Ada Nama Jalan MBZ, Kok Anda Marah?

 

Senin, 12 April 2021

Faktakini.info

*Ada Nama Jalan MBZ, Kok Anda Marah?*

Perubahan nama Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek)  hari ini (12/4) resmi dilakukan. Peresmian tersebut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Mensesneg) Pratikno, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR hedy Rahadian, dan Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri.

"Melalui Keputusan Menteri PUPR tanggal 8 April 2021 ditetapkan nama jalan tol ini menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed," kata Hedy dalam peresmian yang disiarkan secara virtual, Senin (12/4/2021).

Namun ada hal yang lucu, saat beberapa waktu lalu terlihat gegap gempita pendukung jokowi saat diumumkan adanya nama jalan Joko widodo di Negara UAE ( United Arab Emirates). 

Bagaimana tidak senang, UAE adalah Negara super maju modernisasinya, bahkan Negara eropa bahkan amerika pun terlampaui dari segi pembangunan dan kecanggihan fasilitas di Negara tersebut. 

Kontroversi penempatan nama joko widodo di sebuah ruas jalan yang sebelumnya bernama al ma’arid street atau dalam bahasa Indonesia artinya eksebisi / pameran, jalan tersebut menghubungkan jalan rabdan dan tunb al kubra. 

Banyak yang meragukan munculnya jalan joko widodo tersebut bukan tanpa sebab. Para pendukung jokowi berargumen dan mengklaim ini sebagai bukti bahwa jokowi adalah tokoh yang diakui oleh Negara arab karena keberhasilannya, dan seterusnya.

Namun, hari ini terjadi polemik berbeda saat nama pemimpin UAE dijadikan nama jalan layang MBZ Syeikh Mohammad bin Zayed, masyarakat mempertanyakan apa motif dari penamaan tersebut, apa kontribusi MBZ untuk Indonesia dan lain sebagainya.

Sebenarnya masalah ini simple, dubes ri untuk UAE diduga memiliki kemampuan loby yang bagus sehingga bisa membarterkan nama jalan di UAE dengan nama Joko widodo dan sebagai kompensasinya dengan penamaan MBZ di jalan layang. 

Jadi bukan masalah kontribusi atau diakuinya ketokohan jokowi di UAE, namun diduga ini bagian dari lobi politik pencitraan.

Sebenarnya banyak desas desus dikalangan ekspatriat tentang barter ini, namun plus-plus yang diberikan sebagai kompensasi untuk nama jalan Jokowi sebagai disebutkan dalam rumor yang beredar itu cukup fantastis jumlahnya, tapi belum dapat dibuktikan secara faktual.