Jokowi Sebut Prof Mega Pejuang Wong Cilik, Wong Cilik Apa Wong Licik?
Sabtu, 12 Juni 2021
Faktakini.info
*JOKOWI SEBUT PROF MEGA PEJUANG WONG CILIK, WONG CILIK APA WONG LICIK ?*
Oleh : *Ahmad Khozinudin*
Sastrawan Politik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat atas pengukuhan gelar profesor Megawati Soekarnoputri. Jokowi memuji Megawati sebagai sosok yang memperjuangkan wong cilik.
"Pertama-tama saya menyampaikan selamat kepada Ibu Megawati Soekarnoputri atas pengukuhan sebagai profesor kehormatan ilmu pertahanan untuk bidang kepemimpinan strategis Universitas Pertahanan Republik Indonesia," kata Jokowi saat memberikan pidato pengukuhan gelar profesor kehormatan Megawati lewat sebuah tayangan video, Jumat (11/6/2021).
Tapi, penulis jadi garuk-garuk kepala dan bertanya-tanya, apa seh prestasi Prof Mega, sehingga dianggap sebagai pejuang wong cilik ? Apa Megawati, pernah punya peran besar untuk wong cilik ?
Sepengetahuan penulis, beberapa 'prestasi Prof Mega' justru memundurkan bangsa Indonesia, termasuk tidak pro kepada wong cilik. Malah, ada plesetan PDIP partainya Prof Mega disebut partainya wong licik. Buktinya, korupsi Bansos dilakukan oleh kader PDIP, dan uangnya mengalir ke sejumlah tokoh PDIP.
Bukankah itu menyengsarakan wong cilik ? Anggaran yang digunakan untuk wong cilik agar bisa bertahan menghadapi pandemi justru dikorupsi.
Prof Mega sendiri, saat menjabat Presiden RI justru meninggalkan legacy negatif, diantaranya :
*Pertama,* lepasnya Sipadan dan Ligitan itu terjadi di era Megawati. Fakta itu tak terbantahkan. Itu menunjukkan, Prof Mega lemah, walau akhirnya dia berdalih itu sebelumnya bukan bagian dari Indonesia.
Papua dan Timor Timur itu awalnya juga bukan wilayah Indonesia, kemudian di integrasikan. Setelah itu, Timor Timur lepas, dalihnya juga sama. Papua boleh jadi akan menyusul.
*Kedua,* Indosat juga lepas di era Prof Mega. BUMN strategis ini dijual murah oleh Prof Mega dan Laksamana Sukardi.
Petugas partai Prof Mega, yakni Jokowi saat kampanye sesumbar akan buy back Indosat. Sampai hari ini, tidak jelas janji pria yang mengaku di kantongnya ada data duit Rp. 11.000 Triliun.
*Ketiga,* kasus Mega korupsi BLBI juga ada di jaman Prof Mega. Ratusan triliun anggaran lenyap tak jelas. Terakhir, koruptor nya justru dilepas oleh KPK.
SKL yang dikeluarkan saat itu, ada dibawah kepemimpinan Prof Mega. Korupsinya ini kemudian kerugiannya menjadi beban APBN, beban rakyat, beban wong cilik.
Ah masih banyak lagi sebenarnya 'prestasi' Prof Mega. Tapi terlalu panjang jika dituliskan semuanya.
Pada era petugas partainya berkuasa hingga saat ini, kenaikan BBM, listrik, semuanya membebani wong cilik. Utang mengunung hingga rencana pajak sembako, itu terjadi di era PDIP, partainya Prof Mega berkuasa.
Jadi, sebenarnya Prof Mega pejuang wong cilik atau wong licik ? [].