Refly Harun: Saya Gak Percaya Kalau Munarman Jahat dan Terlibat Terorisme

 




Sabtu, 9 Oktober 2021

Faktakini.info, Jakarta - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi kasus Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman yang akan menjalani proses persidangan.

“Kasian juga, ditangkap 27 April sekarang Oktober hampir enam bulan kasusnya menggantung begitu saja. Sementara orangnya sudah ditangkap, sudah diperlakukan sebagai terduga terorisme,” kata Refly dikutip Suara Islam Online, Sabtu (9/10) melalui tayangan di kanal Youtube Refly Harun.

Refly meyakini Munarman bukan orang jahat. “Hati kecil saya gak percaya kalau Munarman jahat, ya kalau dia mengkritik pemerintah itu memang sikap kritis dan pilihan perjuangannya,” jelasnya.

“Kalau dia (Munarman) agak kekanan-kananan (red: Islam) atau bahkan kanan betul dengan bergabung dengan FPI itu juga sikap hidupnya,” tambah Refly.

“Tapi kalau terlibat dalam terorisme, ngebom sana ngebom sini, bunuh sana bunuh sini, gak percaya rasanya,” tambahnya kemudian.

Kemudian, kata Refly, mungkin orang akan bilang lihat dulu pengadilannya. “Iya sih, walaupun saya merasa bahwa banyak misteri dengan kasus yang melibatkan FPI, Munarman, Habib Rizieq, enam laskar FPI, itukan satu paket,” ungkapnya.

“Dan kita tidak bisa mengatakan this is a pure Law enforcement (ini adalah penegakan hukum murni), itu yang jadi persoalan. Tidak bisa kita menganggap ini betul-betul masalah yang terkait dengan hukum secara pure (murni),” tandas Refly.

Seperti diketahui, berkas perkara dugaan tindak pidana terorisme dengan tersangka Munarman telah dinyatakan lengkap atau P21. Selanjutnya Munarman akan menjalani serangkaian proses persidangan.

Kuasa hukum Munarman, Aziz Yanuar menyatakan, ia bersama kliennya sudah siap untuk menghadapi jalannya persidangan. “Akan kami hadapi setiap jalannya persidangan,” kata Aziz pada Kamis lalu (7/10).

Sebelum ditangkap, Munarman pernah menyampaikan adanya operasi untuk menteroriskan dirinya dan FPI, dan hal itu terkait dengan pembunuhan 6 pengawal Habib Rizieq Shihab di tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) lalu. 

“Ini ada operasi media yang besar-besaran dan sistematis untuk penggalangan opini publik dalam rangka memframing, menstigma dan melabelisasi saya dan FPI agar diteroriskan. Tujuannya supaya kalau FPI dianggap organisasi teroris maka pembunuhan terhadap anggota FPI itu menjadi sah. Supaya nanti kalau pengurus FPI mati ditembak atau ditangkap itu tidak ada yang bela, dan kasus enam laskar menjadi hilang,” kata Munarman dalam video yang diterima Suara Islam Online, Kamis (11/2/2021).

Foto: Refly Harun

Sumber: suaraislam.id