Keluarga Korban Km 50 Sumpah Mubahalah, Amien Rais: 6 Korban Dianiaya Dan Didzalimi
Rabu, 3 Maret 2021
Faktakini.info, Jakarta - Keluarga 6 pengawal Habib Rizieq yang tewas ditembak oleh polisi benar-benar berani datang untuk melaksanakan sumpah mubahalah.
Hal ini membuktikan bahwa tak ada satu pun yang mereka sembunyikan dalam mencari kebenaran terkait tragedi tewasnya 6 anak muda yang sangat memilukan itu.
Sumpah itu disaksikan mantan Ketua MPR Amien Rais secara virtual.
Sumpah dibacakan oleh ayahanda Faiz, Ustadz Syuhada, dan diikuti oleh keluarga pengawal lainnya. Keluarga sudah mengundang Polri untuk hadir dan sama-sama menyatakan sumpah tapi tidak satupun dari mereka yang datang.
“Sudah kita undang tak datang. Seperti permintaan kita kepada Allah, Allah (akan) memberikan laknat dunia dan akhirat,” kata Amien Rais, Rabu (3/3/2021).
Amien menyakini 6 pengawal Habib Rizieq yang tewas dalam kejadian itu merupakan korban penganiayaan. Mereka telah dizalimi sehingga harus meregang nyawa.
“Saya yakin sekali bahwa mereka yang teraniaya betul-betul objek kezaliman. Kita yakin semua bahwa doa kita dikabulkan Allah SWT,” ujar Amien.
Mantan Ketum PAN itu lalu menyinggung soal sumpah mubahalah yang dipilih keluarga sebagai bentuk kekecewaan terhadap hasil penyelidikan kasus ini. Dia mengatakan, sumpah ini disebut sumpah pemutus.
“Ternyata ada istilah hukumnya teknisnya, sumpah pemutus,” pungkasnya.
Permintaan untuk melakukan sumpah mubahalah bukan pertama kali dilontarkan keluarga pengawal Habib Rizieq.
Saat diperiksa oleh Komnas HAM, Ustadz Syuhada, sempat mengundang Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk melakukan sumpah mubahalah. Saat itu pun Fadil tidak berani bersumpah.
Syuhada mengatakan, dirinya yang tidak begitu paham hukum ingin melakukan hal sesuai dengan yang diajarkan dalam agama, dalam konteks ini menyelesaikan masalah dengan mubahalah.
"Untuk membuktikannya maka karena yang mengatakan waktu itu Kapolda mengatakan merekalah yang membunuh anak kami, kami tidak mengerti hukum, tapi ada satu hal yang kami pahami karena saya muslim untuk mengungkap kebenaran maka kita gunakan syariat Islam," kata Ustadz Syuhada di Komnas HAM.
"Saya mengajak Kapolda Metro Jaya yang telah mengumumkan yang telah mengakui membunuh anak kami untuk membuktikan kebenaran, siapa yang salah siapa yang benar, siapa yang zalim siapa yang benar, maka saya mengajak secara syariat Islam kerena agama saya Islam untuk bermubahalah," tambah dia.
Foto: Amien Rais
Sumber: kumparan.com dan.