Ketum PA 212: Jika Yaqut Tak Diproses, Indikasi Ia Dipasang untuk Buat Gaduh dan Memecah Belah Bangsa

 


Selasa, 26 Oktober 2021

Faktakini.info, Jakarta - Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengklaim Kementerian Agama sebagai “hadiah khusus” dari Pemerintah Republik Indonesia untuk Nahdlatul Ulama (NU), terus menuai protes keras umat Islam. 

Dalam pernyataannya saat webinar memperingati Hari Santri yang diselenggarakan PBNU, Rabu (20/10), Yaqut mengatakan, “Kemenag itu hadiah negara untuk NU bukan untuk umat Islam secara umum, tetapi spesifik untuk NU. Jadi wajar jika NU memanfaatkan peluang yang ada di Kemenag,” ujar Yaqut. sebagaimana dikutip dari situs berita kumparan.com (23/10/2021)

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Ustadz Slamet Maarif turut angkat bicara terkait ucapan ngawur Yaqut. 

USM menyebut Yaqut telah membikin malu NU dan bangsa ini, serta harus segera ditangkap dan diproses hukum karena telah menebar hoax dan memecah belah bangsa. 

"Ucapan Yaqut memalukan NU dan Bangsa ini, selayaknya dicopot dari Menag dan polisi harus segera proses dan tangkap karena ini penebar Hoaks dan pemecah belah bangsa.", ujar USM kepada Faktakini.info, Selasa (26/10). 

Ia juga menyebut jika Yaqut tidak diproses berarti ada indikasi Yaqut memang sengaja dipasang untuk membuat gaduh dan memecah belah bangsa. 

"Jika tidak ada tindakan apa2 dari pemerintah maka ini menunjukan indikasi kuat Yaqut memang dipasang dan dikondisikan untuk buat gaduh dan memecah belah bangsa saja oleh mereka."

USM juga meminta umat Islam untuk mengabaikan ocehan Yaqut, jangan terprovokasi dan tetap bersatu. 

"Maka kepada umat Islam jangan terprovokasi dan tetap bersatu jangan hiraukan ocehan murahan Yaqut", tutupnya

Foto: Ustadz Slamet Maarif