Islamofobia Di Prancis Makin Tinggi Jelang Bulan Suci Ramadhan



Jum'at, 16 April 2021

Faktakini.info

Gerakan vandalisme berbau Islamofobia kembali terjadi di Prancis.Aksi itu terjadi beberapa hari menjelang awal bulan suci Ramadan.Dikutip dari US News, Selasa (12/4/2021) perusakan itu diketahui juga termasuk munculnya slogan-slogan Islamophobia.

Perusakan tersebut terjadi di masjid yang berada di komunitas lokal di Rennes.Diwartakan Deccan Herald, penanggung jawab dan anggota komunitas muslim itu menemukan grafiti tersebut di dinding masjid dan di pusat kebudayaan Islam.Pada graffiti tersebut terdapat tanda-tanda menghina Islam dan Nabi Muhammad serta di antara slogan yang ditulis pelaku adalah “Katolik—agama negara” dan “tidak untuk Islamisasi”.

Para pelaku juga menegaskan untuk dimulainya perang Salib dan meminta dengan keras bahwa Prancis harus menjadikan agama Katolik menjadi agama negara.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengutuk insiden itu yang terjadi hanya beberapa hari setelah serangan terhadap masjid lain di Prancis barat. Para Muslim di Prancis menyebut permusuhan terhadap Muslim meningkat beberapa hari terakhir.Menteri Darmanin juga mengatakan bahwa umat Muslim berhak mendapatkan perlindungan yang sama seperti kelompok agama lain di Prancis.

"Serangan terhadap Muslim adalah serangan terhadap Republik," kata Darmanin setelah dia mengunjungi fasilitas tersebut.

Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM), salah satu kelompok utama yang mewakili Muslim di Prancis, menyebut insiden itu sebagai "agresi yang tak tertahankan".

“Menjelang Ramadan dan menghadapi lonjakan aksi anti Muslim, CFCM menyerukan umat Islam di Prancis untuk waspada,” cuit organisasi itu di Twitter, kemarin.

Vandalisme di Rennes bukan satu-satunya. Di Nantes, pintu masjid dirusak dengan dibakar pada Kamis malam (8/4). Pada Jumat (9/4), pria berusia 24 tahun yang mengikuti gerakanneo-Na­zi ditahan setelah mengirimkan ancaman kepada sebuah masjid di Le Mans.

Presiden National Observatory Against Islamofobia, Abdallah Zekri menyebut, sedang ada peningkatan gerakan anti Islam di Prancis. Ia mencatat, sepanjang 2020 terdapat 235 serangan terhadap Muslim di Prancis. Jumlah itu meningkat dibanding 2019 yang mencatatkan 154 kasus penyerangan. Serangan terhadap masjid pun melonjak 35 persen dibanding 2019.Sebanyak 70 surat ancaman juga dikirim ke markas besar atau pengurus French Council of Muslim Worship (CFCM) tahun lalu.

Tahun lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadapi gelombang kritik, karena menye­but Islam berada dalam krisis. Pernyataan itu terlontar saat dia menghadiri upacara peringatan Samuel Paty, seorang guru di Paris yang tewas dipenggal pada 16 Oktober tahun lalu.Pemenggalan itu terjadi setelah menyebarnya berita bohong yang menuding Paty menunjuk­kan karikatur Nabi Muhammad saat mengajar kelas kebebasan berbicara.

Saat ini pihak Kejaksaan di Rennes telah melakukan investigasi atas kasus tersebut.

source :

https://www.kompas.tv/amp/article/163638/videos/jelang-ramadan-masjid-di-prancis-dirusak-dengan-grafiti-islamophobia?page=all


https://m.republika.co.id/amp/qrfd4r430


https://amp.wartaekonomi.co.id/berita336665/vandalisme-islamofobia-di-prancis-kian-merajalela-jelang-ramadan-terungkap-akarnya