Sugeng Waras: Janji Jokowi, Bukan Urusan Saya!
Kamis, 8 Juli 2021
Faktakini.info
*JANJI JOKOWI, BUKAN URUSAN SAYA !* 😜
Ternyata ini menjadi *_Jurus Pamungkas dan Jurus Penyelamat_* yang ampuh dan jitu untuk menghindar, lepas libat, cuci tangan dan lempar batu sembunyi tangan..., baik dalam urusan formal maupun non formal
Ratusan janji yang pernah disampaikan Jokowi, sejak pilpres 2014 dan pilpres 2019 hingga detik ini tentunya bukan hanya sekedar isapan jempol belaka, mulai terhadap para petani, nelayan, pedagang, pengusaha, rakyat miskin, rakyat biasa maupun para ahli dan praktisi yang bermuara kepada tujuan nasional terkait peningkatan kesejahteraan dan kecerdasan rakyat
Namun faktanya tidak semudah membalik tangan untuk menepati semua janji tersebut, apa lagi dihadapkan persaingan global yang semakin ketat, dekat, cepat dan transparan
Disinilah seharusnya kita memahami bahwa amanat rakyat merupakan tugas presiden sebagai kepala negara yang harus diemban dan diutamakan seiring disusunya lembaga lembaga tinggi negara, terutama badan ekskutif, legislatif dan yudikatif
Soliditas dan validitas organisasi atau badan merupakan takaran dan ukuran untuk mencapai dan memperoleh hasil maksimal
Ironisnya justru banyak kejanggalan dan keganjilan serta paradok baik dalam konsep maupun kasus kasus yang terjadi dan cara menanganinya diberbagai aspek kehidupan bernegara baik pada aspek idologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, hukum, pertahanan dan keamanan
Ringkasnya bahwa situasi dan kondisi aspek aspek kehidupan negara dirasakan dan dinilai nyungsep, jauh dari harapan
Memang kita harus obyektif dan integral dalam memandang segalanya, sehingga penilaian harus dilandasi dengan obyektifitas dan integralistik, yang jauh dari rasa benci, bohong dan fitnah
Disisi lain kita juga harus bisa melihat, mendengar dan merasakan baik secara langsung maupun tidak langsung
Mau tidak mau, suka tidak suka, kemerosotan situasi dan kondisi selama pemerintahan Jokowi dapat ditengarai dengan goyahnya idologi negara, terpuruknya ekonomi, banyaknya pengangguran, tidak terkendalinya TKA, amburadulnya pengelolaan sumber daya alam, semrawutnya pembinaan sumber daya manusia, riskanya persatuan dan kesatuan bangsa, rapuhnya penegakan hukum, timpangnya rasa keadilan, hancurnya sistim Demokrasi sebagai akibat oligarki, disorentasi dan distorsi bangsa
Lebih memprihatinkan lagi bahwa badan badan tinggi negara tidak mencerminkan kevalidan dan kesolidanya, justru nampak adanya indikasi konpirasi
Badan Inteljen Negara ( BIN ) yang seharusnya prima dalam menyajikan data data inteljen, justru ibarat melihat taek kucing bagaikan coklat, sehingga coklat yang masuk dimulut presiden terasa pedas, yang memunculkan kebijakan pahit
Kepahitan inilah yang harus diderita rakyatnya, entah sampai kapan akan berakhir
Begitu juga Komnasham RI, yang seharusnya, sebagai penyeimbang jiwa dan raga, justru terseret pada urusan duniawi belaka, yang terkontaminasi tindak kejahatan
Namun sepandai pandainya tupai melompat, sesekali jatuh juga, maka bisa jadi konpirasi / kejahatan yang tidak pernah sempurna, atas kuasa dan kehendak Allah swt, tidak sampai akhir pereode kekuasaan Jokowi akan jatuh dari ulahnya sendiri
Singkat cerita, tidak bisa dibohongi, disembunyikan atau ditutup tutupi, bahwa kesewenang wenangan atau kesombongan akan terbentur pada perbuatanya sendiri
Rakyat sebagai manusia biasa dengan keterbatasan keterbatasan, sudah menjadi kewajibanya untuk mengoreksi, meluruskan dan mengawasi terhadap kesalahan atau penyimpangan penguasa dengan perjuangan keras dan terus menerus, sebagai jalan pilihan pikiran dan tindakan, namun pada akhirnya Tuhanlah yang akan memutuskan takdirnya dengan menunjukkan kekuasaanya yang lebih maha dari kekuasaan manusia
Wallahu Alam...!
( Bandung, 8 juli 2021, Sugengwaras )