Kolonel (Purn) Sugeng Waras: Moeldoko Tamat
Senin, 8 Maret 2021
Faktakini.info
MULDOKO TAMAT !
Terkait KLB illegal Partai Demokrat, sebagai KSP, maka Muldoko layak diduga dimanfaatkan, diperalat, diiming imingi dan dijerumuskan oleh orang yang lebih kuat, untuk menggembosi Parpol pesaing dalam Pilpres 2024
Mengangkat seorang konglomerat Cina sebagai penasehat TNI merupakan langkah paradok yang tidak biasanya dilakukan oleh seorang pimpinan institusi tingkat strategis dinegeri ini, disamping adanya endusan dugaan ketidak bersihnya dalam kasus Assabri, juga kesombongannya akan membeayai kepulangan HRS kembali ketanah air mengindikasikan Muldoko punya akses kekuatan uang yang bisa mendukung kemauannya dalam bermanuver politik
Sayangnya Muldoko tidak banyak akses politik, bahkan awam independence, AD ART dan kedaulatan parpol
Inilah yang membuat tersungkurnya Muldoko yang tidak cermat menakar kekuatan dirinya dengan lawan yang dihadapi
Dalam.strategi militer, menguasai kekuatan sendiri, memahami kekuatan lawan, seribu kali perang, seribu kali menang
Ini yang tidak melekat dipikirannya, padahal Muldoko pernah menjabat sebagai panglima TNI
Muldoko nampaknya tidak menyadari bahwa mulai pimpinan, kader hingga anggota parpol, memiliki hak, kewajiban, tanggung jawab, kontitusi, moral, etika, hukum dan prosedur dalam menjaga dan mempertahankan kevalidan dan kesolidan dalam kedaulatan, indepedensi dan proporsi partainya
Maka tindakan gegabah dan tekad abal abal Muldoko terjawab oleh tindakan blundernya sendiri yang sebelumnya merasa tidak tahu menahu, tidak ikut ikutan dan tidak terlibat dalam KLB partai Demokrat menjadi babak belur ketika ia menerima jabatan Ketua Umum Demokrat yang hanya dihadiri dan didukung oleh sejumlah minoritas, bahkan beberapa orang atau kader pecatan atau yang sudah tidak aktif di demokrat
Singkat cerita, Muldoko harus siap menghadapi proses hukum atas _kudetanya_ terhadap Demokrat, apa lagi jika isu ketidak bersihnya dalam kasus ASABRI muncul, dengan kata lain maju kena, mundur juga kena, alias tamat karirnya
Lebih mengerikan jika kelak terbongkar, adanya konpirasi dengan orang kuat dilingkarkan istana, yang mempraktekkan strategi komunis yang terkenal _STRATEGI BELAH BAMBU_, artinya, diatas, kedua tangan yang berotot menyangga dan mendorong percepatan belahan, sedangkan dibawah, kedua kaki yang kuat menginjak untuk kokohnya mendukung gerakan tangan diatas
Ini gejala yang membahayakan bagi kehidupan demokrasi kita serta membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa seperti yang terkandung dalam Pancasila
Jika kasus ini dibiarkan, sama halnya membiarkan pecahnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
Dengan kata lain, siap siap Partai besar lainya yang berindikasi tidak pro rezim akan mengalami seperti yang dialami demokrat, artinya, minimal mengganggu ketenangan internal partai, maksimal membuat lumpuh
Inilah yang menjadi PR bangsa ini agar tidak terbelenggu pada pemikiran pemikiran sempit yang berorentasi pada ambisi kelompok dan mengorbankan persatuan dan kepentingan bangsa
Wait n see
( Bandung, 8 Maret 2021, Sugengwaras )