Aksi Bela Palestina Di Kedubes AS Jakarta, Bogor, Palembang, Cirebon, Surabaya, Makassar Dan Jambi Sukses

 



Jum'at, 21 Mei 2021

Faktakini.info, Jakarta - Hari ini, Jum'at (21/5/2021) aksi bela Palestina kembali digelar di Jakarta, Bogor, Palembang dan Cirebon. 

Massa yang tergabung dalam aksi solidaritas Indonesia for Palestine bergerak menuju kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jakarta.

Mereka bergerak dari Masjid Al Fatah dan Masjid Cut Mutia, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 13.00 WIB, Jumat (21/5).

Massa bergerak dengan dikawal polisi melintasi Jalan Raya Menteng menuju Jalan Medan Merdeka Selatan.

Di lokasi aksi, peserta aksi lainnya telah berkumpul di satu ruas Jalan Medan Merdeka Selatan. Kebanyakan dari mereka menggunakan pakaian putih dan serban bercorak Palestina. Mereka juga mengibarkan bendera Palestina.

Petugas meminta massa aksi menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.

Sejumlah orang terus berorasi dari tiga mobil komando. Mereka terus menyerukan kemerdekaan Palestina serta mengecam tindakan Israel dan dukungan Amerika kepada Israel sembari diselingi takbir.

Sebelumnya, salah satu panitia penyelenggara aksi ini Muhammad Iqbal Ramadhan memperkirakan massa aksi yang akan turun untuk berdemonstrasi di depan Kedubes AS mencapai sekitar 3.000 orang.

"Kalo kita lihat dari komen, kita lihat dari update-update orang lain, insight di Instagram yang kita share seruannya itu bisa 2.000-an sampe 3.000-an (massa aksi)," kata Iqbal saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (21/5).

Namun, beberapa peserta aksi kemudian di tangkap oleh aparat. 

Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Jakarta menyatakan aksi penangkapan terhadap sejumlah peserta unjuk rasa untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat merupakan bentuk arogansi kepolisian dan pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat.

"Itu jelas arogansi kepolisian. Ini bentuk pembungkaman berpendapat," kata pengacara publik LBH Jakarta, Nelson Nikodemus Simamora saat dihubungi wartawan, Jumat (21/5/2021).

Berdasarkan informasi yang diterima Nelson, penangankapan itu dilakukan karena dugaan pelanggaran protokol kesehatan.

"Jadi orang mau menyuarakan pendapat secara online terancam UU ITE. Menyuarakan pendapat secara langsung di muka umum ditangkap dengan alasan Covid begitu. Jadi sekarang masyarakat tidak boleh ngapa-ngapain, suruh diam saja semua," ujar Nelson.

"Jadi nggak boleh ada menyuarakan pendapat semenjak Covid-19, dan semenjak undang-undang ITE. Yang menjadi masalah adalah ketidakadilan jalan terus," sambungnya.

Terpisah, pengacara publik LBH Jakarta, Muhammad Rasyid Ridha mengakatakan beberapa orang itu telah dibebaskan. Kata dia, ada 20 orang yang diamankan kepolisian, yakni 16 orang dari HMI MPO, 2 orang Blok Politik Pelajar (BPP), dan 2 orang lainnya anak punk yang tidak berafiliasi dengan kelompok manapun.

"Sudah, sudah bebas semua," kata Rasyid.

Sebelumnya, saat unjuk rasa untuk Palestina di depan Kedubes Amerika Serikat, polisi mengamankan sejumlah orang, pada Jumat (21/5/2021) sore tadi.

Untuk diketahui, usai salat Jumat, massa solidaritas untuk Palestina kembali berunjuk rasa di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat. Mereka mengecam agresi Israel sekutu Amerika Serikat, kepada rakyat Palestina.

Sebelumnya pada Selasa (18/5), aksi yang sama juga digelar dari berbagai kelompok, di antaranya KAMI, FSLDK Se-jabodetabek, dan organisasi buruh.

Sementara itu di Bogor, sejumlah elemen umat Islam di Bogor mengadakan acara peduli Palestina di tiga lokasi berbeda pada Jumat (21/5/2021). Acara tersebut serempak digelar setelah pelaksanaan shalat Jumat.

Kegiatan pertama digelar di Masjid Al Muttaqin, Jl Pandu Raya, Kota Bogor. Di masjid tersebut, digelar tabligh akbar sebagai wujud solidaritas untuk Palestina.

Sejumlah tokoh dan ulama hadir dalam acara tersebut, diantaranya Ketua DPRD Kota Bogor Atang Sugiarto, Ustaz Iyus Khaerunnas (Ketua GNPF Ulama Bogor), Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf (Pimpinan Majelis Syababul Khaer), Ustaz Abdul Halim (Ketua Dewan Dakwah Kota Bogor), Ustaz Ismail Yusanto (DKM Masjid Al Muttaqin), Dr Akhmad Alim (Sekretaris BKsPPI) dan lainnya.
 
Koordinator acara Ustaz Wilyudin Dhani mengatakan, acara tersebut digelar untuk merespon kebiadaban Israel yang melakukan serangan terhadap Masjid Al-Aqsha dan agresi militer di jalur Gaza.

Selain solidaritas untuk Palestina, acara tersebut juga sebagai wujud persatuan umat Islam di Bogor.
 
Selain tabligh akbar, juga digelar penggalangan dana untuk Palestina. Menurut panitia, dana yang terkumpul sekitar 60 juta rupiah.

Tabligh akbar serupa juga digelar di Masjid Jabal Nur Sentul, Kabupaten Bogor. Menariknya, ada ulama asal Palestina di acara tersebut.

Koordinator acara Endy Kusuma mengatakan, tabligh akbar digelar bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Ratusan umat Islam memadati Masjid Al Muttaqin Kota Bogor untuk mengikuti Tabligh Akbar Solidaritas untuk Palestina pada Jumat (21/5/2021). Acara tersebut serempak digelar setelah pelaksanaan shalat Jumat.

Sejumlah tokoh dan ulama hadir dalam acara tersebut, di antaranya Ketua DPRD Kota Bogor Atang Sugiarto, Ustaz Iyus Khaerunnas (Ketua GNPF Ulama Bogor), Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf (Pimpinan Majelis Syababul Khaer), Ustaz Abdul Halim (Ketua Dewan Dakwah Kota Bogor), Ustaz Ismail Yusanto (DKM Masjid Al Muttaqin), Dr Akhmad Alim (Sekretaris BKsPPI) dan lainnya.

Koordinator acara Ustaz Wilyudin Dhani mengatakan, acara tersebut digelar untuk merespon kebiadaban Israel yang melakukan serangan terhadap Masjid Al-Aqsha dan agresi militer di jalur Gaza.

Dalam tabligh akbar itu dibacakan pernyataan sikap dengan menggunakan tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Harapannya pesan dari pernyataan yang dibacakan bisa meluas hingga dunia internasional.

Berikut pernyataan Masyarakat Muslim Bogor yang dibacakan Ustaz Wilyudin Dhani:
 
Wahai saudara-saudaraku sesama umat manusia. Ketahuilah bahwa saudara-saudara kita di Palestina sampai saat ini masih terus didzalimi, dijajah, dan diperangi oleh kaum yang congkak dan kaum yang dimurkai Allah yakni bangsa zionis Israel. Tanah-tanah dan rumah tinggal saudara-saudara kita di Palestina dirampas secara paksa dengan todongan senjata otomatis. Yang menolak atau melawan dibunuh dengan berondongan peluru senjata otomatis secara sadis dan bengis.

Padahal sejak tahun 1940-an yahudi zionis ini datang ke Palestina sebagai pengungsi yang hina, sebagai manusia-manusia kudisan yang terusir di seluruh dunia, ketika mereka akan dihabisi oleh Adolf Hitler.

Sedangkan rakyat Palestina menerima dan menolong mereka dengan ramah, toleran, penuh kasih dan berlapang dada sehingga dapat tinggal berdampingan dengan rakyat Palestina. Namun karena karakter dasar mereka yang seperti monyet yang tidak tahu etika, tidak tahu berterima kasih dan tidak berperi kemanusiaan, dalam kurun masa kurang lebih 8 tahun (sejak tahun 1948) mereka kompak melakukan penghianatan hidup damai, melakukan penindasan dan penjajahan kapada rakyat Palestina yang menolong mereka, di kala bangsa lain tidak ada yang sudi menerima kehadiran mereka.
 
Itulah alasan mengapa kita harus terus mengutuk keras secara bersama-sama terhadap bangsa zionis yahudi yang keji ini.

Hari-hari ini, perjuangan warga Palestina di Gaza terus meningkat untuk melawan kekejaman zionis Israel yang sangat melampaui batas, sekaligus sebagai upaya perjuangan merebut kembali kemerdekaan Palestina serta tanah-tanah tempat kelahiran mereka yang dirampas oleh zionis Israel sejak bertahun-tahun yang lalu.

