“Menteri Benur” Berkali-kali Kirim Uang ke Atlet Cantik Uzbekistan

 

Sabtu, 19 Juni 2021

Faktakini.info

By Asyari Usman 

Sidang kasus korupsi “Menteri Benur” (Edhy Prabowo) yang dimulai kemarin (16/6), berlangsung sampai dinihari tadi (17/6). Semakin menarik hal-hal yang terungkap di ruang sidang.

Salah satu yang menggelitik adalah aliran duit kepada atlet silat perempuan Uzbekistan, Munisa Rabbimova Azim Kizi. Dia ikut Asian Games 2018. Waktu itu, Edhy Prabowo (EP) adalah salah seorang pengurus inti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Menteri Benur mengakui kepada majelis hakim bahwa kiriman duit kepada Munisa lebih dari sekali. Jumlahnya ribuan USD.

EP terus terang mengakui di depan sidang bahwa Munisa itu cantik. Dan masih muda. Baru berusia 24 tahun. 

"Memang cantik pak. Biar nggak ngantuk. Enggak, memang harus diakuin," kata EP.

Mengapa Edhy bilang “biar nggak ngantuk”? Mungkin karena sidang yang berlangsung sampai pagi itu.

Nah, untuk apa EP berkirim duit ke Munisa yang cantik itu? Dia bilang untuk membantu pengobatan kakinya yang cedera di Asian Games 2018. Setelah diobati di Indonesia, dia pulang ke Uzbekistan. Tapi, bekas luka di kaki itu bernanah. Dia minta tanggung jawab panitia pennyelenngara.

Akhirnya, EP kirim uang ke Uzbekistan. Rupanya, seperti diakui Menteri Benur, kepada Munisa juga dikirim uang untuk keperluan lain. Untuk kursus bahasa Inggris.

Kok kursus bahasa juga dibiayai? Kata EP, itu karena Munisa Rabbimova diminta untuk menjadi “duta pencak silat” Indonesia di Uzbekistan. Tujuannya, supaya cabang olahraga ini bisa dipopulerkan di sana.

Pak EP memang bervisi mantap. Visi (vision) itu bisa juga artinya “padangan”. Sebagai contoh, “pandangan mata” disebut “eye vision”.

Di kantor kementerian pun, visi EP cukup bagus. Ada tiga sekretaris cantik yang membantu beliau. Masalah ini pun terungkap di persidangan terdahulu. Menteri Benur menyediakan fasilitas yang lumayan lengkap untuk mereka.

EP juga menjelaskan, dia sudah kenal dengan Munisa Rabbimova sejak kejuaraan dunia di Bali (2016). Dan pengiriman uang ke Munisa sudah berlangsung sebelum beliau menjadi menteri.

Jadi, sebelum menjadi menteri pun, “visi” Pak Benur sudah sangat jelas dan “implementable” alias bisa dilaksanakan.[]

16 Juni 2021