Terduga Teroris: Kami Mau Ledakkan Industri Cina, Fakta: FPI Kerap Bantu Warga Tionghoa Korban Bencana

 

Jum'at, 9 April 2021

Faktakini.info, Jakarta - Upaya labelisasi teroris terhadap Front Pembela Islam (FPI) nampaknya bergerak ke arah anti klimaks alias gagal total. Para pakar terorisme seperti Sidney Jones dan Soleman B Ponto sudah mengungkapkan berbagai kejanggalan apalagi FPI sudah bubar sejak 30 Desember 2020 lalu. 

Kejanggalan semakin nampak nyata setelah melihat video-video pengakuan para terduga teroris yang sengaja diviralkan oleh pihak aparat karena semua terduga teroris ini dalam penguasaan aparat. 

Salah satu terduga teroris yang bernama Ahmad Junaidi mengaku-ngaku sebagai simpatisan FPI dan mengaku kerap mengikuti pengajian sepulang Habib Rizieq Shihab ke Indonesia beberapa waktu lalu. 

Ahmad Junaidi sebelumnya diamankan tim Densus 88 Antiteror di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada Senin (29/3) lalu. Ahmad Junaidi mengaku rutin mengikuti pengajian yang dipimpin oleh Habib Husein Hasni di Condet, Jaktim, yang juga ditangkap tim Densus 88 Antiteror.

Setelah dicek ke sumber eks FPI, ternyata Ahmad Junaidi tidak ada kaitan apapun dengan FPI, dia pun tidak pernah menjadi anggota FPI. Dan Hussein Hasni yang ia sebut-sebut itu ternyata sudah dipecat oleh FPI sejak 11 Desember 2017.

Dalam pengakuannya, Ahmad Junaidi yang tidak ada kaitan apapun dengan FPI ini mengaku akan melakukan peledakan di industri-industri China yang ada di Indonesia, dengan dalih keadaan negara yang sudah dikuasai oleh China, masalah kekayaan alam, serta kekuatan-kekuatannya sudah dikuasai oleh China. 

Pengakuannya jelas sangat aneh, karena FPI sejak lama berhubungan baik dengan etnis Tionghoa dan saudara sebangsa setanah air lainnya. FPI aktif membantu warga Tionghoa yang menjadi korban bencana dan ini sesuai amanat Habib Rizieq Shihab yang menginstruksikan seluruh jajaran FPI membantu seluruh korban bencana dan warga masyarakat yang membutuhkan bantuan, tanpa melihat latar belakang suku, agama dan lainnya. 

"Bantu semua korban tanpa memandang suku dan agama. Jangan sekali-kali menganggap musibah yang menimpa saudara kita sebagai beban bagi kita, tapi itu adalah kewajiban kemanusiaan. Semua masyarakat siapapun dia yang mendapat musibah wajib kita bantu tanpa memandang suku, budaya, adat bahkan agama sekalipun, semua harus dibantu," Ini adalah instruksi Imam Besar Habib Rizieq Shihab kepada seluruh Relawan FPI dan jajarannya untuk selalu membantu para korban bencana tanpa melihat asal usul, suku, agama dan latar belakang apapun dari para korban bencana. 

Terkait bantuan untuk warga Tionghoa, antara lain Tim HILMI-FPI Kota Bekasi yang mengevakuasi para korban banjir diwilayah depan RS Bhakti Kartini, Margahayu, Kec. Bekasi Tim., Kota Bekasi, Jawa Baratx hari  Rabu (1/1/2019).

Di wilayah itu, banyak etnis Tionghoa dan non Muslim lainnya. Namun, mungkin kita berbeda dengan mereka dalam etnis dan agama, tetapi kita tetap bersaudara sebangsa dan setanah air.

Selain menyalurkan makanan dan bantuan lainnya, para Relawan HILMI - FPI Kota Bekasi dengan menggunakan perahu karet para warga Tionghoa itu ke tempat yang lebih aman.

Untuk mencegah penyebaran virus Corona, Markaz Besar Laskar Pembela Islam (LPI) saat itu juga turun langsung melakukan penyemprotan cairan Disinfektan bahkan di hari-hari terakhir menjelang bulan Ramadhan.

Pada hari Kamis (23/4/2020) dengan jumlah personil 10 orang, para Relawan Mabes LPI melakukan penyemprotan disinfektan di Wihara Dharma Bhakti, di Jalan Kemenangan III Petak Sembilan No. 19, RT.3/RW.2, Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.

Penyemprotan di Kelenteng atau Wihara tertua di Jakarta yang telah berusia 400 tahun ini dipimpin langsung oleh Panglima LPI Ustadz Maman Suryadi

Kegiatan yang dilakukan atas permintaan Haji Yusuf Hamka selaku pembina di Wihara Dharma Bhakti ini dilakukan pada pukul 16.00 sampai 17.30 WIB, dan alhamdulillah disambut sangat antusias oleh warga Tionghoa setempat.

Haji Yusuf Hamka selaku pembina Wihara tersebut secara khusus mengucapkan terima kasih pada para Relawan FPI, dan berharap FPI semakin dicintai tak hanya oleh umat Islam tetapi juga oleh etnis Tionghoa dan non Muslim lainnya.

Selain itu Laskar FPI Kota Bogor melakukan penyemprotan disinfektan di kompleks perumahan warga Tionghoa di RT 05 RW 04 Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/3/2020).

Ini baru sebagian kecil contoh, bahwa FPI asli justru berhubungan baik dengan warga Tionghoa dan kerap membantu mereka. Jadi klaim Ahmad Junaidi cs jelas sangat meragukan.

Foto: FPI Kota Bogor bersama warga Tionghoa yang rumahnya mereka semprot dengan cairan disinfektan di Bogor Tengah, Sabtu (28/3/2020). 

Relawan FPI melakukan penyemprotan disinfektan di Wihara Dharma Bhakti, di Jalan Kemenangan III Petak Sembilan No. 19, RT.3/RW.2, Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (23/4/2021) 

HILMI FPI Kota Bekasi mengevakuasi para warga Tionghoa korban banjir diwilayah depan RS Bhakti Kartini, Margahayu, Kec. Bekasi Tim., Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/1/2019).