Jalan Pintas Gang Barakah Universitas Al-Ahgaff
Jum'at, 30 Juli 2021
Faktakini.info
Jalan Pintas Gang Barakah Universitas Al-Ahgaff
Oleh: Gamal Abdul Nasir (Mutakharrijin Univ. Al-Ahgaff Angkatan ke-21)
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
"Man Yuridillahu Bihi Khairan Yufaqqihhu Fiddiin"
Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah sebuah kebaikan, maka Allah akan memberinya pemahaman tentang ilmu agama.
Sungguh salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada penulis adalah dapat meneguk setetes air kehidupan di kampus Al-Ahgaff. Bagaimana tidak, walaupun keluar dari Al-Ahgaff dengan IPK yang tidak baik-baik amat, rasa nikmat pernah bernapas menghirup udara yang sama dengan orang-orang saleh di kota Tarim serta dengan bebas mendengarkan nasihat-nasihat mereka, bagi saya sudah merupakan nikmat yang sangat besar. Ada rasa kepuasan rohani yang tidak bisa didapatkan di tempat selain Al-Ahgaff.
Al-Ahgaff memberikan kemerdekaan bagi mahasiswa-mahasiswanya untuk mencari kepuasan rohani kepada siapapun yang mereka temui. Dekan kami, Al-Ustaz Abdullah Awadh bin Sumaith memberi kebebasan kepada mahasiswanya untuk beristifadah (belajar) kepada Masyaikh manapun selama kewajiban rumah yang diamanahi universitas dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak menjadi terbengkalai. Maka jangan heran kalau seumpamanya kalian nanti dapat berziarah ke Tarim, kalian akan dapati pelajar Al-Ahgaff ada di setiap sisi kota Tarim.
Di Ribat Tarim ada mahasiswa Al-Ahgaff, di Darul Musthofa; pesantrennya Habib Umar juga banyak anak Ahgaff, di Mahad Al-Aydrus ada anak Ahgaff. Di masjid-masjidpun kalian juga akan bertemu dengan anak Ahgaff, baik yang sedang asyik bermutholaah dengan kitab-kitabnya ataupun yang sedang asyik menghafalkan Al-qur'an untuk mengejar deadline (batas waktu) setoran hafalan yang dibebankan universitas kepada mereka. Bahkan di pekuburan para walipun kalian akan temukan anak Ahgaff dengan kitabnya.
Sebelum saya menginjakan kaki di Universitas Al-Ahgaff, mendengar cerita bahwa mahasiswanya Habib Abdullah Baharun ada di setiap sisi tempat di kota Tarim, saya rada kurang percaya. Seheroik itukah mahasiswa Al-Ahgaff. Namun setelah ikut bergabung menjadi bagian Al-Ahgaff baru saya dapat membenarkan dan membuktikan langsung cerita itu. Menjadi bagian dari mereka dan menjalani rutinitas sebagaimana yang mereka jalani. Sebenarnya hal demikian lahir bukan dari dalam diri mahasiswanya sendiri.
Saya yang notabenenya adalah seorang pelajar yang pemalas namun setelah menjadi mahasiswa Al-Ahgaff, seolah ada dorongan gaib yang menjadikan kami menjalani rutinitas seperti itu tanpa ada paksaan dan suruhan dari siapapun. Ya! Selain di Al-Ahgaff saya juga ikut serta istifadah memperdalam fikih Syafi'i di Ribat Tarim.
Selain saya, juga banyak kawan-kawan yang istifadah di Ribat Tarim, Mahad Darul Guroba, Mahad Al-Aydruss, dll. Selain dari tren suasana kampus yang dipetakan kuliah dan kebiasaan positif yang diwariskan para pendahulu, hal demikian karena memang sudah skenario dari Allah Swt. yang menghedaki hamba-hambanya yang ada di Al-Ahgaff untuk memperdalam ilmu agama tanpa ada paksaan dan aturan yang memaksa mereka untuk jalan sana sini untuk hadir istifadah di majlis-majlis ilmiah. Semua lahir karena keinginan dari dalam diri sendiri dan juga ada rasa cinta dan haus akan ilmu pengetahuan yang menghantarkan mereka secara sukarela untuk ikut serta dalam halakah ilmiah tersebut.
Ahgaff juga mendesain komposisi kurikulum yang dapat memberikan malakah (bakat) fikhiyah untuk mahasiswa-mahasiswanya dalam tempo yang lumayan singkat. Ya! Masa pembelajaran jenjang s1 di Universitas Al-Ahgaff normalnya adalah 5 tahun atau 10 semester. Kalau dibandingkan dengan kampus lain, memang terkesan lebih lama. Karena notabenenya di kampus-kampus lain, normalnya jenjang s1 hanya perlu waktu 4 tahun atau 8 semester. Cuman, kalau kita lihat komposisi pembelajaran serta kualitas lulusan yang dihasilkan itu melebihi orang yang normalnya belajar selama 5 tahun.
Rektor Universitas Al-Ahgaff; Prof. Dr. Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun pernah berkata "Al-Ahgaff sudah memberi kunci segala kesuksesan untuk kalian semua. Kesungguhan dan tekad yang kuat kami tanamkan dalam setiap langkah kalian".
Kesungguhan dan kegigihan para Masyaikh Al-Ahgaff merupakan contoh serta kiblat bagi kami. Selain itu, sistem penyaringan dan ujian yang sangat ketat juga menjadi alasan dan keharusan untuk kami harus terbiasa gigih dan bersungguh-sungguh dalam keseharian di Al-Ahgaff.
Kurikulum kuliah dengan silabus yang berpegang teguh kepada manhaj (metode) ulama-ulama salaf dan dipadukan dengan sistem perkuliahan modern yang penuh dengan diskusi dan riset serta kebebasan untuk menggali ilmu kepada para masyaikh menjadi kunci andalan Al-Ahgaff dalam mempetakan jalan pintas untuk mahasiswa-mahasiswanya. Ditambah dengan suasana (bi'ah) kota Tarim yang masih sangat islami dan juga banyaknya para ulama dan habaib, menjadikan kota ini penuh dengan keberkahan. Maka lengkaplah kolaborasi antara sistem yang bagus didukung dengan suasana yang pas menjadikan Al-Ahgaff laksana pabrik cendekiawan-cendekiawan muslim masa kini. Tidak berlebihan kalau saya katakan: Al-Ahgaff adalah jalan pintas dan gang yang barakah untuk penuntut-penuntut ilmu masa kini.
===============
Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Ahgaff Pos di;
Facebook: facebook.com/AhgaffPos
Instagram: instagram.com/ahgaffpos.official
Telegram: https://t.me/AhgaffPos
Youtube: tiny.cc/YoutubeAhgaffPos
Website: amiahgaff.org
Medium: medium.com/@ahgaffpos95