Menanti Presiden Joko Widodo Mengundurkan Diri Dari Jabatannya
Sabtu, 17 Juli 2021
Faktakini.info
*MENANTI PRESIDEN JOKO WIDODO MENGUNDURKAN DIRI DARI JABATANNYA*
Oleh : *Ahmad Khozinudin, S.H.*
Advokat, Aktivis Gerakan Islam
Agar momentum pengunduran diri Presiden Joko Widodo tidak terkesan karena tekanan publik, sebaiknya pengunduran diri tersebut menghindari hal-hal sebagai berikut :
*Pertama,* Presiden Jokowi jangan mundur dari jabatannya sebagai akibat dari putusan pengadilan dari gugatan sejumlah rakyat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dengan mundur saat setelah vonis pengadilan, itu artinya Presiden Jokowi 'dipaksa' oleh hukum melalui vonis pengadilan.
Pengunduran diri setelah putusan berbeda dengan sebelum dikeluarkannya putusan. Sebab, mundur sebelum vonis pengadilan lebih mengkonfirmasi sikap ksatria, negarawan, bertanggungjawab dan mundur atas kesadaran bukan karena tekanan dan paksaan dari pengadilan.
*Kedua,* Presiden Jokowi jangan mundur dari jabatannya sebagai akibat dari mundurnya sejumlah menteri yang merasa tak sanggup untuk berada satu tim bersama Jokowi dalam menghadapi situasi pandemi. Dengan mundur setelah pengunduran menteri, itu menandakan Presiden Jokowi 'dipaksa' oleh sejumlah menteri.
Mundurnya sejumlah menteri akan sangat sulit Presiden melakukan reshuffle ditengah kegagalan pemerintah yang parah dalam menangani pandemi dan sejumlah persoalan bangsa lainnya. Yang ada, Presiden terpaksa harus mengundurkan diri dari jabatannya, karena selain tidak dipercaya rakyat juga tidak lagi dipercaya menteri.
Pengunduran diri setelah pengunduran sejumlah menteri berbeda dengan sebelum ada manuver menteri. Sebab, mundur sebelum menteri mundur lebih mengkonfirmasi sikap ksatria, negarawan, bertanggungjawab dan mundur atas kesadaran bukan karena tekanan dan paksaan dari sejumlah menteri.
*Ketiga,* Presiden Jokowi jangan mundur dari jabatannya sebagai akibat dari tuntutan rakyat yang turun ke jalan-jalan karena sudah muak pada pemerintah dan tak sanggup lagi menahan penderitaan. Rakyat sudah kehilangan urat takut, rakyat telah mengambil pilihan Jokowi mundur adalah harga mati.
Pengunduran diri sebelum terjadi demo rakyat yang menuntut Presiden mundur, lebih mengkonfirmasi sikap ksatria, negarawan, bertanggungjawab dan mundur atas kesadaran bukan karena tekanan dan paksaan dari rakyat.
Sekaranglah, saatnya Presiden Jokowi mundur. Sebelum ada vonis pengadilan yang memerintahkan Presiden mundur dari jabatannya.
Sekaranglah, saatnya Presiden Jokowi mundur. Sebelum ada sejumlah menteri bermanuver mengundurkan diri.
Sekaranglah, saatnya Presiden Jokowi mundur. Sebelum rakyat kehilangan kesabaran, dan bergerak mengabaikan PPKM dan pandemi, demi menuntut perbaikan bangsa dengan menuntut Presiden Jokowi mundur dari jabatannya.
Sekaranglah, saatnya Presiden Jokowi mundur. Agar pengunduran diri tersebut lebih berwibawa,
mengkonfirmasi sikap ksatria, negarawan, bertanggungjawab dan mundur atas kesadaran bukan karena tekanan dan paksaan dari rakyat, sebagaimana terjadi pada Soeharto dan Gus Dur. [].