Sadis! Mery Anastasia Bakar Bengkel dan Tewaskan Pacar dan Dua Orang Tua
Jum'at, 13 Agustus 2021
Faktakini.info, Jakarta - Sungguh sadis, seorang perempuan 29 tahun Mery Anastasia nekat membakar sebuah bengkel motor di kawasan Jalan Cemara Raya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, pada Jumat (6/8/2021) sekitar pukul 23.10 WIB sehingga menewaskan tiga orang akibat kebakaran.
Ketiga korban tewas terbunuh itu ditemukan berada di lantai dua bengkel yang sekaligus dijadikan sebagai tempat tinggal itu.
Ketiga korban masing-masing pacar pelaku, Lionardi alias Leo (35), dan dua orang tua Leo yang juga pemilik bengkel; Edi (63) dan Lilis (54).
Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangerang, Komisaris Abdul Rochim, mengatakan pihak kepolisian telah menangkap Mery Anastasia usai kejadian. Merry ditetapkan sebagai tersangka.
Bermula dari cekcok Mery dan Leo di depan bengkel. "Korban Lionardi bertengkar dengan pelaku MA (Mery Anastasia) di depan bengkel milik korban," kata Abdul Rochim kepada wartawan, Selasa (10/8/2021).
Dalam pertengkaran, tersangka Mery yang beretnis Tionghoa seorang dokter, mengancam akan membakar bengkel. Mery kemudian pergi.
"Ketika turun dari mobil, pelaku dan korban masuk ke bengkel, kemudian korban Lionardi memberitahu pacarnya akan membakar bengkel," ucap Rochim.
Menurut Rochim, orang yang dibertahu Leo mengenai Merry yang mau membakar bengkel adaah anggota keluarga Leo, Nando (21 tahun).
Mery rupanya membeli bensin, dan kembali mendatangi bengkel.
"Tidak lama kemudian, terdengar ledakan di dalam bengkel dan langsung terjadi kebakaran."
Baca Juga: Mulai Tak Sehat, Perhimpunan Dokter Paru Minta Pemerintah Buat Peraturan untuk Kendalikan Udara
Setelah membakar bengkel, tersangka pergi begitu saja. Leo dan Nando berusaha menyelamatkan diri naik ke lantai atas. Di situ ada kedua orang tua Leo; Edi dan Lilis, serta saudara Leo, Mei (22).
Mereka tidak bisa keluar dari bengkel karena terhalang api yang sudah menyala di lantai bawah.
"Saksi korban (Nando) dan korban (Leo) naik ke lantai atas untuk menyelamatkan diri," ujar Abdul Rachim.
"Tapi hanya dua saksi korban yang selamat, sedangkan kedua orang tua saksi korban dan kakak saksi korban meninggal dunia."
Kepala Kepolisian Sektor Jatiuwung, Komisaris Zazali Hariyono, mengatakan dari hasil penyelidikan Mery membeli 9 liter bensin.
"Informasinya dari tukang bensin dekat kejadian perkara, dia (MA) (mau) beli 10 liter tapi hanya ada 9 liter," ujar Zazali.
Tak semua bensin itu digunakan Merry. Ia diduga hanya menggunakan empat liter bensin. Bensin yang tersisa ditemukan oleh polisi berada di dalam mobil tersangka.
"Jadi mobilnya itu Mitsubishi Expander milik MA didapatkan lima kantong plastik isi bensin," tutur Zazali.
Polis belum mengungkap penyebab pertengkaran, hingga Mery membakar bengkel orang tua pacarnya itu.
Menurut Komandan Regu Pemadam Kebakaran BPBD Kota Tangerang, Dicky Kurnain, tiga korban meninggal karena keracunan asap.
Mereka sempat pingsan. Tak lama, mereka tewas. Jenazah ketiganya dibawa ke kamar jenazah RSUD Kota Tangerang.
Dua anggota keluarganya yang lain yakni Mei dan Nando selamat. Keduanya masih dalam perawatan.
Dicky belum bisa menarik kesimpulan mengenai estimasi kerugian.
Akibat perbuatan sadisnya membakar bengkel milik keluarga pacarnya, Lionardi Syahputra (34 tahun), hingga menewaskan Lionardi serta ayah dan ibunya Edy Syahputra (ayah, 66 tahun) dan Lilys Tasim (ibu, 55 tahun), pada Sabtu dini hari (7/8/2021), maka Mery Anastasia terancam hukuman mati.
Melansir indozone, Kasubbag Humas Polres Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim mengatakan, Mery dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
"Ancaman hukuman 20 tahun sampai dengan hukuman mati," ujar Abdul kepada wartawan, Rabu (11/8/2021).
Seperti diketahui, bengkel motor yang bangunannya berupa ruko tiga lantai itu terletak di Jalan Cemara Raya Nomor 30-31, Kelurahan Cibodasari, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Di lantai atas bengkel itulah Lionardi dan keluarganya tinggal.
Api lekas marak dan merambat lantaran di dalam bengkel terdapat bahan-bahan yang membuat api semakin marak, seperti bensin di dalam tangki sepeda motor.
Lionardi serta ayah dan ibunya tewas terpanggang karena terjebak di lantai atas. Hanya adiknya, Nando (20 tahun) dan Siska (22 tahun), yang berhasil menyelamatkan diri dalam peristiwa kebakaran itu.
Menurut Nando dan Siska, Mery sempat bertengkar dengan kakak mereka, Lionardi, pada Jumat malam (6/8/2021) sekitar pukul 23.30 WIB di depan bengkel keluarga mereka.
Saat itu, Mery, untuk kesekian kalinya, menuntut Lionardi untuk menikahinya karena dirinya telah hamil.
Namun, untuk kesekian kalinya pula, Lionardi yang beretnis Tionghoa itu menolak tuntutan Mery.
Saat itu, Mery sudah menyampaikan ancaman bahwa dirinya akan membakar bengkel motor milik keluarga Lionardi.
Setelah bertengkar, Mery pun pergi dengan mobilnya, Mitsubishi Xpander bernomor pelat B 2796 UOW.
Merasa bahwa Mery hanya menggertak sambal, Lionardi pun masuk ke dalam rumah dan tidur.
Namun rupanya, Mery tidak main-main dengan ucapannya.
Ia kembali lagi ke rumah Lionardi dengan membawa 10 liter bensin Pertamax yang dikemas dari 9 bungkus plastik.
Karena sudah gelap mata, Mery pun menyiramkan bensin yang sudah dibelinya itu dan membakar bengkel tersebut.
Api cepat membesar dan ledakan demi ledakan terus terdengar.
Sumber: kompas.com, indozone.id