Silaturahmi Dan Halal Bihalal Virtual DTN PA 212 Sukses, Ini Kata USM, UAS, Anies Dan MUI
Ahad, 23 Mei 2021
Faktakini.info, Jakarta - Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Ustadz Slamet Ma'arif (USM) meminta kepada masyarakat Indonesia untuk senantiasa menghaturkan doa untuk seluruh masyarakat di Palestina.
Slamet mengingatkan, peristiwa penyerangan Israel yang dilakukan kepada masyarakat Palestina juga merupakan permasalahan bersama para rakyat di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Slamet dalam sambutan acara Silaturahmi dan Halal Bi Halal Virtual PA 212 yang disiarkan oleh FNN TV, Sabtu, (22/5/2021).
"Oleh karenanya, ayok sama-sama kita bantu saudara kita di Palestina dengan kemampuan kita yang ada, ayok galang dana semampu mungkin di mana pun kita berada," tutur Slamet dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Slamet juga mengajak kepada seluruh masyarakat terkhusus para kaum muslim dan anggota PA 212 untuk giat menyuarakan kemerdekaan Palestina melalui media sosial.
Hal itu dilakukan guna mendesak organisasi yang terkait agar dapat menghentikan penyerangan yang dilakukan Israel kepada Palestina.
"Kita berjuang dengan anfusihim, jiwa kita dengan bersama-sama melalui media sosial atau melalui virtual-virtual untuk mendesak organisasi yang berwenang agar bisa menghentikan kezoliman Israel terhadap saudara kita yang ada di Palestina," lanjutnya.
Lantas dirinya juga turut mengajak kepada seluruh masyarakat untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT melalui doa dan istigosah.
Sebab katanya tidak ada kekuatan lain yang lebih besar daripada kekuatan doa.
"Saya juga berharap kita mempunyai kekuatan yang luar biasa yaitu kekuatan doa mari kita ketuk pintu langit bisa dengan istigosah agar Allah berikan pertolongan berikan kemenangan kepada saudara kita mujahin di Aqsa di Palestina dalam rangka memerdekakan negerinya di Palestina," tukasnya.
Ustadz Abdul Somad (UAS) juga turut hadir memberikan sambutan dalam acara tersebut. Dalam rekaman video, UAS menyebut gerakan 212 bisa kokoh hingga kini lantaran dipersatukan akidah atau keyakinan.
"212 yang mempersatukan adalah momen besar terkait akidah, terkait keyakinan. Biasanya kalau disatukan akidah lebih kuat, kokoh, bertahan lama," ujar UAS dalam acara tersebut yang disiarkan di kanal YouTube FNN TV.
UAS pun mengajak gerakan 212 agar memiliki target ke depan sebagai sebuah kekuatan umat. Ia tak ingin gerakan 212 hanya berkutat pada nostalgia masa lalu.
"Tapi jangan sampai kita mengalami euforia, kebahagian, kebanggaan sesaat, nostalgia masa lalu, ramai, meriah, hebat. Lalu what's the next? apa langkah berikutnya?" ucap UAS.
"Jadi momentum 212 sebagai momen pengikat, pengeratnya, penguatnya. Lalu kemudian target ke depan itu," lanjutnya.
UAS meminta gerakan 212 tetap kokoh bersama. Sebab kebersamaan sebuah kelompok akan diuji oleh waktu. Sehingga melalui halalbihalal tersebut, UAS mengajak agar silaturahmi semakin dipererat.
"212 akan teruji oleh waktu dan zaman. Mudah-mudahan momen halalbihalal semakin mempererat, mengurai yang kusut, merekatkan yang retak, menyambung yang putus, mencairkan yang beku. Semoga 212 pada momen Idul Fitri 1442 H semakin kuat dan bersama," tutupnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan turut mengikuti acara tersebut dan mengajak seluruh masyarakat, khususnya umat muslim di Indonesia untuk memberikan dukungan kepada bangsa Palestina. Anies mengajak umat muslim untuk mendoakan rakyat Palestina yang saat ini sedang mengalami cobaan besar.
