Tiga Ormas Islam Serukan Kampanye ‘Komunis Itu Nyata!’

 


Jum'at, 17 September 2021

Faktakini.info, Jakarta - September setiap tahunnya menjadi bulan pengingat bahwa pernah terjadi tragedi berdarah yang dikenal dengan G 30 S/PKI. Untuk itu, tiga ormas Islam mengajak masyarakat khususnya umat Islam untuk melaksanakan dan mensukseskan kampanye menolak lupa tragedi berdarah tersebut. Ketiga ormas dimaksud, yakni Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Gerakan Nasional pengawal Fatwa Ulama (GNPF U), serta Front Persaudaraan Islam (FPI). 

“September adalah bulan yang mengingatkan kita pada kejadian kelam yang menimpa bangsa Indonesia, yaitu Pemberontakan G 30 S/ PKI yang begitu kejam, bengis dan brutal dengan tewasnya 6 Jendral dan 1 perwira TNI (Pahlawan Revolusi), Ulama, dan Santri,” kata ketiga ketua umum ormas Islam dalam seruan bersama, yang diterima Redaksi SNN, Jumat (17/9/2021). 

Ketiga ketua umum yang menyerukan kampanye tersebut, yakni Ketum PA 212 Ustadz Slamet Ma'arif, S Ag, MM,  Ketua Umum GNPF Ulama Ust H Yusuf Muhammad Martak, serta Ketua Umum FPI KH Buya Qurthubi Jaelani.

Terkait dengan peringatan tragedi kekejaman PKI di bulan September itu, ketiga ormas menyerukan kepada rakyat Indonesia khususnya Umat Islam untuk melakukan kampanye dengan tema ‘Komunis itu nyata, Tolak Karena Kita Pancasila. 

“Kalau ada yang alergi dan menyatakan bahwa PKI itu sudah tidak ada sehingga tidak perlu ditakuti, apalagi sebagai organisasi terlarang di Indonesia, yang kita lawan sekarang adalah fahamnya, yakni komunis, neo komunis,” tegas Ustadz Slamet Ma’arif (USM) kepada SNN.

Menurut USM, paham Komunisme masih menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Upaya untuk kembali membangkitkan paham yang bertentangan dengan Pancasila itu semakin masif dilakukan, yang  didukung oleh kekuatan komunis global. 

“Targetnya, tentu ingin menguasai Indonesia, sebuah negara yang berdiri berlandaskan agama.  Situasi ini tentu tidak dapat disikapi dengan berdiam diri, karena merupakan ancaman besar bagi bangsa ini, bagi generasi negeri ini,” ujar USM.

Dikatakan, Indonesia harus selalu mengingatkan akan bahayanya laten komunis, yang pernah menjadi sejarah buruk lewat sebuah gerakan yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September atau lebih dikenal sebagai G30 S/PKI. Bulan September setiap tahunnya, harus selalu menjadi bulan pengingat, agar khususnya generasi muda tak melupakan sejarah kelam bangsa ini, untuk tetap menjadi penjaga keutuhan bangsa dengan dasar negara Pancasila. 

“Untuk itu, dinilai perlu menggelar kampanye sebagai upaya menolak lupa akan sejarah kelam tersebut,” tegasnya.

Lantas, bagaimana bentuk kampanye yang akan dilakukan? Menurut USM, PA 212, GNPF Ulama dan FPI menghimbau agar masyarakat khususnya umat Islam untuk melakukan jihad melalui media sosial dan media online, mengajak keluarga dan sahabat untuk menonton Film Kekejaman G 30/ S PKI dengan tetap menjaga protokol kesehatan serta mengadakan diskusi, talk show, simposium virtual, napak tilas dengan menghadirkan pelaku dan saksi sejarah G 30 / S PKI di daerah daerah.

Kemudian, pada  tanggal 30 September 2021 nanti, diimbau untuk mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang guna penghormatan kepada Pahlawan Revolusi. “Terakhir, melantunkan doa kepada para pahlawan dan keluarganya yang telah menjadi korban kekejaman G 30 / S PKI,” tegas USM. 

Sumber: satuindonesia.news