Ahmad Daryoko: Strategi Merampok Hutang Luar Negeri Lewat Kelistrikan

 

Jum'at, 12 Maret 2021

Faktakini.info

STRATEGI MERAMPOK HUTANG LN LEWAT KELISTRIKAN ! 

Oleh : Ahmad Daryoko

Koordinator INVEST.

Kabel listrik dikampung kita itu dari dulu ya cuma itu itu juga ! Warna hitam lusuh. Dulu saat kabel kabel itu dikelola PLN orang menjuluki listrik di monopoli PLN. 

Nah perlu diketahui saat ini kabel2 listrik itu sudah di sewa oleh Kartel Listrik Swasta atau Kartel Liswas (beranggotakan perusahaan Aseng/Asing, taipan 9 Naga, Luhut Panjaitan, JK, Erick Tohir, Dahlan Iskan dll). Dan saat ini  PLN hanya kebagian menjadi penjaga nya...saja !

Dan karena seluruh asset PLN (kecuali jaringan Transmisi,Distribusi dan kabel2 nya ) saat ini sdh di kuasai Aseng/Asing maka orang2 PLN mulai Direksi sampai karyawan  paling bawah saat ini sudah  menjadi "karyawan" Kartel Liswas itu ! Mereka masih adakan rapat2 antar instansi, bahkan masih diundang RDP dng DPR RI dengan mengatas namakan PLN (padahal yang dibahas adalah soal kepentingan Kartel Liswas). Meskipun kesana kemari masih menggunakan seragam PLN , kendaraan2 dinasnya kendaraan dinas PLN  , gedung2 nya , kabel2 nya masih menggunakan simbul PLN , namun essensinya mereka ini bergerak atas nama Kartel Liswas ! Disinilah rakyat tidak tahu kalau "oknum"2 ini beroperasi menggunakan "kedok" Negara !

Tahu tahu  tahun 2020 kemarin Kartel Liswas menagih subsidi listrik ke Pemerintah sebesar Rp 200,8 triliun (Repelita Online 8 Nopember 2020) atau 400 % dari sebelumnya saat kelistrikan masih di operasikan PLN (lihat Laporan Statistik PLN sebelum 2020).

Memang tarip listrik tidak naik dan bahkan pelanggan dibawah 900 VA gratis. Shg "Pat gulipat" perampokan  subsidi listrik ratusan triliun diatas tidak diketahui rakyat.

Strateginya cukup canggih. Rakyat yang ingin "menelusuri" permainan ini akan dihadapkan dng System kelistrikan yang rumit. Meliputi istilah2 canggih spt MBMS, Vertically Integrated System, IPP, PPA, TOP, Execlussive Right, Merit System dst....yang setiap saat akan di sebut oleh "antek2 Neolib" itu agar kita terlihat "bego" dan akhirnya merasa tidak "pede" menggugat perampokan asset Negara dibidang kelistrikan ini !

Dan ternyata yang menikmati perampokan asset Negara saat ini tidak hanya unsur KAPITALIS tetapi juga dari unsur KOMUNIS (China) juga, bahkan lebih besar !!

Innalillahi wa Inna ilaihi roojiuunn !

JAKARTA, 4 MARET 2021.