Terungkap! Di Sidang HRS, Habib Mahdi Assegaf: Bima Arya Sudah Janji Siap Cabut Laporan



Selasa, 11 Mei 2021

Faktakini.info, Jakarta -  Tokoh agama asal Bogor, Habib Mahdi Assegaf dihadirkan sebagai saksi persidangan perkara penyebaran berita bohong dan pelanggaran protokol kesehatan dengan terdakwa Habib Rizieq Shihab. Habib Mahdi bersaksi pernah bertemu dengan Wali Kota Bogor Bima Arya, dan mengungkap janji Bima Arya untuk mencabut laporan. 

"Bersama dengan para ulama dan habib lain," kata Habib Mahdi dalam persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa, 11 Mei 2021. Tujuan pertemuan itu adalah untuk menanyakan laporan polisi dari Bima Arya terhadap Habib Rizieq Shihab.

Mantan pimpinan FPI itu dilaporkan berkaitan dengan pemeriksaan PCR di RS Ummi Bogor.

Awalnya Habib Muhammad Hanif Alatas, yang juga terdakwa dalam kasus swab test Habib Rizieq di RS UMMI Bogor, menanyakan terkait pertemuan dilakukan Habib Mahdi bersama sejumlah tokoh agama dengan Bima.

"Waktu Anda bertemu dengan Bima Arya di Balai Kota, itu waktu yang Habib Mahdi sebagai saksi di sini, apa yang dibahas? Urusan apa? Ketemu Bima Arya itu urusan apa?" tanya Habib Hanif kepada Mahdi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (11/5)

Habib Mahdi menjelaskan pertemuan dengan Bima terkait pelaporan RS UMMI Bogor, tempat Habib Rizieq dirawat karena terindikasi terpapar Covid-19.

Dia juga menjelaskan pertemuan sepenuhnya membahas tentang alasan Bima melaporkan pihak RS UMMI Bogor. Laporan tersebut yang kini membuat Dirut RS UMMI Bogor, dr. Andi Tatat jadi terdakwa.

Habib Mahdi juga mengaku dirinya mengenal Bima Arya dan sering bersilaturahmi. Dia tidak menyangka permasalahan sepele kasus swab test di RS Ummi akan dipolisikan.

"Kok bisa? Yang menurut saya ini hal sepele, kok dilaporkan ke pihak berwajib. Seharusnya dengan cara kekeluargaan," ujar Habib Mahdi.

Habib Hanif yang merupakan menantu Rizieq dan kini ditahan di Rutan Bareskrim Polri kembali bertanya kepada Habib Mahdi bagaimana situasi pertemuan saat itu.

Habib Mahdi menuturkan pertemuan berlangsung santai, diselingi candaan dan tidak menyinggung alasan Bima mempublikasikan ke media massa keberadaan Habib Rizieq di RS UMMI Bogor.

Dia menyebutkan dari pertemuan tersebut membuahkan hasil yang baik untuk Habib Rizieq. 

Kasus ini harusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Seusai pertemuan, Bima berjanji menyelesaikannya. "Kami Insya Allah siap untuk mencabut laporan itu," kata Habib Mahdi menirukan janji Bima.

Habib Hanif mempertegas hasil pembicaraan bahwa Bima mewakili Satgas Penanganan COVID-19, berencana mencabut laporan terhadap RS UMMI Bogor di Polres Bogor Kota.

"Jadi dia berencana akan mencabut laporan? Jadi kedatangan Anda bersama beberapa habaib dan kiai, terkait kenapa harus ada pelaporan kepada RS Ummi?" tanya Habib Hanif ke Habib Mahdi.

Habib Mahdi kemudian mengulangi jawaban dan menyatakan menyesalkan laporan yang dibuat Bima terhadap RS Ummi Bogor dan menyebut bahwa kasus seharusnya tidak sampai ke meja hijau.

"Karena RS UMMI ini RS yang selalu melayani umat. Sangat menyayangkan," tutur Habib Mahdi.

Janji pencabutan laporan ini sebelumnya juga pernah disinggung Habib Rizieq saat Bima menjadi saksi persidangan. Habib Rizieq bahkan mengungkap proses pemilihan kepala daerah yang memenangkan Bima.

"Kita bicara pendekatan kekeluargaan, Anda mengenal Habib Mahdi Assegaf. Beliau sangat dekat dengan Anda bahkan pendukung utama Anda pada saat pemilihan wali kota Bogor dan saya yang merestui, karena saya gurunya," kata Habib Rizieq kepada Bima Arya di persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu, 14 April 2021.

"Anda ada pertemuan dengan para habib dan para ulama termasuk habib Mahdi setelah pelaporan itu, dan tadi Anda mengakui akan pertimbangkan akan cabut laporan," kata Habib Rizieq kepada Bima Arya pada saat itu. Saat itu Bima bungkam tak mampu berkelit. 

Menurut Habib Rizieq, Bima mengurungkan niatnya mencabut laporan karena ada pernyataan dari polisi. Habib Rizieq Shihab bertanya, siapa orang itu. "Habib tentunya menyaksikan sendiri, Kapolda secara terbuka mengatakan tidak bisa dicabut," kelit Bima.

Foto: Habib Mahdi Assegaf

Sumber: jpnn.com, tempo.co

Klik video: