Ternyata Asuransi Jiwa CLII Di Indonesia Bayarnya Pakai Mata Uang Cina

 



Kamis, 4 Februari 2021

Faktakini.info, Jakarta - Bareskrim Polri menangkap pendiri Pasar Muamalah Depok, Zaim Saidi yang melakukan transaksi menggunakan koin dinar dan dirham. Ada sejumlah fakta yang terungkap terkait peran Zaim Saidi dari transaksi koin dinar dan dirham ini.

Penangkapan ini berawal dari informasi yang diterima penyidik pada Kamis (28/1) lalu, di mana beredar video viral penggunaan dinar emas dan dirham perak yang dipakai untuk transaksi di lapak di Pasar Muamalah, Beji, Depok, Jawa Barat.

Zaim sebelumnya membantah adanya transaksi dengan mata uang asing. Dia mengatakan penggunaan dinar dan dirham tersebut hanya istilah. Dia menuturkan hal ini dilakukan untuk memperkenalkan alat tukar sunah diadakan oleh Nabi.

"Nah, yang ketiga, kita memang di dalam alat tukar itu, kita memperkenalkan alat tukar sunah yang diadakan oleh Nabi SAW, yaitu koin emas, koin perak, dan koin tembaga. Nah, jadi koin kita itu bukan dinar dan dirham namanya. Itu ngawur, itu orang nggak paham. Dikiranya itu adalah dinar Irak, atau dirham Kuwait, atau dirham Maroko, makanya dikaitkan dengan Undang-Undang Mata Uang," kata Zaim saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).

Sementara itu dua tahun lalu atau tepatnya 2019, PT China Life Insurance Indonesia (CLII) telah meluncurkan asuransi dwiguna individu pertama dalam mata uang renminbi atau yuan di pasar asuransi jiwa Indonesia sejak tahun 2019 lalu. Produk ini diberi nama CLII Privilege Insurance Plan.

Produk asuransi jiwa ini merupakan strategi dari induk usahanya China Life Insurance Group untuk mendukung proses internasionalisasi mata uang renminbi.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan bimbingan yang telah diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), yang telah memberikan kami kesempatan untuk memberikan pilihan produk yang lebih beragam di pasar," kata Presiden Direktur PT China Life Insurance Indonesia Lam Kin Kwok Ken di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Lam menjelaskan perusahaannya ingin menyediakan lebih banyak pilihan alokasi aset terhadap konsumen dan memberikan opsi proteksi risiko yang lebih beragam ke pasar. Produk ini akan memberikan nilai imbal hasil hingga 3,5% dari pendapatan terjamin setiap tahunnya.

Mulai hari itu produk asuransi jiwa pertama berbasis renminbi ini dapat diakses dan dijual melalui sembilan cabang Bank of China Jakarta Branch.

Produk asuransi ini menawarkan manfaat meninggal dunia sekitar 105% dari premi. Produk ini juga menyediakan fasilitas titipan premi.

Produk asuransi ini juga berbeda dari sisi pembayaran premi, yakni dibayarkan secara tahunan. Minimal premi yang dibayarkan yakni 50 ribu yuan.

Nasabah Indonesia yang ingin membeli produk ini bisa menggunakan mata uang rupiah yang nantinya akan dikonversikan menjadi yuan. 

Sumber: detikcom