Lapu-Lapu, Pahlawan Muslim Yang Menjadi Inspirasi Filipina Melawan Penjajah
Sabtu, 3 Juli 2021
Faktakini.info, Jakarta - Walaupun sejarawan tidak dapat secara bulat menyetujui nama aslinya, pria itu terukir dalam sejarah sebagai penakluk Ferdinand Magellan. Dia adalah seorang datu Muslim atau kepala suku dari pulau Mactan di Filipina. Ia dikenal sebagai orang Filipina pertama yang menentang pengaruh kolonial Spanyol, dan kini dianggap sebagai pahlawan nasional Filipina yang pertama.
Pada 1521, Ferdinand Magellan secara tidak sengaja menemukan Pulau Homonhon ketika ia sedang dalam perjalanan ke Kepulauan rempah-rempah, Indonesia. Di sana, ia bisa menjalin kesetiaan dengan penguasa setempat, khususnya Rajah Humabon dari Cebu.
Magellan-lah yang meyakinkan Rajah Humabon dan istrinya untuk dibaptis ke Agama Katolik dan kemudian menawarkan kepada mereka Santo Nino. Ini dikatakan sebagai momen dalam sejarah ketika Agama Katolik diperkenalkan ke Filipina.
Menyadari keramahan hangat Humabon terhadap mereka, Magellan kemudian berusaha untuk memperkenalkan agama Katolik ke pulau-pulau terdekat seperti Mactan. Di sana, hidup dua kepala suku yang bersaing yakni Zula dan Lapu-Lapu. Zula amat menyambut Spanyol dan menyerahkan dirinya sedangkan Lapu-Lapu amat menentang usulan Magellan dan perintah Humabon. Alhasil meletuslah Pertempuran Mactan,
Kemudian Magellan menyurati Datu Lapu-Lapu untuk tunduk dan menyerah dengan mengirim surat yg berbunyi, "Atas nama tuhan, saya meminta kalian untuk menyerahkan diri dan kami keturunan ras putih berperadaban yang lebih layak berkuasa di negeri ini."
Raja Mactan pun membalas surat Magellan berbunyi: "Sesungguhnya agama (Islam) ini milik Allah, Tuhan yang aku sembah adalah tuhan bagi seluruh warna kulit manusia yang berbeda-beda."
Kemudian meletuslah perang kedua belah pihak pada 27 April 1521, Lapu-Lapu bersama rakyat pulau Mactan, dengan bersenjata tombak dan kampilan (sejenis parang) berperang menghadapi tentara Spanyol yang dipimpin oleh kapten Ferdinand Magellan. Dalam pertempuran yang dikenal sebagai Pertempuran Mactan tersebut, Magellan dan beberapa anak buahnya terbunuh.
Sumber: National Geographic Indonesia - Majalah El-Nilein - Wikipedia