Kiprah Ar-Razi, Ahli Medis Penemu Cacar
Sabtu, 24 April 2021
Faktakini.info
Ar-Razi lahir pada tahun 865 M. Selain menyukai musik, dia juga mempelajari alkimia dan filsafat. Namun, ar-Razi menghentikan pekerjaan dan eksperimennya di bidang alkimia karena iritasi mata oleh senyawa kimia yang terpapar padanya pada usia tiga puluh tahun.
Di dunia medis, ar-Razi berguru kepada Ali bin Sahl Rabban al-Tabari, seorang dokter dan filsuf yang lahir dari keluarga Yahudi di Merv, Tabaristan, Iran. Namun, bin Rabban telah masuk Islam ketika pemerintahan Khalifah Abbasiyah Al-Mu'tasim menariknya ke dalam istana.
Melansir NCBI, ar-Razi belajar kedokteran dan mungkin juga filsafat dengan bin Rabban. Al Razi pun dengan cepat melampaui gurunya dan menjadi seorang tabib terkenal. Ia diangkat sebagai direktur rumah sakit di kampung halamannya Al Rayy pada masa pemerintahan Mansur bin Ishaq bin Ahmad bin Asad dari Dinasti Saman.
Ketenaran Ar-Razi bahkan mencapai ibu kota Abbasiyah. Dia dipanggil oleh Khalifah Al Muktafi untuk menjadi direktur utama rumah sakit terbesar di Baghdad.
Uniknya, dia menggunakan potongan daging segar yang ditempatkan di berbagai daerah di Baghdad. Beberapa hari kemudian, dia memeriksa potongan-potongan itu, dan dia memilih area di mana potongan yang paling tidak busuk ditemukan, menyatakan bahwa 'udara' di sana lebih bersih dan sehat.
Ar-Razi menjadi pionir dalam beberapa bidang kedokteran mulai dari kesehatan mental hingga cacar. Ia termasuk orang pertama yang memberikan pengobatan kesehatan mental. Ia mengobati pasien dengan hormat, kepedulian, dan empati. Pasien yang sudah pulang diberi sejumlah uang untuk membantu kebutuhan mendesak.
Ar-Razi juga punya pengaruh besar terhadap pengobatan cacar. Saat menjabat sebagai Kepala Dokter di Baghdad, dia adalah orang pertama yang mendeskripsikan cacar dan membedakannya dari campak.
Di tahun-tahun terakhirnya, kedua matanya menderita katarak dan menjadi buta. Ia meninggal di Al Rayy pada 27 Oktober 925 pada usia 60 tahun. Selama hidup, ar-Razi menulis lebih dari 224 buku tentang berbagai mata pelajaran.
Bahkan, beberapa penulis menganggapnya sebagai dokter Arab-Islam terhebat dan salah satu yang paling terkenal bagi umat manusia.
Sumber: CNN Indonesia