Melalui Kolaborasi, Gubernur Anies Optimis Jakarta Bisa Jadi Kota Cerdas, Inovatif Dan Bahagia Warganya
Jum'at, 5 Maret 2021
Faktakini.info
𝐌𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐊𝐨𝐥𝐚𝐛𝐨𝐫𝐚𝐬𝐢, 𝐆𝐮𝐛𝐞𝐫𝐧𝐮𝐫 𝐀𝐧𝐢𝐞𝐬 𝐎𝐩𝐭𝐢𝐦𝐢𝐬 𝐉𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚 𝐁𝐢𝐬𝐚 𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐂𝐞𝐫𝐝𝐚𝐬, 𝐈𝐧𝐨𝐯𝐚𝐭𝐢𝐟, 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚 𝐖𝐚𝐫𝐠𝐚𝐧𝐲𝐚
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimis Ibu Kota bisa menjadi Kota yang cerdas atau smart city. Dalam paparannya tentang Smart City 4.0 Framework, Anies optimis bisa memenuhi 7 indikator smart city, dimulai dari pemerintahan yang cerdas, warga yang cerdas, lingkungan, ekonomi, branding, hingga kehidupan yang cerdas.
Anies mengatakan, tujuan menjadikan Jakarta sebagai smart city yaitu agar Jakarta bisa menjadi kota yang inovatif dan bahagia.
"Dalam smart city 4.0 framework ini, ada 2 tujuan yaitu kota yang inovatif dan bahagia, lalu ada 3 nilai objektif yang harus dicapai yaitu pertumbuhan ekonomi, kualitas hidup, dan lingkungan berkelanjutan," kata Anies dalam Dialog Multi Stakeholder Kota Jakarta Smart City yang diselenggarakan secara virtual oleh Hukum Online, Kamis (4/3/2021).
Oleh karena itu, Anies mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama mewujudkan tujuan tersebut. Karena kata dia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkan tujuan tersebut. Anies yakin, dengan adanya kolaborasi, maka Jakarta bisa menjadi kota yang cerdas.
"Kita semua harus berkolaborasi, Jakarta adalah kota terluas dengan jumlah penduduk terbanyak. Pusat industri dan bisnis," ujarnya.
"Jadi kami mengajak warga, akademisi, para pelaku bisnis/ industri/ startup, investor dan media untuk mewujudkan Jakarta yang layak huni, adil, cerdas, aman, nyaman, dan ramah lingkungan," harapnya.
Orang nomor satu di DKI itu menegaskan, evolusi kota 4.0 mengedepankan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Saat ini, kata Anies, pemerintah bukan lagi berperan sebagai administrator namun sebagai kolaborator. Sedangkan masyarakat tidak lagi berperan hanya sebagai resident, namun berperan besar sebagai co-creators. Karena Anies yakin, masyarakat lebih dekat dengan berbagai permasalahan yang ada di Jakarta, dibandingkan pemerintah.
"Kita butuh daya pikir kalian, banyak ide-ide cemerlang bukan datang dari pemerintah, tapi dari masyarakat. Karena masyarakat lebih kreatif, inovatif dan proximity to problems-nya lebih dekat. Jadi Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri," tandasnya.
Oleh: Dimaz Adrian, Warganet