Astronot NASA Dituduh Penyebab Bocornya Kapal Antariksa Rusia

 


Ahad, 15 Agustus 2021

Faktakini.info, Jakarta - Sebuah pernyataan dikeluarkan pejabat Antariksa Rusia yang tidak disebut namanya, menyebut salah seorang astronot NASA jadi penyebab kebocoran udara di Soyuz pada 2018. 

Badan tersebut mengklaim bahwa pada 2018, Auñón-Chancellor mengalami gangguan emosional di luar angkasa dan kemudian merusak pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia yang berlabuh di stasiun sehingga dia kembali ke Bumi lebih awal.

Kantor berita setempat TASS menanggapi kritik dari media Amerika Serikat (AS), terkait insiden nyaris malapetaka yang melibatkan modul sains Nauka Rusia dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) awal bulan ini.

Dalam artikel TASS, jurnalis Rusia Mikhail Kotov mewawancarai seorang pejabat anonim di badan antariksa Rusia, Roscosmos.

Artikel ini menyebutkan Auñón-Chancellor, satu-satunya astronot perempuan di stasiun pada saat itu, juga mengungkapkan kondisi medis yang dideritanya di orbit.

Biasanya NASA merahasiakan semua catatan medis dan kondisi astronot.

Auñón-Kanselir dirawat sekembalinya ke Bumi untuk trombosis vena dalam, juga dikenal sebagai bekuan darah, di vena jugularis lehernya.

Tetapi Kotov menyiratkan bahwa menghadapi kondisi seperti itu di luar angkasa dapat memacunya untuk ingin meninggalkan ISS sebelum waktunya.

Oleh karena itu, dia disebut menyabot pesawat ruang angkasa yang membawanya ke pos orbit dalam upaya untuk pulang lebih cepat dari jadwal.

Pernyataan ini pun langsung ditanggapi Kepala penerbangan antariksa manusia NASA, Kathy Lueders.

Menurutnya, serangan pribadi terhadap astronot NASA dan insinyur penerbangan Ekspedisi 56 Serena Auñón-Chancellor tidak berdasar.

"Serena adalah anggota kru yang sangat dihormati yang telah melayani negaranya dan memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi agensi," kata Lueders kepada wartawan.

Sumber : Suara.com

Sumber gambar : NASA