Coki Pardede, Pendukung PSI yang Jadi Tersangka Narkoba: Saya Gay
Ahad, 5 September 2021
Faktakini.info, Jakarta - Komika yang dikenal kontroversi karena menjadikan agama sebagai bahan candaan, Coki Pardede, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba pada Sabtu, 4 September 2021. Coki ditetapkan menjadi tersangka bersama kedua orang lainnya.
“Tiga orang sudah kita tetapkan menjadi tersangka ya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Sabtu (4/9/2021).
Yusri mengatakan Coki Pardede menjadi tersangka atas penyalahgunaan narkotika Undang-undang Narkoba, Pasal 114, 112 Tahun 2009. “Ancaman hukuman enam tahun penjara,” ujar Yusri.
Sebelumnya, Coki Pardede ditangkap polisi atas dugaan penyalahgunaan narkoba. Sahabat Tretan Muslim itu ditangkap di rumahnya di Jalan Foresta Raya, Pagedangan, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Rabu malam, 1 September 2021. Polisi menemukan sabu seberat 0,5 gram di rumah Coki.
Saat ditangkap Satuan Narkona Polres Motro Tangerang, Coki kedapatan sedang menonton video dewasa sesama jenis.
Ketika menjalani pemeriksaan polisi, Coki Pardede mengaku memiliki kelainan seksual.
“Jadi begini, itu masalah pribadi ya. Jadi memang dia ada kelainan dalam dirinya. Dia menyampaikan bahwa ‘saya sakit pak’. Iya dia mengakui (gay),” kata Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Pratomo Widodo di kantornya, Jumat (3/9/2021).
Selain mengakui adanya kelainan seksual, Coki Pardede juga melakukan hal yang tidak wajar dalam mengonsumsi sabu. Ia mengaku menyuntikannya ke dalam duburnya.
“Memang yang bersangkutan menyampaikan lebih gampang lewat itu,” kata Pratomo.
“Dia merasa kenikmatan yang berbeda. Kan dia juga sudah merasakan yang dibakar kemudian disuntik. Kenikmatan nya lebih nendang,” lanjutnya.
Pendukung PSI
Akibat penangkapan itu, foto Coki memakai kaus merah berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebar di dunia maya. Tidak sedikit warganet yang mengaitkan aktivitas Coki dengan PSI.
Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni membantah, Coki bukanlah kadernya. Menurut dia, Coki hanya salah satu dari simpatisan PSI.
“Bukan. Coki bukan kader PSI. Dia simpatisan PSI,” ucap Juli, Sabtu (4/9), seperti dilansir Republika.
Juru bicara PSI, Dara Nasution melanjutkan, komika tersebut bukanlah kadernya, melainkan salah satu pendukung PSI.
“Coki Pardede bukan kader atau pengurus PSI. Beliau pernah menyatakan dukungan ke PSI pada Pemilu 2019 yang lalu,” ujar Dara.
Penistaan Agama
Coki Pardede dikenal sebagai pelawak tunggal alias komika. Pria bernama asli Reza Pardede SS itu lahir pada 21 Januari 1988.
Nama Coki naik daun setelah jadi kontestan ajang pencarian bakat Stand Up Comedy Indonesia Season 4 pada 2014 dan Stand Up Comedy Academy season 2 pada 2016.
Materi stand up comedy Coki membuat sebagian orang terhibur. Tetapi materi itu juga sering menimbulkan kegaduhan di media sosial.
Walau gagal menjadi juara di ajang tersebut, Coki melanjutkan karir dengan aktif membuat konten di YouTube. Coki menekuni dunia konten YouTube bersama alumnus Stand Up Comedy Indonesia lainnya, Tretan Muslim. Keduanya menggarap channel YouTube bernama Majelis Lucu Indonesia.
Aksi keduanya menarik perhatian bukan cuma karena kelucuannya, melainkan pernah dianggap menistakan agama pad 2018 lalu.
Penyebabnya, ia mengunggah video cara memasak daging babi. Akibat kontroversi itu, Coki dan Tretan dikabarkan undur diri dari Majelis Lucu Indonesia hingga menghilang sementara dari dunia hiburan.
Sumber: suaraislam.id