Al-Biruni "Bapak Farmasi Islam", Tokoh Jenius Guru Segala Ilmu Sains



Senin, 10 Mei 2021

Faktakini.info

Kecerdasan Al-Biruni pernah diulas dalam dokumenter BBC Four, “Science and Islam: The Empire of Reason”, pada 2010. Di siaran ini, fisikawan Inggris kelahiran Irak, Jim al-Khalili, menjelaskan cara unik Al-Biruni memakai matematika dan astronomi untuk mengukur keliling bumi.

Al-Biruni mengukur keliling bumi dengan cara sederhana dan hasilnya cuma meleset kurang 1 persen dari perhitungan modern. Ia menyimpulkan, keliling bumi ialah 25.000 mil, dan perhitungan modern mencatat 24.901 mil. Para astronom bawahan Khalifah Al-Ma`mun, satu setengah abad sebelumnya, masih mengekor ilmuwan Yunani dan menghitung keliling bumi 24.000 mil, kurang akurat 4 persen.

Dengan astrolab, ia mengukur sudut ketinggian garis pandang di bawah horizon yang tampak dari puncak bukit. Maka berlakulah hukum sinus. Al-Biruni lalu menghitung hasil pengukuran itu lewat persamaan gabungan trigonometri dan aljabar untuk menemukan rumus penentuan jari-jari dan keliling bumi.

Temuan otentik al-Biruni ini tercatat di karya babonnya tentang astronomi, al-Qanun al-Mas'udi (The Mas'udic Canon). Buku persembahan bagi Sultan Mas'ud Al-Ghazna itu menegaskan kualitasnya sebagai pioner observasi berbasis metode ilmiah.

Kemahiran lain Al-Biruni ialah pemetaan bumi. Sebagian sarjana modern sepakat menjulukinya “Bapak Geodesi”, gelar yang juga dimiliki Eratosthenes, ilmuwan Yunani abad 2 SM. Al-Biruni pernah memaparkan koordinat akurat garis bujur dan lintang 600 kota penting di masanya, lengkap dengan ukuran jarak antar lokasi dan arahnya menuju kiblat. Informasi ini termuat dalam karyanya, Kitab Taḥdid Nihayat Al-Amakin Li-Taṣḥiḥ Masafat Al-Masakin (Ketetapan Koordinat Lokasi untuk Mengoreksi Jarak Antar Kota).

Ia menjelajahi nyaris seluruh bidang pengetahuan sebelum para pemikir terkenal abad ke-11 bermunculan. Karya-karyanya bertebaran dalam 180-an buku. Unesco menerbitkan satu jurnal khusus mengenai Al-Biruni dan memahatnya sebagai “The Extraordinary Genius of Universal Scholar”.

Menjelang wafat, ia menekuni farmasi dan menulis Kitab al-Saydanah fi Al-Tibb (Kitab Farmasi dan Materia Medica). Buku ini membuatnya dipuji sebagai "Bapak Farmasi Islam."

Sumber: Tirto