Terungkap! Gus Miftah Disebut Lupakan Ortu di Lampung Timur Setelah Sukses, Adiknya: Dia Tak Pulang!

 


Jum'at, 8 Oktober 2021

Faktakini.info, Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari keluarga Gus Miftah Maulana Habiburahman yang diduga dirinya melupakan keluarga dan orang tua di Lampung Timur.

Dapat kisah yang mengejutkan. Bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman dan mengaku berasal dari Ponorogo Jawa Timur, ternyata dirinya berasal dari daerah Adi Luruh, kecamatan Jabung Lampung Timur, Minggu 3 Oktober 2021.

Dibalik kesuksesannya, ternyata orang tuanya dan keluarga hidup miskin dan pas pasan, di tanah Lampung. Gus Miftah juga berhasil sukses dari tiga orang sodara kandungan yang hidup pas-pasan.

Pria Lulusan Pondok Pesantren Bustanul Umlum Jaya Sakti, Anak Tuha Lampung Tengah delapan tahun lalu ini, sukses berkarir di tanah jawa, namun dari kesuksesannya, Gus Miftah sendiri baru sekali pulang mengunjungi kedua orang tua di Lampung.

Terakhir, Gus Miftah datang ke Lampung pada 30 Agustus lalu, saat mendampingi Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, menyaksikan vaksinasi di Pesantren Bustanul Ulum, Jaya Sakti, Anak Tuha, Lampung Tengah, tempat ia menimba ilmu hingga tingkat Aliyah, namun tidak singgah di kediaman orang tua di Jabung Lampung Timur.

Saat dikonfirmasi, adik bungs dari Gus Miftah, yaitu Miftakhul Khoeron, atau yang dikenal dengan panggilan Tajib, menyebut abangnya tersebut pulang lebaran terakhir dengan keluarga delapan tahun lalu.

”Kami Lima bersaudara, satu meninggal, dan tersisa empat orang, dari empat orang dari kami, hanya Gus Miftah yang sukses, dan lainnya, kami hidup pas-pasan, begitu juga dengan ibu dan ayah kami, Murodi dan dan Sri Munah, itu bukan Gus Miftah yang menghampiri ibu kami, tapi ibu kami yang datang pada saat acara vaksinasi di Pesantren Bustanul Umlum di Lampung Tengah, 30 Agustus lalu,” Kata sang adik Miftahul khoeron. 

Miftahul khoeron juga menyampaikan, sejak sukses, komunikasi keluarga dan Gus Miftah sangat renggang, sang kakak jarang sekali memberikan kabar kepada sang ibundanya.

“Meski saudara lainnya miskin, saya mengharapkan Gus Miftah tetap menjalin silaturahmi dengan keluarga. Saya juga pernah mencoba menghubungi Gus Miftah sangat Sulit, selama delapan tahun terakhir, pesan singkat juga bisa dihitung dengan jari yang direspon,” ucapnya.

Kehidupan orang tua Gus Miftah, Murodi dan Sri Munah, juga terbilang sederhana di Adi Luhur, Jabung. Namun keduanya tampak bijak dan memahami mengapa penceramah kondang itu tidak lagi berlebaran ke tempat mereka.

Sang ayah, Murodi mengatakan ia pernah mengajak isterinya Sri Munah mengunjungi Gus Miftah ke Yogjakarta, tetapi wanita itu diam saja.

“Ibunya pernah saya ajak untuk bertemu dengan Gus Miftah, tapi istri saya diam saja. Gus Miftah juga susah dihubungi dalam dua pekan terakhir. Telepon dan pesan singkat tidak pernah dibalas, langsung atau lewat isterinya,” tuturnya.

Hal serupa juga disampaikan sang ibu Sri Munah, yang rindu sekali dengan sang anak yaitu Gus Miftah.

“Terakhir, untuk bertemu, saya berangkat ke Pesantren Bustanul Ulum, Lampung Tengah 30 Agustus lalu. Itupun Gus Miftah hanya singgah saat diundang ceramah oleh seorang pengusaha karaoke di Pasir Sakti, Lampung Timur, sebelum Ramadhan lalu.” tambahnya.

Pihak keluarga berharap, meski terhalang jarak dan kesibukan Gus Miftah sebagai Ulama, tetap dapat menjalani komunikasi dan silaturahmi demi mengobati kerinduan kedua orang tua yang sudah lanjut usia.*** (ramanews.tv).

                          Orang tua Gus Miftah

Foto: Adik Gus Miftah Miftahul khoeron. Foto: dok RTV