Konspirasi Perampokan ASABRI dan Jiwasraya Harus Dibongkar Tuntas

 



Selasa, 12 Oktober 2021

Faktakini.info

Siaran Pers

27 September 2021

Konspirasi Perampokan ASABRI dan Jiwasraya Harus Dibongkar Tuntas

Oleh Haris Rusly Moti

(Aktivis Petisi 28/eksponen gerakan mahasiswa 1998 UGM Yogyakarta)

Dalam pledoinya Benny Tjokro mengatakan ada konspirasi untuk melindungi pihak-pihak tertentu yang justru lebih bertanggung jawab atas kerugian negara dalam korupsi Jiwasraya.

Benny Tjokro, sejumlah aktor serta perusahaan sekuritas dan manager investasi telah jadi "sampah masyarakat", jadi terhukum perampokan dana Jiwasraya dan ASABRI. Namun, pertanyaannya, masa sih hanya mereka saja yang menikmati puluhan triliunan aliran dana Jiwasraya dan ASABRI?

Kenapa puluhan penikmat aliran dana JIWASRAYA & ASABRI, individu & institusi tak ditersangkakan? Kenapa hanya segilintir perusahaan sekuritas dan manager investasi yg ditersangkakan?

Memang perusahaan sekuritas & manager investasi seringkali dipakai sebagai alat untuk kejahatan. Perlu dipisahkan MI yg profesional dengan MI yg dipakai alat kejahatan. Praktek seperti ini terjadi dalam perampokan Jiwasraya, ASABRI, Dapen Pertamina, BPJS Tenaga Kerja & Jamsostek.

Dalam kasus Jiwasraya dan ASABRI, kami menduga Kejaksaan Agung lakukan hengki pengki dengan penikmat triliunan aliran dana perampokan Jiwasraya /ASABRI. Kenapa Kejaksaan Agung tidak menindaklanjuti informasi yg disampaikan oleh Benny Tjokro dalam BAP maupun Pledoinya?

Kenapa puluhan penikmat aliran dana Jiwasraya & Asabri, individu & institusi tak ditersangkakan? Kenapa hanya segilintir perusahaan sekuritas dan manager investasi yg ditersangkakan?

Jangan-jangan Kejaksaan Agung diduga lakukan hengki pengki dengan penikmat triliunan aliran dana perampokan Jiwasraya dan Asabri,`

Pertanyaan lainnya, dalam BAP nya Benny Tjokro mengatakan salah satu Wakil Ketua BPK inisial AJP terlibat dalam mengarahkan proses penyidikan diduga melokalisir  kasus untuk tujuan melindungi banyak pihak yang diduga turut menikmati aliran duit perampokan Jiwasraya dan ASABRI.