Mengajari Ridwan Kamil Tentang Apa Itu Khilafah

 



Selasa, 12 Oktober 2021

Faktakini.info

*MENGAJARI RIDWAN KAMIL TENTANG APA ITU KHILAFAH*

Oleh : *Ahmad Khozinudin*

Sastrawan Politik

_"Indonesia ini, Jawa Barat ini selalu kita jaga sebagai provinsi Pancasila. Tidak boleh ada komunis di Jawa Barat, *tidak boleh ada khilafah di Jawa Barat* kita provinsi Pancasila,"

*[Ridwan Kamil, Hotel Preanger, Bandung, Minggu 11/10/2021]*

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang dikenal dengan sapaan Kang Emil bicara tentang Khilafah. Sayangnya, pembicaraan yang disampaikan tidak berdasarkan ilmu, sehingga lebih layak disebut asbun (asal bunyi).

RK (Ridwan Kamil) menyamakan Khilafah dengan Komunisme. RK 'mengharamkan' Khilafah di  Jawa Barat, sebagaimana haramnya Komunisme. Pernyataan yang jahil dan tendensius itu terbaca dalam beberapa aspek, yaitu :

*Pertama,* RK mengklaim Jawa Barat sebagai Provinsi Pancasila. Ungkapan 'Tidak boleh ada komunis di Jawa Barat, tidak boleh ada khilafah *di Jawa Barat kita provinsi Pancasila*', dapat ditafsirkan sebagai diluar Provinsi Jawa Barat bukanlah Provinsi Pancasila.

Statement seperti ini tendensius, pernah disampaikan Puan Maharani dalam redaksi yang lain, ketika berharap Sumatra Barat bisa benar-benar menjadi provinsi yang berpancasila. Buntutnya, Puan dikritik, Cagub Sumbar mengembalikan mandat pencalonan dari PDIP.

*Kedua,* RK membuat urutan ancaman dengan statement *'Tidak boleh ada komunis di Jawa Barat, tidak boleh ada khilafah di Jawa Barat'*, yang menunjukkan dua hal. Pertama, Khilafah itu ancaman sebagaimana komunisme. Kedua, ketidakpahaman RK pada ajaran Islam Khilafah.

Padahal, Khilafah (bahasa Arab: الخلافة‎, Al-Khilāfah) didefinisikan sebagai sebuah sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Orang yang memimpinnya disebut Khalifah, dapat juga disebut Imam atau Amirul Mukminin. 

Googling sebentar, RK akan tahu bahwa Khilafah ajaran Islam. Tidak ada larangan mendakwahkan khilafah, berbeda dengan komunisme yang dilarang berdasarkan TAP MPR No. XXV/1966.

*Ketiga,* RK mengaburkan Khilafah yang sebenarnya solusi, ajaran Islam yang akan membawa Rahmat bagi semesta alam, menjadi seperti monster yang menakutkan. RK sedang mengkomuniskan Khilafah, dengan mensejajarkannya.

Alih-alih bicara tentang korupsi yang menjadi problem di negeri ini, bermodalkan isu NII, RK justru melakukan monsterisasi ajaran Islam Khilafah.

Untungnya umat sudah cerdas, sumber informasi yang melimpah membuat umat melakukan verifikasi terhadap semua statement pejabat yang tendensius. Hasilnya, umat lebih mempercayai dan meyakini khilafah sebagai ajaran Islam, sebagaimana diajarkan Rasulullah Saw dan dipraktikkan oleh para sahabat. 

Statement RK ini bukannya menjauhkan Umat dari Khilafah, justru sebaliknya membuat umat semakin rindu pada Khilafah. Umat semakin yakin, akan kembalinya Khilafah sebagaimana telah dikabarkan Rasulullah Saw. [].

https://youtu.be/YI_FD1JixRs

https://youtu.be/YI_FD1JixRs

https://youtu.be/YI_FD1JixRs

https://heylink.me/AK_Channel/