dan negeri-negeri Islam lainnya yang tertindas.

Demikian Maklumat FPI ini dibuat untuk menjadi pegangan bagi seluruh pengurus, aktivis, laskar, anggota dan simpatisan FPI diseluruh Dunia.

Hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’mannashir

La hawla wa la Quwwata illa billah


Jakarta, 11 Syawal 1435 H /

8 Agustus 2014 M


Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam


Ketua Umum

Al-Habib Muhsin bin Ahmad Alattos


Sekretaris Umum

Ja`far Shiddiq, SE


Mengetahui

Imam Besar

Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab, Lc, MA

Tidak ada yang salah dari pernyataan FPI diatas.

Dan mengenai tentang beredarnya foto ada Bendera ISIS dalam salah satu Aksi umat Islam di Jakarta yang kemudian digoreng oleh musuh Islam sebagai bukti bahwa FPI adalah pendukung ISIS, Habib Rizieq menegaskan:

"Itu foto Aksi Ormas-Ormas Islam untuk Palestina di Tahun 2014, dan FPI ikut, lalu ada pihak yang bawa bendera mirip Bendera ISIS. Apa salah FPI?"

Ketua Umum FPI (saat itu) Habib Muhsin bin Ahmad Alatas menyatakan:

"Kita melarang anggota FPI untuk berbaiat pada ISIS karena kita tidak ingin jadi bagian propaganda anti ISIS. Tapi jangan dibaca sikap anti proganda anti ISIS ini sebagai dukungan pada ISIS. Itu karena ISIS adalah situasi politik di suatu negeri," kata Habib Muhsin pada Beritasatu.com pada Selasa (19/8/2014). 

Sumber: detik.com