Oleh karena itu, karena kebiadaban yahudi zionis Israel terhadap rakyat Palestina di atas, kami Masyarakat Muslim Bogor khususnya dan sebagai bagian dari Umat Islam Indonesia pada umumnya, dengan ini menyatakan:
 
Mengecam dan mengutuk keras atas serangan keji zionis Israel ke Masjid Al Aqsha sejak pertengahan bulan Ramadhan yang lalu dan atas aksi terror serta pembunuhan membabi buta terhadap warga Palestina, atas penjajahan dan perampasan tanah-tanah milik warga Palestina yang mereka lakukan hingga saat ini.

Berdasarkan dan sesuai dengan amanat konstitusi kita untuk melaksanakan prinsip yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, dimana diantaranya dinyatakan bahwa “Sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”. Oleh karena itu kami mendesak kepada pemerintahan resmi Republik Indonesia agar segera mengirimkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) demi membantu dan melindungi rakyat Palestina dari segala bentuk intimidasi dan serangan tentara Israel yang tidak berperikemanusiaan, sehingga penjajahan dan perampasan tanah-tanah warga Palestina oleh Israel dapat segera dihentikan.
Menghimbau dan mengajak seluruh umat Islam di belahan bumi mana pun dan dari Negara mana pun agar segera bersatu dalam melawan kekejaman negara super teroris di dunia “yaitu zionisme Israel” dengan aksi nyata, baik berupa pemboikotan usaha bisnis yahudi, pemboikotan produk-produk yahudi dan para sekutunya, maupun dengan bantuan kemanusiaan, pengiriman obat-obatan, pengiriman bantuan pangan, pengiriman pasukan atau bantuan tentara, atau bantuan senjata kepada rakyat Palestina dan hal lainnya yang memungkinkan.

Mengajak seluruh kaum muslimin untuk terus berdoa dan mendoakan rakyat Palestina demi memberi dukungan dan pembelaan, agar Allah melindungi mereka, menolong mereka dan segera memberikan kemenangan kepada mereka, untuk mengusir manusia-manusia keji yang dzalim zionis Israel dari bumi Palestina.

Kami umat Islam Indonesia akan terus bersikap jelas dan menyuarakan dukungan untuk kemerdekaan Palestina. Kami bersama Palestina.

Kuatkan kesabaran dan semangat jihad kalian wahai saudara kami di Palestina, doa dan dukungan kami selalu menyertai kalian.

Semoga Allah melindungi kalian, memberi kemenangan kepada kalian, memberi kemerdekaan kepada kalian dan memuliakan kalian di dunia dan di akhirat. Aamiin ya Robbal Alamiin.

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto hadir dalam Aksi Bela Palestina yang digelar Masyarakat Muslim Kota Bogor di Masjid Raya Al-Muttaqien, Jalan Pandu Raya, Kota Bogor, Jumat (21/5/2021).

Atang menjadi salah satu orator dalam Tabligh Akbar Solidaritas untuk Palestina tersebut. Menurutnya, ada tiga alasan mengapa harus mendukung Palestina. Yaitu alasan keimanan, kebangsaan dan kemanusiaan.

Atang menjelaskan, Palestina adalah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Karenanya, bangsa Indonesia juga berkewajiban membantu Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaaanya.
 
“Bicara tentang kebangsaan, semua politisi dan pengambil kebijakan yang mengatakan saya Pancasila saya Indonesia seharusnya mengatakan saya cinta Palestina,” jelasnya.

Menurutnya, bangsa Indonesia yang pernah dijajah telah merasakan banyak jatuh korban dalam menggapai kemerdekaan. “Dan kita sekarang merasakan betapa pedihnya mendengar banyak korban di Palestina,” tutur Atang.

Ketua PKS Kota Bogor itu menjelaskan bahwa mendukung kemerdekaan Palestina itu sesuai konstitusi RI. Dijelaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai prikemanusiaan dan prikeadilan.

Alasan berikutnya, kenapa harus mendukung Palestina adalah alasan keimanan. “Kaum Muslimin di Palestina adalah saudara seiman yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan di sana ada Baitul Maqdis yang merupakan kewajiban kita membebaskannya,” jelasnya.

Alasan ketiga, lanjut Atang, adalah kemanusiaan. “Bagi kita kalau tidak tergugah dengan alasan keimanan dan kebangsaan setidaknya memiliki rasa kemanusiaan,” ucapnya.

