1 Tahun Riset, Kurawal Foundation: Anies Baswedan Pahlawan Penanganan Corona Di Indonesia

 

Sabtu, 5 Juni 2021

Faktakini.info

𝟏 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐑𝐢𝐬𝐞𝐭, 𝐊𝐮𝐫𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐅𝐨𝐮𝐧𝐝𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧 𝐒𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐀𝐧𝐢𝐞𝐬 𝐁𝐚𝐬𝐰𝐞𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐏𝐚𝐡𝐥𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐂𝐨𝐫𝐨𝐧𝐚 𝐝𝐢 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚

1. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam kategori the GOOD dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

2. Anies dianggap sebagai kepala daerah yang responsif dan gesit, walaupun seringkali terbentur kebijakan pemerintah pusat.

3. Saat Anies memunculkan wacana lockdown, Menteri Tito malah mengingatkan bahwa penetapan lockdown adl kewenangan presiden. 

4. Ketika Anies memutuskan membuka data, oleh buzzerp malah dituduh menyebarkan ketakutan. 

5. Anies sebagai Kepala Daerah menghadapi persoalan riil di lapangan, harus melindungi keselamatan warga, terdorong mengambil sikap proaktif sedari awal. Tapi banyak menghadapi benturan. 

6. Anies yang berjuang agar Pemerintah Daerah diberi kewenangan melakukan tes. Sehingga DKI Jakarta mempunyai jumlah tes paling tinggi se-Indonesia yaitu hingga 11 kali standar yang ditetapkan WHO.

7. Anies yang berupaya meminjam alat tes PCR kepada kota-kota negara sahabat demi meningkatkan jumlah tes.

8. Anieslah yang pertama kali tanggap, dengan membatasi pergerakan orang. Menutup tempat hiburan, membatasi jumlah orang bekerja di kantor, membatasi jumlah penumpang angkutan umum, mewajibkan penggunaan masker dengan sanksi jika melanggar.

9. Anies yang pertama memberikan bansos bagi warga terdampak. 

10. Anies yang menggagas kolaborasi sosial berskala besar sehingga warga yang mampu bisa terfasilitasi membantu penanganan corona secara bersama.

11. Anies juga yang selalu membuat kebijakan dengan berbasiskan data. 

12. Anies yang merekrut ribuan relawan kesehatan ketika melihat tenaga kesehatan keteteran di lapangan. Menyediakan hotel tempat beristirahat tenaga kesehatan.

13. Anies yang bertama berinisiatif memberikan insentif tambahan kepada para pekerja garda depan seperti nakes dan penggali kubur. 

14. Anies juga yang pertama memberi peringatan dini agar Pemerintah Pusat mendorong daerah-daerah lain sekitar Jakarta menambah tempat tidur RS, walau kemudian dituduh oleh buzzerp sebagai menyerahkan kewenangan kepada pusat. Yang ejekannya masih terbawa-bawa sampai sekarang.