"Insya Allah, dalam suasana Syawal, kita sambil mendoakan, memberikan support kepada saudara-saudara kita di Palestina, yang saat ini sedang mengalami cobaan yang tidak kecil," ungkap Anies.
"Insya Allah perjuangan untuk menghadirkan kemerdekaan bagi bangsa Palestina selalu menjadi agenda utama dan selalu kita pertahankan," imbuhnya.
Anies mengajak seluruh umat muslim di Indonesia, terutama para persaudaraan alumni 212 untuk saling menjaga silaturahmi. Dia berharap ajang silaturahmi yang digelar PA 212 ini dapat menjadi momentum untuk sama-sama menjaga ketertiban dunia.
"Semoga momentum silaturahmi ini juga menjadi kesempatan bagi kita untuk mengingat bahwa perintah konstitusi adalah ikut di dalam menghadirkan ketertiban dunia. Dan Indonesia punya peran disitu," katanya.
Anies membahas mengenai tema acara tersebut yang bertajuk 'Jalin Silaturahmi Perkuat Ukhuwah untuk Kedamaian Bangsa'. Anies menyatakan, kedamaian di masyarakat harus terus diusahakan. Menurut Anies, kedamaian bukan hanya dilihat dengan tidak adanya konflik, melainkan adanya rasa keadilan.
"Saya sering garis bawahi bahwa kedamaian itu tidak ditandai dengan tiadanya konflik, kedamaian ditandai dengan hadirnya rasa keadilan. Karena itulah penting bagi kita semua untuk menggaris bawahi bahwa hadirnya rasa keadilan menjadi prasyarat untuk bisa muncul perasaan damai, tenang, teduh bagi semua. Dengan ikhtiar seperti itu maka kita bisa menuju akar yang bisa menghadirkan kedamaian dalam artian sesungguhnya. Karena bukan sekadar tiadanya konflik, tiadanya kekerasan, tapi hadirnya rasa keadilan," jelas Anies.
Anies menyebut, menciptakan keadilan merupakan perintah konstitusi. Sehingga dengan adanya keadilan, bisa menciptakan kedamaian bagi bangsa.
"Sebuah agenda yang sejalan dengan perintah konstitusi bahwa tujuan bernegara adalah menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ucap Anies.
Anies berharap melalui momen silaturahmi, PA 212 bisa mengambil peran untuk menciptakan keadilan dan menghadirkan ketertiban dunia.
Anies menyatakan, Indonesia memiliki peran untuk menciptakan ketertiban dunia, contohnya ketika memberi dukungan bagi Palestina saat berkonflik dengan Israel.
"Insyaallah dalam suasana Syawal sambil kita mendoakan, memberikam support pada saudara-saudara kita di Palestina yang saat ini sedang mengalami cobaan yang tidak kecil. Dan Insyaallah perjuangan untuk menghadirkan kemerdekaan bagi bangsa Palestina selalu menjadi agenda utama dan selalu kita pertahankan," tutupnya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang turut hadir dalam. acara itu meminta agar Pemerintah Indonesia tidak sekedar menggunakan jalan diplomasi menanggapi persoalan konflik antara Israel dan Palestina. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Muhyiddin Junaidi pun mengaku setuju dengan salah satu saran dari Ketua DMI Jusuf Kalla (JK) soal menyumbangkan kotak amal untuk Palestina.
"Harusnya mengambil peran yang penting, kami yakin semua berharap Indonesia tidak hanya menggunakan jalan aktif engagement diplomacy," kata Muhyiddin dalam acara silaturahmi dan Halal Bi Halal Virtual DTN Persaudaraan Alumni 212, lewat akun YouTube FNN TV, Sabtu (22/10/2021).
Muhyiddin mengatakan Indonesia harus mampu seperti Turki. Menurutnya Indonesia harus mulai bersuara secara megaphone diplomacy dan silent diplomacy terkait konflik Israel dan Palestina.
"Kita harus mampu menggabungkan antara megaphone diplomasi dan silent diplomacy, kita sudah banyak berbuat, tapi di dunia internasional kita belum bisa bersaing dan bermain dengan cantik seperti yang dilakukan saudara-saudara kita di Turki," ucapnya.
Muhyiddin pun meminta agar Indonesia bisa mendorong para pemimpin negara-negara Islam untuk memainkan peran maksimal secara langsung. Menurutnya jika umat Islam kuat maka tidak akan dipermainkan oleh pihak lain.
"Saatnya Indonesia mendorong agar para pemimpin di negara tersebut untuk segera komunikasi dengan satu dan lainnya sehingga umat Islam yang jumlahnya hampir 2 M mampu memainkan peran maksimal, bukan hanya penonton tapi the real players. Kita yang harus memegang kendali dunia, arah dunia seharusnya berada di tangan umat Islam, bukan berada di tangan musuh-musuh Islam. Karena itu kalau kita kuat insyaallah kita tidak dipermainkan oleh siapapun di dunia ini," ujarnya.
Muhyiddin pun meminta agar masyarakat mulai mengambil peran terkait konflik antara Israel dan Palestina. Dia mengaku sepakat dengan saran Jusuf Kalla terkait mengirimkan sumbangan masjid-masjid di Indonesia untuk membantu Palestina mempertahankan diri.
"Karena itu saatnya kita tampil meyakinkan kepada dunia internasional dengan peran kita. Kami mendukung apa yang disampaikan oleh Mantan Wapres Jusuf Kalla tentang pentingnya bagi DKM-DKM agar mengirimkan 50 persen dari pendapatan kelopak mereka untuk bangsa Palestina, sehingga mereka bisa berjuang lebih yakin," jelasnya.
"Karena roket-roket yang mereka buat itu dengan harganya yang sangat murah dibanding dengan roket-roket yang dibuat di Amerika dan dibuat di Eropa dsb, hanya Rp 10 juta mereka bisa membuat roket, kalau dengan Rp 10 juta kita bisa kirimkan insyaallah mereka bisa mempertahankan diri mereka dari serangan dan kebiadaban zionis israel," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (JK) menyerukan agar setengah penghasilan kotak amal masjid disumbangkan untuk warga Palestina. Solidaritas ini diserukan untuk membantu warga Palestina yang banyak kehilangan tempat tinggal pascagempuran Israel beberapa waktu lalu.
"Jadi Pak JK lewat Dewan Masjid Indonesia menyerukan solidaritas Al-Qudus yang juga Gaza, yang mana warganya itu mengalami kehilangan tempat tinggal, kerusakan bangunan, dan perlu uluran tanganlah," kata Sekjen DMI Imam Addaruquthni kepada wartawan, Sabtu (22/5/2021).
Dia menjelaskan seruan ini muncul karena Al-Aqsa termasuk kiblat umat Islam. Tempat tersebut termasuk tempat suci bagi umat Islam.
"Al-Aqsa itu termasuk tempat suci umat Islam. Kiblat pertama umat Islam. Bagaimanapun, itu tempat suci," ujarnya.
DMI membuat rekening khusus untuk solidaritas ini. Masjid diserukan untuk menyisihkan setengah penghasilan kotak amal untuk solidaritas ini sekali saja. Hasil sumbangan itu nantinya akan langsung disalurkan langsung oleh JK ke Palestina.
"DMI membuat rekening khusus solidaritas Al-Qudus dan juga Gaza itu. Resminya hanya sekali saja. Setengah dari kotak amal diserukan untuk solidaritas. Bukan terus-menerus. Jadi nanti akan disalurkan sendiri oleh Pak JK ke Palestina. Bukan dititipkan sama yang nggak jelas," ungkapnya.
Foto: Ustadz Slamet Maarif
Sumber: tribunnews.com, kompas.com, kumparan.com, detik.com dll