Atang membantah agresi yang dilancarkan penjajah Israel adalah sebuah upaya pertahanan. “Tidak ada pertahanan yang membunuh anak-anak dan wanita tidak bersalah, atau menyerang Masjid Al-Aqsha yang ada orang sedang beribadah di dalamnya,” ungkapnya.

“Tidak ada aturan konvensi internasional dan ajaran agama manapun yang membenarkan pembantaian terhadap orang tak bersalah,” tambah Atang.
 
Dengan tiga alasan tersebut, kata dia, bangsa Indonesia harus berupaya dengan berbagai cara untuk membantu perjuangan Palestina meraih kemerdekaannya.

Acara tabligh akbar tersebut berlangsung tertib dan lancar serta menggunakan protokol kesehatan. Selain tabligh akbar, juga digelar penggalangan dana untuk Palestina. Menurut panitia, dana yang terkumpul sekitar 60 juta rupiah.

Di lokasi lain, ratusan warga di Palembang gelar aksi unjuk rasa bela Palestina di lapangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel, Kota Palembang, Jumat (21/5). Selain unjuk rasa, dilakukan juga penggalangan dana yang mencapai Rp 16 juta.

Komandan Daerah Organisasi Masyarakat Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) Sumatera Selatan, Iskandar Sahbani, mengatakan aksi solidaritas ini mengutuk keras terhadap serangan Israel kepada masyarakat di jalur Gaza Palestina.

Iskandar bilang, kekerasan di Palestina telah masuk kejahatan genosida, karena para perempuan termasuk anak-anak terdampak menjadi korban kejahatan serangan Israel.

Selain itu, serangan juga terjadi di rumah ibadah yakni Masjid Al Aqsa yang pada saat itu sedang dipenuhi oleh masyarakat Palestina saat sedang melakukan ibadah. Pihaknya meminta pemerintah dan masyarakat Indonesia agar turut prihatin karena Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Apalagi Indonesia telah memiliki hubungan yang kuat dengan Palestina. Sudah saatnya rakyat Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina yang merupakan bentuk balas budi kita.

Pihaknya berharap segala tuntutan yang disampaikan dapat diterima dan diteruskan ke DPR RI serta pemerintah pusat. Pihaknya menuntut Israel agar diberikan sanksi tegas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) apabila tidak menghentikan serangan tersebut.

“Anggota aksi juga menggalang dana yang telah terkumpul dana sekitar Rp 16 juta. Nantinya pihaknya akan langsung menyalurkan ke masyarakat Palestina,” katanya.

Pantauan di lokasi, aksi dijaga ratusan personel kepolisian. Peserta aksi bela Palestina dibatasi karena situasi pandemi, hingga puluhan orang tidak diizinkan ikuti aksi dan terpaksa harus menunggu di luar kantor DPRD Sumsel.

Kondisi ini juga menimbulkan kepadatan jalan dan menimbulkan kemacetan karena polisi menutup akses jalan para pengedaran

Meski diikuti ratusan umat islam Kota Palembang, namun massa aksi solidaritas bela Palestina hanya diizinkan 50 orang masuk ke halaman DPRD Sumatera Selatan.

Hal ini hasil negosiasi pelaksanaan aksi agar tetap menerapkan protokol kesehatan atau prokes. Dalam aksi itu didapat donasi Rp 16 Juta.

Petinggi Front Persaudaraan Islam (FPI) Sumsel Habib Mahdi bin Shahab menjadi salah satu orang yang memilih tetap bertahan di luar lapangan DPRD Sumsel karena massa yang dibawa tidak diizinkan untuk masuk lokasi.

“Kami hanya ingin berdoa bersama untuk Palestina, kenapa tidak diizinkan masuk padahal kapasitas lapangan masih bisa menampung,”katanya, Jumat (21/5/2021).

Tak hanya menggelar doa bersama, massa juga menyampaikan orasi kemanusiaan dan penggalangan dana. Dari aksi itu, dana yang terkumpul sebanyak Rp 16.402.00.

Komandan Bang Lembaga Jawara dan Pengacara (Japar) Sumsel Iskandar Sabani pada orasinya, mengutuk keras dan mengecam tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

“Tindakan Israel tidak bisa dibenarkan. Pada aksi ini mari doakan, dukung dan bantu sesuai kemampuan kita masing-masing,”sebut ia.

Menurut ia yang telah dilakukan Israel bukan lagi kejahatan agama tetapi sudah kejahatan kemanusiaan. Ia pun mengapresiasi Pemerintah yang juga menyatakan sikapnya terhadap konflik Palestina dan Israel.

“Kami ingin lebih keras hingga meminta Dewan PBB untuk mengambil tindakan agar menghentikan aksi bruntal,” ungkap ia.

Sementara itu di Cirebon, ribuan umat Muslim Se-Wilayah III Cirebon (Ciayumajakuning) menggelar aksi bersama menyambut kemenangan Al Aqsa dan Palestina. Aksi long march dimulai dari Masjid At-Taqwa menuju depan Gedung DPRD Kota Cirebon pada Jumat (21/5/2021) siang.

Aksi bersama bela Palestina ini digelar oleh Forum Umat Islam wilayah III Cirebon (FUI). Dalam seruannya, demonstrasi mengecam aksi yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Dan mengajak masyarakat untuk sama-sama memboikot produk Israel.

Ketua Forum Umat Islam (FUI) Kota Cirebon sekaligus kordinator aksi, Ustad Almarwi mengatakan aksi ini digelar atas keprihatinan kepada warga Palestina yang pada saat shalat tarawih dan shalat idul Fitri, warga dianiaya secara brutal dan tidak berperikemanusiaan.

"Siapapun mereka, yang di dalam hatinya ada Allah dan Muhammad mereka adalah saudara kita yang patut dibela," ujarnya di sela aksi, Jumat (21/5/2021).

Menurutnya, jika diibaratkan umat muslim ini seperti anggota tubuh ketika yang satu sakit semua akan terasa sakit. "Karena lokasi Palestina yang jauh, mari kita tunjukkan solidaritas kita sebagai umat muslim dengan memberikan sumbangan sesuai dengan yang kita mampu," jelasnya.

Ia menambahkan, mengingat Negara kita ini yang mayoritas muslim dan menjadi negara muslim terbesar kenapa tidak bersatu untuk sama-sama peduli kepada Palestina.

Sementara itu anggota DPRD Kota Cirebon H.Karso menyampaikan, dalam menyampaikan kepedulian terhadap sesama muslim di Palestina, terlebih di masa pandemi seperti ini banyak yang bisa dilakukan selain harus ke Palestina.

"Kita bisa membantu Palestina dengan memberikan sebagian dari harta kita, pihak DPRD dan sekda pun turut andil dalam memberikan sumbangan kepada Palestina," paparnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa pihaknya merasakan kesedihan yang dirasakan oleh Palestina. "Sehingga, sebagai saudara sesama muslim sudah sepatutnya kita peduli dan saling membantu dan terus mendoakan warga yang ada di Palestina," ujar Anggota DPRD Kota Cirebon

Halal bi Halal Front Persaudaraan Islam (FPI) Provinsi Jambi sekaligus do'a bersama untuk Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab dan Palestina.

Acara dilakukan ba'da sholat Jum'at di kediaman Imam Daerah Front Persaudaraan Islam Provinsi Jambi Al Habib Taufiq bin Idrus Baragbah, Jum'at 9 Syawwal 1442 H / 21 Mei 2021.

Rangkaian Acara dimulai dengan Tahlil dan Do'a bersama dipimpin Oleh Al Habib Zhofir Rifqy bin Zulkifli Baragbah dan Ditutup Do'a oleh Al Habib Fadhli bin Mukhsin Al Muhdhor.

Do'a bersama ini kami laksanakan untuk kemenangan Al Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab dalam menghadapi persidangan beliau bersama para habaib serta tuan guru lainnya supaya mendapatkan kebebasan atas jerat hukum yang sedang dijalani beliau, dan juga kami mendoakan seluruh orang - orang yang mendzholimi beliau segera diberikan Allah SWT hidayah bertaubat dan berhenti berlaku dzholim dan semena - mena terhadap IB HRS dkk dan tak lupa do'a terbaik untuk kemenangan saudara kita di Palestina, kata Al Habib Taufiq bin Idrus Baragbah.

Ratusan Umat Islam di Jawa Timur menggelar aksi bela Palestina di depan Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (21/5). Mereka mengatasnamakan Gerakan Umat Islam Peduli Palestina (Gamis).

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, peserta aksi membawa spanduk bertuliskan dukungan terhadap Palestina dan mengecam agresi militer Israel. Selain itu, juga tampak bendera Palestina berkibar di tengah-tengah bendera Merah Putih.

Dalam aksinya mereka mengkritik sikap Pemerintah Indonesia yang kontradiktif. Di satu sisi mengecam Israel, tapi di sisi lain menolak resolusi baru PBB tentang pencegahan genosida, kejahatan perang, pemusnahan etnis dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Itu yang kami sesalkan, sebenarnya Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan bahwa sikap yang tegas dan istikamah, tetapi kemudian itu yang kami lihat kemarin agak kontradiktif," kata Sekjen Gamis, Mochammad Yunus.

Ia pun mempertanyakan mengapa sikap Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kontradiktif. Hal itu menurutnya bisa menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat.

"Sikapnya tidak jelas, padahal presiden sudah melakukan seusai dengan presiden pendahulu untuk membela Palestina yang berkonflik dengan Israel," ucapnya.

Apalagi di dalam konstitusi dan Undang-undang Dasar RI, kata dia, telah disampaikan bahwa, kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

"Jangan sampai antara konstitusi yang kita miliki itu kemudian kontradiktif dengan sikap yang hari ini diambil oleh pengambil keputusan," katanya.

Yunus menganggap Indonesia memiliki utang budi terhadap Palestina. Pasalnya, Palestina merupakan salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Indonesia juga dinilai memiliki peran penting yang dapat mengkoordinasikan negara-negara yang berada dibawah naungan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

"Pemerintah pusat itu memiliki peranan untuk mengkondisikan negara-negara OKI, negara timur tengah, kemudian negara non-blok untuk mengambil sikap dan langkah tegas, kemudian memberikan sanksi kepada Israel sebagai negara yang sampai saat ini menjadi penjajah Palestina," ucapnya.

Dia juga memaparkan beberapa langkah tegas yang bisa dijatuhkan, yakni dengan cara melakukan boikot, sanksi ekonomi, politik dan militer, guna menghentikan penjajahan Israel kepada Palestina.

Sementara itu di Makassar. 
Seribuan warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan sekitarnya menggelar Aksi Bela Palestina setelah Shalat Jumat di Makassar dan berlangsung aman dan damai hingga selesai.

Ratusan warga dari berbagai ormas Islam Sulawesi Selatan turun ke jalan untuk menyerukan kebebasan bagi penduduk Palestina atas penindasan dan penjajahan Israel.

Peserta aksi Bela Palestina long march dari Masjid Al Markaz Al Islami Makassar di Jalan Urip Sumihardjo menuju Monumen Mandala atau Manunggal, Jalan Sudirman Makassar.

Pekikan takbir "Allahu Akbar" tidak berhenti bersahutan dalam menyemangati massa aksi yang terus berdatangan dan berkumpul di depan Monumen Mandala Makassar. Sejumlah pemuka agama dan pimpinan ormas pun ikut berorasi.

Bukan hanya orang dewasa, aksi ini dipenuhi beragam usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orangtua turun ke jalan ikut melakukan aksi atas pembelaan bagi warga Palestina yang selama ini dijajah dan diserang oleh Israel.

Terlebih pada penghujung Ramadhan beberapa waktu lalu, serangan Israel telah menewaskan ratusan warga sipil Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.

"Saya turun ikut aksi sebagai bentuk solidaritas saya bagi Palestina, sangat kasihan karena banyak anak-anak yang jadi korban dan merasa tidak terima," kata Nur Zamzam, salah satu peserta aksi yang baru berusia 14 tahun di Makassar, Jumat.

Siswa yang hadir bersama seluruh anggota keluarganya itu, termasuk adiknya yang masih berusia enam tahun merasa harus ikut serta dalam Aksi Bela Palestina.

Ini dianggap sebagai wujud pembelaan kepada Masjid Al Aqsa dan warga Palestina sebagai negara Islam. "Banyak juga anak yang mati kelaparan, makanya saya sangat ingin ikut aksi ini," ujar siswa SMP Muhammadiyah Makassar itu.

Kecintaannya pada Palestina juga diwujudkan lewat donasi yang dilakukan, menyisihkan uang jajan untuk Palestina.

Pada penghujung Aksi Bela Palestina, dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Said Abdul Samad, dan berharap kekuatan bagi warga Palestina dan seluruh umat Islam untuk tetap diberi kesehatan dalam membela agama Allah serta dijauhkan dari ajaran-ajaran sesat seperti syiah dan ahmadiyah.*

Sumber : Humas FPI Provinsi Jambi (Ahmad).
Sumber: cnnindonesia.com, suara.com, suaraislam.com, kumparan.com dll

Aksi di Jakarta:




Aksi di Bogor:


Aksi di Cirebon:




Aksi di Jambi:


Aksi di Surabaya:


Aksi di Makassar: