Gus Najih: Bahai'yah Berpusat di Chicago
Sabtu, 31 Juli 2021
Faktakini.info
*Bahai'yah Berpusat di Chicago*
Oleh: KH.Muh.Najih Maimoen
Masa Bahai'yah berakhir dengan meninggalnya pendirinya pada 16 Mei 1892, dilanjutkan anaknya Abbas Affandy yang bergelar Abdul Baha atau Ghunun Adham (cabang agung). Abbas menguasai budaya Barat, maka ia gabungkan ajaran ayahnya dengan pemikiran Barat hingga Abbas cenderung menggunakan kitab-kitab agama Yahudi dan Nasrani.
Abu Zuhrah menegaskan, Jika guru pertama (Mirza Ali) pada aliran ini sudah melangkah dalam penghancuran agama Islam dengan mengatasnamakan pembaharuan, lalu penerusnya (Bahaullah) menyempurnakannya dengan mengingkari semua ajaran Islam serta menyingkirkannya, dan penerus berikutnya (Abbas) melangkah lebih jauh dari itu. Dia bahkan mengambil kitab-kitab Yahudi dan Nasrani sebagai pengganti al-Quran.
Bahaiyah berkembang di Eropa dan Amerika berpusat di Chicago. Aliran ini diniilai Abu Zuhrah sebagai ajaran yang diada-adakan belaka. Mereka menggunakan topeng taqiyah yaitu cara mengelabui manusia dengan menyembunyikan alirannya, padahal yang terselubung di dalam hatinya adalah usaha untuk mendangkalkan akidah Islam dan menghancurkan ajaran-ajaranya dan menjauhkan dari pemeluknya.
Yang pasti, lanjut Abu Zuhrah, aliran Bahaiyah mempunyai kegiatan pesat di wilayah kaum Muslimin di kala mereka diberi kebebasan oleh musuh-musuh Islam yaitu penjajah. Maka Bahaiyah semakin kuat setelah terjadi Perang Dunia I dan II. Bahaiyah sekarang sedang mengangkat kepalanya namun tetap harus ditumpas atau dikembalikan ke daerah pusat kegiatannya Chicago.
*(Disadur dari buku "Membuka Kedok Tokoh-tokoh Liberal Dalam Tubuh NU" Karya: KH.Muh.Najih Maimoen)*
hal. 206-207 terbit tahun 2010.