Jozeph Paul Zhang Pria Mata Sipit Penghina Islam Ternyata Ahoker Pembela PKI

 

Jum'at, 23 April 2021

Fakta kini.info, Jakarta - Pria mata sipit bernama Jozeph Paul Zhang selain menghina kesucian ajaran Islam dan menebar kebencian serta cacian kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW, dia ternyata pembela PKI dan menebar fitnah terhadap jenderal korban kebiadaban PKI.

Menurut pria berdarah China alias pria mata sipit (fakta bukan rasis-red) itu, aksi PKI menculik enam jenderak anti PKI sebuah keharusan karena saat itu sebut si pria yang mengaku Pendeta itu, para jenderal hidupnya terlalu hedon.

“Jenderal zaman Soekarno hidupnya hedon,” demikian kata pemuja Ahok membenarkan sikap PKI menculik Jenderal Ahmad Yani dan kawan kawan.

Namun aksi Jozeph Paul Zhang membela PKI seperti kurang diperhatikan publik, aksi pendeta pendukung Ahok itu viral setelah dia menghina Islam dengan kata kata yang tidak dapat ditolerir.

“Bukan kali ini saja membuat video dan berkomentar kontroversial. Jauh sebelum mencuat pengakuannya sebagai nabi ke-26, pria yang disebut sebagai pendeta ini juga pernah membela PKI yang merupakan partai terlarang di Indonesia,” lansir Kontenislam.com

Ungkapan tersebut seperti dalam video yang diunggah channel YouTube Cahaya Islam Channel Desember akhir tahun 2020 lalu.

Dalam video tersebut tampak sosok pria mata sipit bernama paduan kristen dan China, Jozeph Paul Zhang tengah melakukan diskusi perihal PKI. 

Jozeph menyebut bahwa PKI ini sebetulnya orang yang jujur. Gerakannya yang menculik 7 jendral merupakan bentuk kritik. Ia menyebut bahwa di era Soekarno banyak jenderal yang bergaya hidup hedon.

“PKI ini orang-orang jujur yang mengkritik jendral jamannya Soekarno yang hidupnya mewah, istrinya 4. Jangan bilang Jendral A Yani dan jendral lainnya itu jujur ya, hidupnya dalam hedonisme,” ucapnya.

“Pada kenyataannya PKI itu mengkritik Soekarno karena jendral-jendralnya itu hedonisme hidupnya. Jadi PKI itu justru yang mengajarkan rakyat itu hidup bener,” lanjutnya.

Lebih jauh, ia mempertanyakan seberapa jahat PKI itu. Menurutnya justru PKI punya andil besar dalam perjuangan kemerdekaan, contohnya saat pemberontakan tahun 1926 dan pemberontakan 1948.

“Apakah PKI jahat? sejahat apa? jahatnya dimana? justru di zamannya PKI itu yang memimpin pemberontakan PKI tahun 1926 dan 1948. Nah NU ini jadi korban berapa banyak yang jadi korban ngga nyampe 500 total dari tahun 26 sampai 45,” katanya.

“Tapi berapa yang dibantai orang yang dianggap PKI sama orang NU? 3 juta oleh orang NU ya kan, kan dulu musuhnya sama NU,” tambahnya. [Beragam sumber]