Bagikan Sembako di Terminal Grogol, Jokowi Kembali Picu Kerumunan Warga

 


Jum'at, 13 Agustus 2021

Faktakini.info, Jakarta - Berbeda dengan kasus kerumunan yang melibatkan Gibran putra presiden saat mendaftar Pilkada Solo, kerumunan Olly Dondokambey Kader PDIP di Sulawesi Utara, kerumunan presiden Jokowi di Maumere NTT dan lain-lain yang aman-aman saja, kerumunan yang melibatkan Habib Rizieq Shihab berbuntut panjang bahkan berujung penahanan pada beliau dan para mantan pengurus Front Pembela Islam (FPI).

Dengan dalih menyebabkan kerumunan, melanggar protokol kesehatan segala macam Habib Rizieq telah dikriminalisasi habis-habisan. 

Perlakuan zalim terhadap Habib Rizieq Shihab sungguh berbeda dengan kerumunan yang dipicu oleh Jokowi dkk, sungguh ironis. 

Kali ini, Presiden Jokowi kembali memicu kerumunan dengan membagi-bagikan sembako kepada masyarakat di Terminal Grogol, Jakarta Barat, Selasa (10/8/2021) kemarin.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Terminal Grogol di Jl Kiyai Tapa, Jakarta Barat. Sejumlah warga berkerumun untuk mengantre mengambil sembako dari orang nomor satu di Indonesia itu.

Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (10/8/2021) Presiden Jokowi tiba di Terminal Grogol sekitar pukul 16.10 WIB. Jokowi tampak menaiki sebuah mobil sedan berwarna hitam.

Setibanya di terminal, mobil yang dinaiki Jokowi terlihat melambat. Selanjutnya, tampak Jokowi menurunkan kaca mobilnya sambil melambaikan tangan, tetapi Jokowi tidak turun dari mobil.

Tak lama berselang, Jokowi langsung menutup kaca mobilnya. Sekitar pukul 16.14 WIB Jokowi pun terlihat pergi dari Terminal Grogol dan melanjutkan perjalanannya.

Selepas Jokowi meninggalkan lokasi, terpantau sejumlah warga tampak antre untuk pembagian sembako. Bahkan, sejumlah warga tampak berdesakan hingga berdorongan di dalam antrean.

Sembako tersebut dibagikan oleh petugas. Sementara itu antrean warga terlihat tak dapat dikendalikan, mereka tampak berdekatan satu sama lain tanpa menjaga jarak.

"Yang sudah dapat silahkan langsung pulang," ujar seorang petugas Paspamres di lokasi.

"Tolong jangan berkerumun, antre saja yang rapih," kata seorang TNI.

Kerumunan terjadi di lokasi hingga pukul 16.30 WIB. Tampak sejumlah warga 'balik kanan' dengan wajah murung karena tidak mendapat sembako.

Arus lalu lintas di depan Terminal Grogol tepatnya di Jl Kiyai Tapa sempat padat saat Jokowi tiba di lokasi. Saat ini arus lalu lintas sudah terpantau ramai lancar.

Sejumlah petugas dari Dishub, TNI, Satpol PP dan Polisi tampak masih berjaga di sekitar lokasi.

Akibat perbuatan nya ini, Jokowi menuai reaksi negatif dari warga masyarakat. 

Politisi PKS yang duduk sebagai Ketua Departemen Politik, Nabil Ahmad Fauzi pun melayangkan kritikan pedas. Nabil menilai, langkah Jokowi tersebut justru hanya mengamini julukan The King of Lip Service yang sempat diberikan oleh BEM Universitas Indonesia (UI).

Pasalnya, Jokowi selama ini kerap meminta semua pihak untuk patuh terhadap kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi covid, namun justru dengan terjadi kerumunan pasca Jokowi bagikan sembako justru berkebalikan.

"Bagi kami, aksi Presiden Jokowi ini seolah mengkonfirmasi kebenaran dari julukan King of Lip Service yang beberapa waktu lalu diberikan oleh BEM UI," kata Nabil saat dihubungi Suara.com, Rabu (11/8/2021).

Nabil kemudian meminta Jokowi untuk berhenti melakukan aksi-aksi yang sifatnya seremonial seperti apa yang dilakukan di Grogol tersebut. Menurutnya, rakyat membutuhkan keteladanan dan terobosan untuk keluar dari situasi krisis terutama dari bidang ekonomi dan kesehatan.

"Jika terus berulang-ulang hal-hal yang kontroversial ini muncul dari pemerintah, maka tingkat kepercayaan publik terhadap berbagai kebijakan serta kemampuan pemerintah dalam menangani pandemi ini akan semakin anjlok. Tentu ini akan menyulitkan kita semua," tuturnya.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono berdalih kegiatan Presiden Joko Widodo yang membagikan sembako di Terminal Grogol, Jakarta Barat, Selasa (10/8/2021) tidak direncanakan atau dadakan.

Ia mengaku tak menyangka bahwa antusiasme masyarakat yang tinggi saat di lokasi. 

"Iya pak presiden bagikan bansos ke Grogol. Itu dadakan ternyata masyarakat banyak di sana," ujar Heru saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).

Terkait adanya kerumunan warga saat pembagian bansos, kata Heru pihaknya akan mengevaluasi agar tak terjadi kejadian serupa. 

"Nanti dievaluasi," katanya.

Sumber: detik.com, suara.com



Klik video: