Syi'ah India Minta Hapus 26 Ayat Al-Qur'an, Umat Islam Bangladesh Aksi Protes Besar-Besaran
Jum'at, 19 Maret 2021
Faktakini.info, Jakarta - Demonstrasi besar pecah di Dhaka, Ibu Kota Bangladesh, Senin (15/3/2021).
Dipelopori partai politik Jamaat e-Islami, warga dalam jumlah besar berunjuk rasa menolak dan mengutuk petisi untuk menghapus 26 ayat Alquran, yang diajukan ke Mahkamah India.
Permintaan penghapusan 26 ayat Alquran tersebut dilakukan oleh Waseem Rizvi, mantan ketua Dewan Pusat Wakaf (Trust) Syiah di Uttar Pradesh, India.
Ia juga berprofesi sebagai produser film Bollywood.
Waseem mengajukan petisi ke Mahkamah India dengan klaim bagian-bagian ayat Alquran provokatif dengan kekerasan.
Menghasut orang untuk melakukan jihad yang diartikan sebagai perjuangan bersenjata.
Akibat tindakan Waseem Rizvi, muncul kecaman besar sehingga para jamaah melakukan aksi demonstrasi melawan keras Waseem Rizvi.
Para peserta aksi membuat slogan-slogan mengutuk tindakan Waseem Rizvi yang ingin menghapus beberapa ayat pada Alquran.
Pengunjuk rasa juga melakukan penolakan dan menuntut Mahkamah India menolak petisi tersebut dan meminta pihak keamanan India untuk mengadili Waseem Rizvi karena melukai hati umat Muslim dunia.
Salah satu pemimpin aksi menentang petisi untuk menghapus ayat Alquran Dr Shafiqur Rahman, berbicara pada Anadolu Agency, bahwa tidak seorang Muslim pun yang berani mengajukan Mahkamah menghapus ayat Suci Alquran.
Karena Allah sendiri yang menjamin, akan melindungi Alquran dari perubahan apapun.
Ini keberanian ektrim Waseem Rizvi, yang disebut sebagai pemimpin Syiah, mendatangi pengadilan untuk menghapus 26 ayat dari Alquran yang tidak pernah berubah selama 1500 tahun terakhir.
"Hapus 26 ayat, tidak ada yang memiliki kewenangan dan kekuasaan untuk menghapus 26 ayat dalam Alquran, bahkan satu ayat pun," katanya.
Ia mendesak agar Pemerintah India segera menangkap Waseem Rizvi, membawanya ke muka pengadilan karena telah menyakiti umat Muslim di dunia.
Menurut profesor di Jurusan Bahasa Arab Universitas Dhaka, Rafiqul Islam, istilah jihad dalam Islam mengacu pada perjuangan.
Perjuangan untuk tujuan baik, seperti pendidikan, perubahan sosial dan dakwah Islam.
"Jihad adalah nama yang diberikan untuk upaya mencapai tujuan baik.
"Tidak pernah melibatkan pembunuhan atau terorisme.
"Namun, beberapa kelompok anti-Islam menggunakan istilah tersebut sebagai sinomim untuk terorisme dan sebagai bagian Islamofobia, propaganda," jelasnya.
Foto: Melansir dari Anadolu Agency, Selasa (16/3/2021) unjuk rasa dilakukan untuk menolak dan mengutuk petisi yang diajukan ke Mahkamah India, untuk menghapus 26 ayat Alquran.
Sumber: tribunnews.com
Klik video: