Kepada Hakim, Habib Rizieq: Bagi FPI Pancasila Dasar Negara, Jangan Diganti! FPI Menolak ISIS
Selasa, 4 Mei 2021
Faktakini.info, Jakarta - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur kembali menggelar sidang lanjutan perkara kerumunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan acara putri Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Adapun agenda hari ini ialah pemeriksaan saksi serta ahli yang dapat meringankan terdakwa Habib Rizieq Shihab (HRS). Saksi-saksi yang dihadirkan tersebut yakni memberikan keterangan terkait dengan perkara kerumunan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan.
Mereka adalah Ustadz Haris Ubaidillah Ketua Panitia Acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustadz Zainal Arifin selaku Ketua Barisan Kesatria Nusantara (BKN) dan Habib Ali Al Hamid eks ketua hilal merah Indonesia FPI.
Di ruang persidangan hari ini Senin (3/5/2021), keunggulan Habib Rizieq dan team pengacaranya semakin terasa. Segala fitnah yang kerap dihembuskan para buzzer bahwa FPI anti Pancasila dan mau mengganti Pancasila pun terbantahkan.
Justru FPI yang mati-matian mempertahankan Pancasila sedangkan kelompok berfaham melenceng mau merubahnya jadi Trisila bahkan Ekasila.
Kepada majelis hakim, Habib Rizieq menjelaskan bahwa di bumi pancasila Indonesia ini, syariat Islam bukan hanya boleh berlaku, tetapi sudah lama berlaku. Habib Rizieq menerangkan Pancasila lahir dari para Ulama.
Hakim ketua Suparman Nyompa mempertanyakan visi-misi dan dasar dari organisasi Front Pembela Islam (FPI). Habib Rizieq mengatakan organisasinya tidak memiliki masalah dengan Pancasila.
Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Senin (3/5/2021), hakim menyebut dalam perkara kasus teroris, disebut tujuan teroris adalah mengganti dasar negara. Hakim lantas mempertanyakan tujuan FPI.
"Kemudian mengenai visi-misi ada diuraikan berdasarkan Pancasila? Di sini kita juga menghadiri perkara teroris, mengetahui cerita di persidangan memang dia ini tujuannya mengganti dasar negara terus terang bilang di persidangan seperti itu. Kalau di FPI apakah ada seperti itu? Dasar negara ini sebenarnya tidak cocok ada nggak di situ disampaikan?" ujar Hakim.
Menanggapi hal tersebut, Habib Rizieq menegaskan FPI tidak memiliki masalah dengan Pancasila. Dia juga mengaku pihaknya tidak setuju bila Pancasila diganti.
"Jadi kami di FPI tidak pernah punya masalah dengan Pancasila, bahkan kami tidak setuju kalau Pancasila diganti, kenapa kami tak setuju karena Pancasila peninggalan ulama," kata Habib Rizieq.
Habib Rizieq mengatakan FPI menilai Pancasila sebagai dasar negara. Habib Rizieq juga mengaku tidak sependapat dengan kelompok terduga teroris yang menolak Pancasila
"Jadi sekali lagi bagi kami FPI Pancasila itu adalah dasar bukan lagi pilar, tapi dasar. Jadi kami tidak pernah punya masalah dengan Pancasila, maka dengan kelompok-kelompok yang tadi Pak Majelis Hakim sebutkan ada kelompok yang terduga teroris menolak Pancasila dan sebagainya kami tidak sependapat dengan mereka," kata Rizieq.
Dia menilai Indonesia telah menerapkan syariat Islam. Syariat Islam ini berkaitan dengan perorangan, hukum rumah tangga, hukum sosial kemasyarakatan, dan hukum berkaitan pidana.
Habib Rizieq mengatakan FPI memiliki tujuan mendorong syariat Islam diformalkan di lembaga hukum. Hal ini dilakukan lewat prosedur konstitusional.
"Jadi gerakan kami di FPI ini mendorong bagaimana syariat Islam itu bisa diformalisasikan di lembaga sebagai hukum positif lewat prosedur konstitusional," Habib kata Rizieq.
Hakim lantas kembali mempertanyakan, apakah Habib Rizieq mengenal Abu Bakar Al Baghdadi, yang merupakan pemimpin ISIS. Menjawab hakim, Rizieq mengaku tidak mengenal dan hanya tahu dari media.
"Jadi intinya organisasi FPI yang dibentuk tetap berdasarkan Pancasila, kemudian kalau Abu Bakar Al Baghdadi kenal? yang tokoh ISIS?" tanya hakim.
"Saya tidak kenal, saya tahunya dari media," jawab Habib Rizieq.
Sebagaimana diketahui Sejak lama Front Pembela Islam (FPI) menolak ISIS dan menolak berbaiat dengan mereka.
Habib Rizieq Shihab dengan tegas menyatakan:
"Jadi, soal ISIS sikap FPI sejak tahun 2014 sudah tegas dan jelas, bahwa siapa pun, termasuk ISIS, yang suka mengkafirkan dan menumpahkan darah sesama muslim tanpa hak adalah musuh FPI".
Habib Rizieq juga menyatakan, "Kita harus lebih peduli kepada rakyat Palestina, dan FPI mendukung perjuangan Palestina. Akan tetapi FPI tidak mendukung Perjuangan ISIS di Suriah dan Irak, karena disana terjadi peperangan antar sesama umat Islam hanya karena perbedaan Mazhab. Tidak ada Khalifah yang menghancurkan umat Islam gara-gara hanya perbedaan Mazhab".
FPI juga telah mengeluarkan “Maklumat FPI tentang ISIS” yang dirilis hari Ahad (10/08/2014) yang isinya menolak ISIS.
Sumber: detik.com dan lainnya