Majelis Tertua di Makassar dan HABIB: Usut Tuntas Kasus KM 50, Bebaskan Ulama Yang Dituduh Teroris
Jum'at, 10 September 2021
Faktakini.info, Jakarta - Gelombang protes warga masyarakat atas putusan zalim terhadap Habib Rizieq Shihab dkk di kasus RS Ummi Bogor, terus meluas, termasuk di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Para habaib, ulama serta pimpinan ormas Islam se-kota Makassar melakukan konferensi pers pada hari Jum'at (10/9/2021) di Jalan Topaz Raya The Cafe Sinonim Lantai 2, Kota Makassar.
Konferensi pers bersama 25 aliansi/ormas/tokoh ini digelar sebagai bentuk aspirasi umat islam atas permintaan yang belum terpenuhi oleh ketua DPRD Provinsi Sulsel.
Perwakilan majelis syabab Alawiyin "Ahmad Assofi" majelis tertua di makassar dan majelis tempat berhimpunnya para Habaib muda dan Tokoh intelektual Habaib di makassar turut mengeluarkan pernyataan dalam konferensi pers ini.
"Sampai detik ini negeri kita masih kesulitan mengusut tuntas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dari mulai kasus terbunuhnya Munir sampai kasus tragedi KM 50 yang mana para pengawal HRS dibantai dan dibunuh sampai saat ini tidak ditindaki secara hukum pembunuhnya", ujar Ahmad Assofi dalam konferensi pers bersama.
Ia juga sempat menyinggung masalah ketidak adilan terhadap perkara Rs. Ummi bogor HRS dkk yang di vonis tidak masuk akal sehat.
"Saya juga melihat ga masuk akal sehat saya masa perkara Rs. Ummi bogor HRS di vonis melebihi kasus penista agama Ahok yang mana ahok hanya dihukum 2th sedangkan HRS 4th sungguh ga masuk akal sehat" tutupnya.
Sementara itu Ketua Tim HABIB - Makassar melalui Hb Ja'far Al-Habsyi menuturkan, "kita lihat Hb muhsin orang tua beliau adalah seorang ulama dari Yaman yang meyebarkan islam Rahmatan lilalamin dan Hb muhsin adalah tokoh masyarakat di setiap generasi beliau pernah menjabat sebagai ketua HMI,dan mantan ketua DPD FPI Sulsel yang selalu mengarahkan anggota FPI untuk terbuka pada siapa saja dan ust agus salim bapak beliau adalah Kyai besar ketua Majelis Syura Muhammadiyah Sulsel Alm. KH. Syamsudin Latif ust agus merupakan da'i dan pengurus masjid yang rela tak dibayar demi mengajak generasi muda yang tadinya bermaksiat menjadi ahli solat gemar menolong dsb,dan yang terakhir ustadz Abdurrahman sosok yang paling sosial terhadap bencana, saya selalu lihat ustadz abdurrahman tampil di setiap bencana dan mereka semua menurut saya jauh dari tuduhan teroris".
Konferensi pers bersama 25 Aliansi/ormas/tokoh sempat juga meminta agar kepastian hukum terhadap H. Munarman, Hb muhsin, Ustadz Agus dan Ustadz abdurrahman karena sampai sekarang belum ada kejelasan hukumnya menurut habib Ja'far Alhabsyi.