Busyro Muqoddas: Komando Jihad Dihidupkan Intelijen


Ahad, 4 April 2021

Faktakini.info, Jakarta - Dalam buku berjudul Hegemoni Rezim Intelijen: Sisi Gelap Peradilan Komando Jihad, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyebut adanya operasi Intelijen untuk mengkambinghitamkan kelompok tertentu di Indonesia. 

Busyro menyebut perjuangan Soekarmadji Maridjan Kartosuwiryo yang mencita-citakan syariat Islam di Indonesia sebenarnya telah selesai pada 1962. Namun kelompok itu dihidupkan kembali oleh intelijen dalam wujud Komando Jihad. Lantas kelompok tersebut dihancurkan kembali untuk memenangkan Golongan Karya pada 1971.

Buku Buysro mengutip kesaksian Sarjuni, mantan tahanan kasus Komando Jihad di Jawa Timur.  Sarjuni yakin Komando Jihad buatan pemerintahan pusat. Petunjuk lain bermunculan dalam persidangan Danu Muhammad Hasan, seorang tokoh Negara Islam Indonesia (NII), yang belakangan diketahui bekerja sebagai operator intelijen.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono sepakat dengan informasi yang ditulis Buysro, Komando Jihad merupakan permainan Ali Moertopo selaku Operasi Khusus (Opsus).  Hal ini juga terungkap lewat pengakuan Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin), Soetopo Joewono.

Hendropriyono menyebut fenomena  itu seperti sebuah permainan antara siapa yang mengendalikan dan siapa dikendalikan. Maksud Ali Moertopo mengandalikan Komando Jihad untuk keperluan politik, namun tidak terkendali sampai kemudian ditumpas Jenderal LB Moerdani

Foto: Busyro Muqoddas

Sumber: tribunnews.com