Usai Tercyduk Mau Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko Akhirnya Ditegur Jokowi
Jum'at, 5 Februari 2021
Faktakini.info, Jakarta - Partai Demokrat mengungkapkan cara Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko berupaya mengambil alih tampuk kepemimpinan Partai Demokrat.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan resminya menyebut berdasarkan kesaksian dan BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat dan daerah, mereka dipertemukan dengan Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai secara inkonstitusional.
Tujuan pengambilalihan itu disebut Herzaky, untuk kepentingan terkait calon presiden 2024.
"Mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," kata Herzaky kepada CNNIndonesia.com, Senin (1/2).
Apa yang dilakukan Moeldoko disebut Herzaky sebagai penyalahgunaan kekuasaan dengan cara mencatut nama Presiden Joko Widodo.
Moeldoko sendiri nampak gelisah dan gelagapan menanggapi tuduhan terlibat mau mengkudeta partai Demokrat, dan tak memberikan jawaban tegas.
Herzaky menuturkan pihaknya masih menunggu respons dari Presiden Joko Widodo soal surat yang sudah dikirimkan terkait polemik tersebut.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno kemudian mengatakan istana sudah menerima surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ditujukan kepada Jokowi.
Surat AHY tersebut berisi permintaan klarifikasi kepada Jokowi terkait dugaan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terlibat dalam upaya mengambil alih paksa kepemimpinan Demokrat. Namun, Pratikno menyebut surat itu tak perlu dibalas.
"Kami sudah menerima surat itu dan kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut karena itu perihal dinamika internal partai. Itu adalah perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semuanya sudah diatur di dalam AD/ART," ujar Pratikno, Kamis, 4 Februari 2021.
Meski begitu, cawe-cawe Moeldoko dalam kisruh internal Demokrat yang mendapat sorotan membuat gerah Presiden Jokowi.
Sumber di pemerintahan menuturkan Jokowi menegur keras Moeldoko karena telah membuat gaduh di tengah kerepotan pemerintah menangani pandemi Covid-19.
"Presiden meminta Moeldoko menghentikan ribut-ribut dengan Partai Demokrat," kata sumber itu seperti dikutip Koran Tempo edisi Jumat, 5 Februari 2021.
Setelah ditegur Jokowi, seperti sedang panik, Moeldoko menggelar konferensi pers secara langsung di rumahnya, di kawasan Menteng, Jakarta, pada Rabu sore lalu.
Padahal, Senin malam lalu, Moeldoko juga telah menyiarkan bantahan melalui konferensi virtual perihal tudingan akan mengkudeta AHY dari kursi Ketua Umum Demokrat.
Sumber: tempo.co, cnnindonesia.com dll