Di Depan Hakim, Umar Mukhtar: Jari Telunjuk Yang Mengacung La IIlaha Ilallah Tak Menulis Kalimat Kebathilan!


Rabu, 17 Maret 2021

Faktakini.info, Jakarta - Keberanian dan ketegasan Habib Rizieq Shihab terhadap Hakim dan Jaksa yang dinilai telah berbuat tidak adil dengan melarang dirinya hadir secara langsung pada persidangan Kasus-kasus yang menjerat dirinya di PN Jaktim, Selasa (16/3/2021) mengingatkan kembali pada keberanian Syekh Umar Mukhtar terhadap para Hakim Italia yang menjajah negerinya.

Syekh Umar Mukhtar adalah pemimpin perjuangan rakyat Libya dalam melawan pasukan Italia yang menjajah negeri mereka. 

Sosok guru mengaji yang sangat dicintai rakyat Libya ini akhirnya ditangkap dan digelandang ke pengadilan untuk menjalani hukuman sebagai pemberontak setelah berjuang lebih dari 20 tahun.

Sejarah mencatat, dalam persidangan tersebut, terjadi dialog yang luar biasa antara jaksa serta hakim Italia dengan sang mujahid.

Berikut petikannya:

Hakim: "Apakah engkau memberontak terhadap Italia?".

Umar : "Iya...".

Hakim : "Apakah engkau juga mengajak dan memotivasi orang-orang untuk memberontak?".

Umar : "Iya...".

Hakim : "Apakah engkau tahu akibat perbuatanmu?".

Umar : "Iya, saya tahu...".

Hakim : "Apakah engkau sadar dengan semua pengakuanmu?".

Umar : "Iya, saya sadar".

Hakim : "Sudah berapa lama engkau mengangkat senjata melawan Italia?".

Umar : "Lebih dari 20 tahun".

Hakim : "Apakah engkau menyesal atas perbuatanmu itu?".

Umar : "Tidak sama sekali".

Hakim : "Tahukah engkau bahwa engkau akan dihukum gantung?".

Umar : "Ya, saya tahu...".

Hakim : "Saya betul-betul sedih... mengapa akhir hayatmu akan berakhir seperti ini...".

Umar : "Anda salah... justru beginilah cara terbaik mengakhiri kehidupan ini...!!!".

Sang hakim kemudian terus membujuk agar Umar Mukhtar menyesali perbuatannya supaya dia mendapat keringanan hukuman.

Sang hakim juga membujuk Umar agar menulis sepucuk surat penyesalan dan mengajak para mujahidin untuk berhenti melawan Italia.

Hakim : "Maukah engkau menulis surat kepada para pengikutmu agar mereka berhenti melawan pemerintah Italia?".

Mendengar hal itu, Umar Mukhtar mengucapkan kalimatnya yang historis:

"Sesungguhnya, jari telunjuk yang setiap hari mengacung tasyahud La Ilaha Illallah dalam sholat, tidak akan pernah menuliskan kalimat kebatilan!!!".

Akhirnya, sang Hakim menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap Umar Mukhtar dengan cara digantung. Di akhir persidangan, sang hakim bertanya:

"Bagaimana menurutmu terhadap hukuman ini?".

Umar menjawab:

"Hukum yang benar hanyalah hukum Allah, bukan hukum kalian ini...".

Italia mengira bahwa dengan digantungnya Syekh Umar Mukhtar, para pengikutnya akan ciut nyali mereka dalam berjuang.

Tapi dugaan itu salah, kematian Syekh Umar justru mengobarkan semangat di seluruh penjuru Libya, hingga akhirnya pada akhirnya Libya berhasil meraih kemerdekaan.

Kisah perjuangan Umar Mukhtar pernah difilmkan pada tahun 1981, dengan disutradarai oleh Moustapha Akkad, dibintangi oleh aktor Hollywood, Anthony Quinn yang berperan sebagai Umar.

Kami umat Islam sangat bangga padamu ya Syekh Umar Mukhtar. Engkau sungguh beruntung syahid membela agama Allah.

Semoga Allah menempatkanmu di tempat yang paling mulia.

Aamiiin